Kegiatan Pembelajaran 1
Permasalahan aktual tersebut kemudian dijabarkan ke dalam topik-topik yang lebih oprasional. Prosedur inilah yang disebut dengan tahap identifikasi masalah.
Terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam identifikasi masalah PTK sebagai berikut:
a Masalah yang akan dijadikan topik PTK benar-benar muncul dalam pembelajaran.
b Penting dan bermanfaat untuk memecahkan masalah dan meningkatkan mutu pembelajaran.
c Adanya alasan rasional, logis, dan sistematis yang mendasari perlunya penelitian tersebut dilakukan.
d Masalah tersebut riil dan problematika yang memerlukan pemecahandengan segera.
e Masalah tersebut berada dalam jangkauan tugas guru yang dapat dihadapi secara proposional dan profesional.
Jika masalah sudah ditemukan, gunakanlah kriteria berikut untuk menguji apakah masalah yang dihadapi layak untuk diatasi melalui PTK Tim Pelatih Proyek
PGSM. 1 Jangan memilih masalah yang tidak dkuasai.
2 Ambilah topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas. 3 Pilihlah masalah yang dirasa penting.
4. Merumuskan Masalah
Masalah PTK yang telah dipilih perlu dirumuskan secara komprehensif, jelas, spesifik dan oprasional sehingga memungkinkan peneliti untuk memilih tindakan
yang tepat. Perumusan masalah dapat dilakukan dalam kalimat pernyataan, pertanyaan, atau menggabungkan keduanya.
Dalam merumuskan masalah PTK, ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan.
a. Masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, dalam arti tidak mempunyai makna ganda dan pada umumnya dapat dituangkan dalam kalimat tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang akan dilakukan dan hubungannya dengan variabel lain.
IPA SMP KK J
c. Rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang akan dilakukan dan hubungannya dengan variabel lain.
d. Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, artinya dengan rumusan masalah itu memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab
pertanyaan tersebut operasional.
5. Merumuskan Hipotesis Tindakan
Setelah masalah dirumuskan, guru perlu menyusun rencana tindakan dengan terlebih dahulu merumuskan hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan adalah
dugaan guru tentang cara yang dianggap terbaik dalam mengatasi masalah. Hipotesis ini disusun berdasarkan kajian berbagai teori, hasil penelitian yang
pernah dilakukan dan relevan, diskusi dengan teman sejawat, serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru.
Hal yang perlu diingat dalam kaitanya dengan perumusan hipotesis adalah bahwa hipotesis selalu dirumuskan dalam kalimat pernyataan, bukan dalam
kalimat tanya.
6. Merencanakan Tindakan
Setelah guru merumuskan hipotesis tindakan, tahap berikutnya adalah merencanakan tindakan.Kegiatan merencanakan tindakan meliputi:
a. membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran sama dengan langkah-langkah pembelajaran dalam
RPP; b. mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya
tindakan dan mempersiapkan instrumen penelitian, seperti : 1
Instrumen atau alat ukur berupa tes, yaitu alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan
baik secara tertulis atau lisan atau secara perbuatan. Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk
mengukur kemampuan pemahaman konsep IPA. Tes ini diberikan setiap akhir putaran.
2 Silabus, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.