40 3
Kurangnya biaya pendidikan yang disediakan orang tua sehingga anak harus ikut memikirkan bagaimana mencari uang untuk biaya
sekolah hingga tamat. 4
Ekonomi keluarga yang terlalu lemah atau tinggi yang membuat anak berlebih – lebihan.
5 Kesehatan keluarga yang kurang baik.
6 Perhatian orang tua yang tidak memadai.
7 Kebiasaan dalam keluarga yang tidak menunjang.
8 Kedudukan anak dalam keluarga yang menyedihkan.
9 Anak yang terlalu banyak membantu orang tua.
d. Masyarakat Sekitar
Masyarakat sekitar sangat berpengaruh terhadap pergaulan anak yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar anak, karena dalam
masyarakat terdapat kehidupan sosial yang beraneka ragam yang tergabung dalam penjelmaan suku, ras, agama, antar golongan,
pendidikan, jabatan, status dan sebagainya. Sehingga pergaulan dalam masyarakat yang terkadang dinilai kurang bersahabat sering menjadi
konflik sosial.
F. Tinjauan Tentang Keberhasilan Belajar
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar pada dasarnya hampir sama dengan
faktor – faktor belajar. Akan tetapi untuk mencapai keberhasilan belajar
41 yang maksimal, tentu saja kita harus memahami faktor – faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar tersebut. Pemahaman itu juga penting agar selanjutnya kita dapat menentukan latar belakang dan penyebab
kesulitan belajar yang mungkin kita alami. Seperti yang telah disebutkan, secara garis besar faktor – faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar itu nanti di analisis faktor, agar faktor itu dapat dikelompokan dan dipergunakan untuk mereduksi data atau
meringkas dari variabel yang banyak diubah menjadi sedikit variabel, agar dapat lebih memudahkan untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang
mempengaruhi keberhasilan belajar tersebut.
G. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial
Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran peralihan dari Ilmu Pengetahuan Sosial, tetapi pada dasarnya kedua mata pelajaran tersebut
hampir sama cuma ada sedikit perubahan baik dalam penambahan mata pelajaran maupun dalam sistem pengajarannya. Tetapi yang paling menonjol
disini adalah keduanya sama – sama membahas tentang masalah sosialpelajaran sosial.
Pada tahun 1980 muncul proyek SPAN Social studies priorities, practices, and needs
yang mengungkap keadaan studi sosial tahun 1980-an. Proyek tersebut atas permintaan dan biaya dari Association for Supervision
and Curriculum Development ASCD. Dalam laporannya proyek tersebut
mengungkapkan:
42 1.
Latar belakang sejarah bagi proyek, yang membahas tentang reformasi studi sosial selama periode 1880-1980.
2. Pernyataan tentang lima unsur kritis dalam program pembelajaran studi
sosial dewasa ini 1980-an: rasional, tujuan umum dan khusus, pola kurikulum, materi kurikulum, para guru dan pelaksana pembelajaran.
3. Masa depan studi sosial, yang menjelaskan perlunya enam masalah
belajar siswa, kultur sekolah, praktek mengajar, kurikulum, profesi keguruan, dan perkembangan pendidikan studi sosial yang akan datang
untuk dihadapi dalam tahun 1980-an, dan bagaimana perjuangan para pendidik studi sosial, serta rekomendasi berkenaan dengan keadaan yang
sedang berjalan dan masalah –masalah yang berhubungan dengan keadaan yang diinginkan.
4. Beberapa alternatif pengembangan pola studi sosial yang sedang berlaku
Brandt dan Modrak, 1983. Pengetahuan Sosial merupakan pelajaran gabungan dari mata
pelajaran yang lain yaitu mata pelajaran, ekonomi , sosiologi, geografi dan sejarah, berbeda dengan Ilmu pengetahuan Sosial yang terbagi – bagi
menjadi beberapa mata pelajaran belum ada mata pelajaran sosiologi dan nilai akhirnya pun tidak ada penggabungan dalam hasil akhir raport. Kalau
Pengetahuan Sosial keempat mata pelajaran tersebut ekonomi, sosiologi, geografi dan sejarah, lalu semuanya digabungkan nilai akhirnya agar
mendapatkan hasil akhir.
43
H. Kerangka Berpikir