commit to user
8 substansi yang dapat memberikan kontribusi pada keseimbangan
mikroflora saluran pencernaan. Sedangkan FAO dan WHO pada tahun 2002 mendefinisikan probiotik sebagai organisme-organisme hidup yang
apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup akan memberikan efek yang menguntungkan terhadap kesehatan tubuh yang mengkonsumsi
Vasiljevic, 2008.
3. Mikroflora Usus
Istilah mikroflora usus umumnya diartikan sebagai flora bakteri dari tinja karena flora usus bagian distal ileumkolon hampir identik
dengan flora yang terdapat pada tinja. Tampak bahwa pada saluran cerna bagian proksimal, jumlah bakteri relatif sedikit dibandingkan dengan di
dalam kolon. Mendekati katup ileosekal, yaitu pada ileum, jumlah bakteri mulai meningkat dan komposisinya juga mirip dengan yang terdapat di
dalam kolon. Kurang lebih ada sekitar 500 spesies bakteri yang menghuni saluran pencernaan manusia. Bakteri-bakteri nonpatogen yang menghuni
saluran pencernaan manusia tersebut mengadakan kolonisasi yang membentuk ekosistem yang bermanfaat untuk kesehatan pejamu dalam
aspek ketahanan terhadap infeksi, aspek metabolik, dan aspek imunologis Salvatore, 2007; Pham, 2008; Vasiljevic, 2008; Firmansyah, 2006;
Sudarmo, 2000; Penders, 2006. Hubungan antara mikroflora usus dan penjamu ternyata sangat
spesifik sehingga perubahan keseimbangan mikroorganisme dapat menimbulkan penyakit. Penggunaan antibiotik dapat merusak
commit to user
9 keseimbangan mikroflora usus sehingga dapat menimbulkan efek samping
yang tidak diinginkan. Dengan pemberian probiotik, efek merugikan dari antibiotik dapat dicegah karena probiotik dapat memodulasi mikroflora
usus sehingga keseimbangan ekosistem di usus tetap terjaga Salvatore, 2007; Pham, 2008; Vasiljevic, 2008; Firmansyah, 2006; Sudarmo, 2000;
Penders, 2006; De Morais, 2006; Arimbawa, 2005.
4. Perkembangan Kolonisasi Bakteri
Saluran cerna pada bayi berkembang in utero dalam lingkungan steril dan pada saat lahir merupakan organ bebas kuman kecuali pada
kondisi tertentu seperti infeksi transplasenta misal sifilis, rubella, dan toksoplasmosis dan infeksi amnion misal pada ketuban pecah dini.
Kolonisasi bakteri dimulai pada saat bayi mengadakan kontak dengan ibu bakteri dari ibu dan lingkungannya. Hal ini akan menyebabkan
tumbuhnya mikrofolora usus yang khas dan terkendali dengan baik. Dua puluh lima persen bayi mendapatkan flora tinja Coliform, lactobacillus,
dan Enterococcus dari ibu mereka dan pada hari kedua kehidupan dapat mencapai populasi total sebanyak 10
8
bakteri per gram tinja. Pada hari ketiga, bacteriodes berkembang dan bahkan dapat dideteksi lebih dini pada
25 persen bayi normal yang lahir per vaginam dan mendapat susu formula. Pada hari kelima, Bifidobacteria muncul dan dengan cepat berkembang
mencapai populasi sekitar 10
10
– 10
11
per gram tinja Firmansyah, 2006; Maulden, 2008.
commit to user
10 Bifidobacteria mendominasi lumen usus bayi yang mendapat
ASI melalui pengaruh faktor bifidus yang merangsang pertumbuhan Bifidobacteria pada usus bayi. Hal ini penting karena bayi yang diberi ASI
mempunyai pertahanan alam terhadap E coli, Bacteriodes dan Clostridium, yang membantu melindunginya terhadap gastroenteritis.
Setelah bayi mendapatkan makanan tambahan disapih, tidak terdapat lagi perbedaannya dengan bayi yang mendapat formula. Oleh karena itu,
peran probiotik adalah untuk mengembalikan komposisi dan peran bakteri yang bermanfaat dalam efek terapi dan profilaksis terhadap bakteri
patogen Firmansyah, 2006; Maulden, 2008; Matondang, 2007.
5. Mekanisme Kerja Probiotik