Kegiatan Pembelajaran 1
mengharuskan siswa mengajukan pertanyaan yang hanya akan dijawab oleh guru dengan ya atau tidak adalah untuk membelajarkan siswa tentang
bagaimana cara 1 mengajukan pertanyaan yang terarah dan tidak kabur, 2 menyusun informasi untuk mendukung kesimpulan sementara, 3
menganalisis suatu situasi dalam menyelesaikan hubungan antar variabel. Model Latihan Inkuiri memiliki 5 fase, yaitu:
Fase Satu: Konfrontasi dengan Masalah
Menjelaskan prosedur inkuiri Menyajikan kejadian yang tidak biasa wajar
Fase Dua: Pengumpulan data verifikasi pembuktian
Verifikasi sifat dan kondisi obyek Verifikasi keberadaan situasi yang menimbulkan masalah
Fase Tiga: Pengumpulan data-Eksperimentasi
Mengisolasi variabel yang relevan Membuat hipotesis dan menguji hubungan sebab akibat
Fase Empat: Mengorganisir, Merumuskan penjelasan
Merumuskan aturan-aturan atau penjelasan Fase Lima:
Analisis Proses Inkuiri Menganalisis strategi inkuiri dan mengembangkan strategi
yang lebih efektif
F. Kerangka Berpikir
Sebagian besar siswa Kelas IX SMP SEDC BANDUNG tidak berani bertanya,pasif, dan hasil belajar pada pembelajaran IPA tentang konsep
listrik dinamis masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Apabila guru menerapkan Model Latihan
Inkuiri, maka hasil belajar dan keaktifan siswa pada pembelajaran IPA fisika tentang listrik dinamis akan meningkat. Hal ini dilakukan dalam proses
perbaikan pembelajaran melalui PTK dalam dua siklus. Tindakan tersebut apabila dituangkan dalam bentuk skema akan dapat tergambar seperti
berikut.
KONDISI AWAL Pembelajaran
dilakukan dengan cara Ceramah
Siswa tdk berani bertanya
Siswa Pasif Hasil Belajar rendah
TINDAKAN
KONDISI AKHIR Menerapkan
Model Latihan Inkuiri
Siswa Berani Bertanya
Siswa Menjadi aktif Hasil Belajar
Meningkat Siklus 1 dan 2
IPA SMP KK J
Gambar 5.Skema Kerangka Pikir
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah “Penerapan Model latihan Inkuiri pada konsep
rangkaian listrik akan menumbuhkan keberanian siswa kelas IX SMP SEDC Bandung untuk mengajukan pertanyaan pertanyaan dan mengemukakan
gagasan”.
H. Metodologi Penelitian
1. Setting Penelitian:Subjek penelitian adalah siswa kelas IX SMP SEDC Bandung dengan Jumlah siswa 44 orang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan
18 siswa perempuan. Karakteristik subjek penelitian: Kelas IX SMP SEDC Bandung memiliki
karasteristik prestasi akademik menengah dibandingkan dengan dua kelas unggulan dan dua kelas rendah lainnya, serta memiliki latar belakang
sosial ekonomi rendah. 2. Variabel yang diteliti
a. Siswa: keaktifan mengajukan pertanyaan dan mengemukakan gagasan, keaktifan belajar pada saat pembelajaran berlangsung, hasil belajar konsep
rangkaian listrik, dan respon siswa.