Tugas Perkembangan Remaja PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KETERGANTUNGAN MEDIA SOSIAL PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 BANTULYOGYAKARTA.

45 tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain,memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lauster menggambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri toleransi, tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira. Media sosial online dapat mempengaruhi kepercayaan diri pengunanya dan juga dapat mempengaruhi perasaan seseorang terutama wanita terhadap penampilannya. Menghabiskan waktu dimedia sosial dan memajang foto selfie membuat seseorang kurang percaya diri terhadap bentuk tubuhnya. Foto selfie adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital maupun telepon kamera. Santrock 2007: 20 mendefinisikan masa remaja adolescence sebagai periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional. Hurlock Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 125 mengatakan bahwa masa remaja merupakan usia yang menimbulkan ketakutan atau kesulitan dimana sering timbul pandangan yang kurang baik atau bersifat negatif terhadap diri yang dapat mempengaruhi sikap remaja terhadap dirinya. Pada masa remaja terdapat masa negatif yaitu masa dimana remaja bersikap anti terhadap kehidupan. Salah satu gejala yang mencirikan masa negativ pada remaja adalah 46 kurangnya percaya diri pada dirinya lack of confidence. Kepercayaan diri ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya perubahan fisiknya Sri Rumini Siti Sundari, 2004: 60-61. Sebuah studi menemukan bahwa situs jejaring sosial seperti twitter dan facebook membuat penggunanya merasa cemas dan tidak percaya diri. Penelitian, yang dilakukan oleh The Business School Salford di University of Salford, Manchester, menemukan bahwa 50 lebih dari 298 orang yang ditanya merasa bahwa situs jaringan sosial telah berdampak negatif pada pola perilaku mereka. Peserta menyatakan kepercayaan diri mereka menurun setelah membandingkan prestasi mereka dengan teman onlinenya di jejaring sosial, sementara 60 persen mengaku bahwa jaringan sosial telah mengganggu pola tidur mereka. Selain itu, lebih dari 50 persen mengaku merasa khawatir atau tidak nyaman jika mereka tidak bisa mengakses jaringan sosial mereka atau account email. Berdasarkan penelitian tersebut mengungkap bahwa jejaring sosial mempengaruhi kepercayaan diri penggunanya. Hasil survey orangtua dan remaja tahun 2006 di Amerika mengungkapkan bahwa 55 dari pemuda mengakses situs jejaring sosial. Selain itu, berdasarkan hasil dari konsumen penelitian, penggunaan keseluruhan jejaring sosial meningkat dua jam perbulan dan partisipasi meningkat 30 di tahun 2009-2010 Subathra, Nimisha dan Lukmanul Hakeem, 2013: 355.