15
b. Bank sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan
pembayaran Dimana tujuan perbankan Indonesia adalah untuk menunjang pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat banyak. Dilihat dari sebagai
lembaga intermediasi, fungsi pokok bank umum antara lain Julius R. Latumaerissa,2011:135 :
Agent of Trust Fungsi ini menunjukkan bahwa aktivitas intermediasi yang dilakukan oleh dunia
perbankan dilakukan berdasarkan asas kepercayaan, dalam pengertian bahwa kegiatan pengumpulan dana yang dilakukan oleh bank tentu harus didasari rasa
percaya dari masyarakat atau nasabah terhadap kredibilitas dan eksistensi dari masing-masing bank, karena rasa percaya masyarakat tidak akan menitipkan
dananya di bank yang bersangkutan. Kepercayaan itu berkaitan dengan masalah keamanan dana masyarakat yang ada di setiap bank. Selain itu aspek kepercayaan itu
juga berkaitan dengan kemampuan nasabah untuk membayar kembali pinjamanyang telah diterimanya, baik cicilan bunga maupun pengembalian pokok pinjaman.
Agent of Development Fungsi ini sangat berkaitan dengan tanggung jawab bank dalam menunjang
kelancaran transaksi ekonomi yang dilakukan oleh setiap pelaku ekonomi. Dalam kegiatan ekonomi, kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi merupakan satu
kesatuan yang tak terpisah. Semua kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan uang sebagai alat pembayaran, alat kesatuan hitung, dan alat pertukaran. Karena hal ini,
maka bank sebagai lembaga keuangan tentu mempunyai peran yang sangat strategis, sehingga dari aspek ini bank berfungsi untuk menjembatani semua kepentingan
pelaku ekonomi dalam transaksi ekonomi yang dilakukan. Agent of Service
Industri perbankan adalah lembaga yang bergerak di bidang jasa keuangan maupun jasa nonkeuangan. Sebagai bank, di samping memberikan pelayanan jasa keuangan
sebagaimana kegiatan intermediasi yang selalu dilakukan, maka bank juga turut serta dalam memberikan jasa pelayanan yang lain seperti jasa transfer payment order,
jasa kotak pengaman safety box, jasa penagihan, atau inkaso collection yang saat ini telah mengalami perubahan dengan nama city clearing. Maka dapat disimpulkan
bahwa sesungguhnya bank tidak hanya dipahami dalam kedudukannya sebagai lembaga intermediasi semata-mata, tetapi juga memiliki fungsi-fungsi lainnya.
Sedangkan dalam menjalankan kegiatannya bank mempunyai peran penting dalam sistem keuangan secara umum, yaitu :
1. Pengalihan Aset asset transmutation
Universitas Sumatera Utara
16 Yaitu pengalihan dana atau aset dari unit surplus ke unit devisit. Dimana sumber
dana yang diberikan pada pihak peminjam berasal pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank
berperan sebagai pangalih aset yang likuid dari unit surplus lender kepada unit defisit borrower.
2.
Transaksi transaction Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk
melakukan transaksi. Dalam ekonomi modern, trnsaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh bank
giro, tabungan, depsito, saham dan sebagainyamerupakan pengganti uang dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
3. Likuiditas liquidity
Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk- produk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Produk-produk tersebut masing-
masing mempunyai tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk kepentingn likuiditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingannya. Dengan demikian bank memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas dan menyalurkannya kepada pihak yang
mengalami kekurangan likuiditas.
4. Efisiensi efficiency
Peranan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Di sini bank hanya memperlancar dan mempertemukan
pihak-pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi yang tidak simetris asymmetric information antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif.
Peran bank menjadi penting untuk memecahkan masalah insentif tersebut. Untuk itu jelas
Universitas Sumatera Utara
17 peran bank dalam hal ini yaitu menjembatani dua pihak yang saling berkepentingan untuk
menyamakan informasi yang tidak sempurna, sehingga terjadi efisiensi biaya ekonomi. Selain itu, bank juga disebut sebagai stabilisator moneter yaitu bahwa bank
mempunyai kewajiban ikut serta menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs atau harga barang-barang relatif stabil atau tetap, baik secara langsung maupun mekanisme Giro
Wajib Minimum GWM, Operasi Pasar terbuka ataupun Kebijakan Diskonto. Bank sebagai dinamisator perekonomian yaitu bahwa bank merupakan pusat
perekonomian, sumber dana, pelaksanaan lalu lintas pembayaran, memproduktifkan tabungan, dan mendorong kemajuan perdagangan nasional dan internasional. Tanpa
peranan perbankan, tidak mungkin dilakukan globalisasi perekonomian. Ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 menyebutkan, perbankan Indonesia
dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Maksud dari “demokrasi ekonomi” adalah demokrasi ekonomi berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang 1945 dalam mencapai tujuan perbankan Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pasal 4 Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992
yaitu menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan
kesejahteraaan rakyat banyak. Dalam menjalankan fungsinya, bank harus memperhatikan hal –
hal berikut a.
Rentabilitas yaitu kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan. b.
Likuiditas yaitu kemampuan bank untuk melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo
c. Solvabilitas yaitu kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya saat
bank tersebut di likuidasi.
Universitas Sumatera Utara
18
2.1.3 Jenis-jenis Bank