Mekanisme Kerja Probiotik Manfaat Probiotik

commit to user 10 Bifidobacteria mendominasi lumen usus bayi yang mendapat ASI melalui pengaruh faktor bifidus yang merangsang pertumbuhan Bifidobacteria pada usus bayi. Hal ini penting karena bayi yang diberi ASI mempunyai pertahanan alam terhadap E coli, Bacteriodes dan Clostridium, yang membantu melindunginya terhadap gastroenteritis. Setelah bayi mendapatkan makanan tambahan disapih, tidak terdapat lagi perbedaannya dengan bayi yang mendapat formula. Oleh karena itu, peran probiotik adalah untuk mengembalikan komposisi dan peran bakteri yang bermanfaat dalam efek terapi dan profilaksis terhadap bakteri patogen Firmansyah, 2006; Maulden, 2008; Matondang, 2007.

5. Mekanisme Kerja Probiotik

Probiotik memiliki beberapa mekanisme kerja yang berbeda yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, yaitu : a. sebagai antagonis langsung terhadap mikroba patogen melalui inhibisi kompetitif dalam adhesi ke epitel mukosa saluran pencernaan dan toksin-toksin bakteri tertentu b. bersaing memperebutkan nutrisi-nutrisi melawan mikroba patogen c. memproduksi enzim-enzim usus seperti mucin, bacteriocin, atau molekul-molekul antimikroba yang lain d. menciptakan lingkungan mikro yang tidak menguntungkan mikroba- mikroba patogen anaerob e. menstimulasi sistem pertahanan tubuh. commit to user 11 Meskipun mekanisme sebagai antagonis langsung terhadap mikroba patogen melalui inhibisi kompetitif dalam adhesi ke epitel mukosa saluran pencernaan merupakan mekanisme yang paling utama, akan tetapi mekanisme probiotik dalam menstimulasi sistem pertahanan tubuh adalah yang paling menguntungkan bagi tubuh. Probiotik menstimulasi sistem pertahanan tubuh dengan mekanisme interaksi dengan reseptor melalui jalur bebas hambatan dan jalur intraseluler, aktivasi makrofag dan natural killer cells, meningkatkan jaringan limfoid usus, imunoglobulin, dan cytokines spesifik Vasiljevic, 2008; Biloo, 2006; Firmansyah, 2006; De Morais, 2006; Isolauri, 2004; Douglas, 2008.

6. Manfaat Probiotik

a. Mengurangi terjadinya intoleransi laktosa Penelitian menunjukkan bahwa pemberian yogurt pada anak dengan intoleransi laktosa dapat menurunkan produksi H2 dan mengurangi gejala klinis. Sejumlah mikroorganisme seperti L bulgarius, S thermophilus, dan L acidophilus ternyata mempunyai aktivitas laktase secara in vivo sehingga membantu mempercepat pencernaan laktosa Damayanti, 2007; Aryana, 2007; Schaafsma, 2008; Munasir, 2007, Soetjiningsih, 2005; Dorland, 2002. b. Mencegah terjadinya diare dan mengurangi gejala-gejala diare Terdapat banyak laporan tentang penggunaan probiotik dalam tatalaksana diare akut pada anak. Pasien secara acak diberikan susu commit to user 12 yang difermentasi dengan Lactobacillus GG, atau Lactobacillus GG diberikan sebagai bubuk kering, atau diberikan yogurt yang telah dipasteurisasi sebagai plasebo. Lama diare berkurang dari 2,4 hari pada kelompok plasebo menjadi 1,4 hari pada kelompok yang disuplementasi. Delapan puluh dua persen diare disebabkan oleh virus rota. Ternyata reduksi lamanya diare lebih nyata bila yang dianalisis hanya kasus diare yang disebabkan virus rota De Morais, 2006; Niel, 2002. Lactobacillus GG juga digunakan oleh Raza dkk pada uji klinis di Pakistan. Empat puluh anak dengan diare akut secara acak diberi Lactobacillus GG atau plasebo dua kali sehari selama 2 hari. Diare menetap pada 48 jam pada 31 kelompok yang diobati dibandingkan dengan 75 pada kelompok plasebo. Guarino dkk memberikan Lactobacillus GG dengan dosis 3 x 10 9 cfu atau plasebo pada 100 anak dengan diare akut. Lama diare berkurang dari 6 hari pada kelompok plasebo menjadi 3 hari pada kelompok yang diberi probiotik. Shornikova dkk meneliti 40 anak berusia 6-36 bulan yang dirawat di rumah sakit karena diare akut yang secara acak diberi Lactobacillus reuteri dosis 10 10 per hari atau plasebo selama 5 hari. Setelah 48 jam terapi, hanya 26 kelompok probiotik yang masih menderita diare dibandingkan 81 pada kelompok plasebo Vasiljevic, 2008; Firmansyah, 2006. commit to user 13 Penelitian juga dilakukan untuk menilai efek probiotik terhadap pencegahan diare pada anak. Savedra dkk memperlihatkan bahwa Bifidobacteria dan S thermophilus, bila diberikan bersama- sama, menurunkan angka kejadian diare 31 menjadi 7 pada sekelompok bayi yang dirawat di rumah sakit bila dibandingkan dengan plasebo. Infeksi virus rota juga berkurang dari 39 pada kelompok plasebo menjadi 10 pada kelompok probiotik Vasiljevic, 2008; Dixon, 2008. c. Pengobatan dan pencegahan alergi Pengobatan dan pencegahan alergi adalah manfaat potensial yang lain yang dimiliki oleh probiotik. Kolonisasi yang berkurang dari Bifido bacterium dan Lactobacillus pada saluran pencernaan anak merupakan salah satu penyebab timbulnya reaksi alergi. Mengkonsumsi probiotik Lactobacillus GG mengurangi prevalensi timbulnya eksim atopi pada masa yang akan datang. Demikian juga pengobatan dengan Lactobacillus GG mengurangi gejala-gejala sindrom dermatitis pada bayi dengan sensitisasi Ig E. Di samping itu pengobatan dengan probiotik Lactobacillus GG selama empat minggu akan mengurangi peradangan saluran pencernaan pada bayi dengan sindrom dermatitis dan alergi susu sapi. Pada bayi yang menderita alergi susu sapi diperkirakan terjadi pelepasan sitokin oleh limfosit yang distimulasi oleh protein susu sapi sehingga menyebabkan terjadinya gangguan fungsi usus. Selain itu juga terjadi pelepasan TNF- α oleh limfosit commit to user 14 dalam jumlah besar yang akan mengakibatkan terjadinya peningkatan permeabilitas intestinal. Lactobacillus menghasilkan respon yang lebih baik dari T Limfosit terhadap komponen-komponen bakteri usus dengan meningkatkan kadar sitokin anti-inflamasi IL-10 dan IL-4 dan menurunkan kadar sitokin pro-inflamasi TNF- α, IL-6, INF-γ. Lactobacillus dan S. Thermophilus juga menurunkan sekresi sitokin pro-inflamasi dan efek TNF- α dan INF-γ pada fungsi epitel dan permeabilitas seluler. Sedangkan Bifidobacteria mampu meningkatkan Imunoglobulin A total secara signifikan Vasiljevic, 2008; Damayanti, 2007; Munasir, 2007; Santosa, 2007. d. Mengurangi risiko terjadinya mutasi dan keganasan Anti mutagenitas dapat digambarkan sebagai penekanan terhadap proses mutasi yang bermanifestasi sebagai penurunan dari tingkat spontanitas dan mempengaruhi mutasi-mutasi. Beberapa penelitian menekankan pemakaian probiotik dapat mengurangi insiden Carcinoma colon. Lactobacillus dan Bifidobacteria juga mampu menurunkan aktifitas genotoksik bahan-bahan kimia tertentu Vasiljevic, 2008. e. Efek hipokolesterolemia Mann dan Spoerry 1974 meneliti penurunan kolesterol serum setelah mengkonsumsi susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus dalam jumlah besar. Hal ini dimungkinkan karena hidroksimetil- glutarat yang diproduksi oleh probiotik yang dapat menghambat commit to user 15 hidroksimetilglutaril-CoA reduktase yang diperlukan untuk sintesis kolesterol Vasiljevic, 2008; Zhang, 2007. f. Menghambat pertumbuhan mikroba-mikroba patogen Probiotik memproduksi bahan antibakteri termasuk asam-asam organik asam laktat dan asam asetat, hidrogen peroksida, bakteriosin, peptida dengan berat molekul rendah, peptida anti jamur, asam-asam lemak, asam fenillaktik, dan OH-asam fenillaktik. Asam laktat dan asam asetat adalah asam organik utama yang diproduksi selama pertumbuhan probiotik dan pH asam-asam organik yang rendah di saluran pencernaan tersebut mempunyai efek bakteriostatik dan bakteriosid Vasiljevic, 2008; Soebagyo, 2007. g. Mencegah terjadinya inflammatory bowel disease Inflammatory bowel disease merupakan kelainan-kelainan yang meliputi inflamasi, ulcerasi, dan penyempitan yang abnormal dari saluran pencernaan yang menyebabkan nyeri perut, diare, dan pendarahan saluran pencernaan. Ada dua macam, yaitu kolitis useratis dan penyakit Chron. Dua penyakit itu memiliki patogenesis yang berbeda, profil inflamasi yang mendasari, gejala-gejala dan strategi pengobatan yang berbeda. Dalam sebuah penelitian diteliti empat anak yang menderita penyakit Chron yang aktif, yang diberikan suplementasi Lactobacillus GG. Tiga dari anak tersebut menunjukkan kemajuan klinis yang signifikan Vasiljevic, 2008. commit to user 16 h. Memodulasi sistem pertahanan tubuh Sel epitel usus bersentuhan langsung dengan mikroflora usus dan menghubungkan serta memencilkan sistem pertahanan tubuh. Hal ini menjadi alasan mengapa pemberian probiotik menguntungkan bagi sistem pertahanan tubuh melalui aktivitas pengenalan reseptor yang diekspresikan pada permukaan epitel. Sistem imun bawaan lewat reseptor-reseptor bebas hambatan mampu mengenali sejumlah besar struktur kimia bakteri patogen seperti lipopolisakarida dan asam lipoteikhoat yang menyebabkan mampu mengenali objek asing yang memicu mekanisme sistem pertahanan tubuh seperti produksi sitokin pro-inflamasi dan anti-inflamasi Vasiljevic, 2008; Harsono, 2007. Lactobacillus casei GG dengan dosis 10 10 cfu yang diberikan dua kali sehari selama lima hari secara signifikan mampu meningkatkan respon imun humoral pada 39 anak yang menderita diare karena virus Rota. Peningkatan respon imun tersebut berupa peningkatan Imunoglobulin G, A, dan M selama terjadinya infeksi akut dan kadar Imunoglobulin A anti virus Rota yang meningkat di waktu mendatang setelah terjadinya infeksi akut tersebut. Lactobacillus casei GG juga menghasilkan respon yang lebih baik dari CD4 dan T Limfosit terhadap komponen-komponen bakteri usus dengan meningkatkan kadar sitokin anti-inflamasi IL-10 dan IL-4 dan menurunkan kadar sitokin pro-inflamasi TNF- α, IL-6, INF-γ. Lactobacillus acidophilus dan S. Thermophilus juga menurunkan commit to user 17 sekresi sitokin pro-inflamasi dan efek TNF- α dan INF-γ pada fungsi epitel dan permeabilitas seluler. Sedangkan Bifidobacteria mampu meningkatkan secara signifikan Imunoglobulin A total dan Imunoglobulin A anti-virus Polio fekal Vasiljevic, 2008; Biloo, 2006. Sebagian besar mekanisme kerja dari probiotik merupakan mekanisme yang spesifik sesuai dengan strain masing-masing probiotik tersebut. Salah satu strain Saccharomyces tidak sesuai dengan yang lain, demikian juga salah satu strain Lactobacillus tidak sesuai dengan strain yang lainnya.

7. Keamanan