commit to user
31
F. Kerangka Berpikir
Gambar 4. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian •
IL-10 dan IL-4 menurun •
IL-13 menurun Eliminasi alergen
Eosinofil menurun Ig E menurun
• IL-5 menurun
Gejala klinis berkurang Anak-anak Risiko Tinggi
Alergi atau Terdiagnosis Alergi
Reaksi Alergi Alergen
Th-2
IL-5 meningkat •
IL-10 dan IL-4 meningkat •
IL-13 meningkat
Eosinofilia Ig E meningkat
Probiotik
commit to user
32 Keterangan :
Anak-anak dengan risiko tinggi alergi yang berobat jalan di Poliklinik Ilmu Kesehatan Anak RS dr. Moewardi menampakkan berbagai
macam gejala klinis karena terpapar alergen. Gejala klinis ini akan menurun bila dilakukan eliminasi penyebab alergi dan diberikan terapi
probiotik. Selain gejala klinis, pada penderita alergi juga mengalami kenaikan jumlah absolut eosinofil karena reaksi alergi yang terjadi.
Eliminasi penyebab alergi dan pemberian terapi probiotik akan menurunkan jumlah absolut eosinofil penderita alergi seiring dengan
menurunnya reaksi alergi yang terjadi karena probiotik mampu menekan sitokin pro inflamasi TNF-
α, IL-6, INF-γ, menekan IL-13, dan menekan IL-5 sehingga produksi Ig E dan eosinofil menurun.
G. Hipotesis
Pemberian probiotik efektif menurunkan hitung eosinofil total pada anak-anak dengan risiko tinggi alergi.
commit to user
33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian randomised contolled trial untuk mengetahui pengaruh probiotik terhadap hitung eosinofil total pada anak-anak
dengan risiko tinggi alergi.
B. Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di Poliklinik Rawat Jalan Bagian SMF Ilmu Kesehatan Anak UNS – RSUD dr. Moewardi antara bulan Agustus 2010 –
November 2011.
C. Populasi
Populasi target pada penelitian ini adalah anak-anak dengan risiko tinggi alergi yang berusia lebih dari satu tahun dan kurang dari 18 tahun yang
berobat jalan di poliklinik. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah anak-anak dengan risiko
tinggi alergi yang berusia lebih dari satu tahun dan kurang dari 18 tahun yang berobat jalan di Poliklinik Anak RSUD dr. Moewardi Surakarta antara
Agustus 2010 – November 2011.