IPA SMP KK J
c. Rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang akan dilakukan dan hubungannya dengan variabel lain.
d. Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, artinya dengan rumusan masalah itu memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab
pertanyaan tersebut operasional.
5. Merumuskan Hipotesis Tindakan
Setelah masalah dirumuskan, guru perlu menyusun rencana tindakan dengan terlebih dahulu merumuskan hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan adalah
dugaan guru tentang cara yang dianggap terbaik dalam mengatasi masalah. Hipotesis ini disusun berdasarkan kajian berbagai teori, hasil penelitian yang
pernah dilakukan dan relevan, diskusi dengan teman sejawat, serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru.
Hal yang perlu diingat dalam kaitanya dengan perumusan hipotesis adalah bahwa hipotesis selalu dirumuskan dalam kalimat pernyataan, bukan dalam
kalimat tanya.
6. Merencanakan Tindakan
Setelah guru merumuskan hipotesis tindakan, tahap berikutnya adalah merencanakan tindakan.Kegiatan merencanakan tindakan meliputi:
a. membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran sama dengan langkah-langkah pembelajaran dalam
RPP; b. mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya
tindakan dan mempersiapkan instrumen penelitian, seperti : 1
Instrumen atau alat ukur berupa tes, yaitu alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan
baik secara tertulis atau lisan atau secara perbuatan. Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk
mengukur kemampuan pemahaman konsep IPA. Tes ini diberikan setiap akhir putaran.
2 Silabus, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
Kegiatan Pembelajaran 1
3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yaitu perangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap siklus . Masing-masing RPP berisi kompetensi
dasar, indikator pencapaian hasil belajar, dan kegiatan belajar mengajar. 4
Lembar observasi kegiatan belajar mengajar, yaitu lembar observasi pengelolaan model pembelajaran tuntas, untuk mengamati kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran. 5
Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, yaitu lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
c. Menentukan indikator keberhasilan tindakan. Hal penting yang juga harus dilakukan dalam kegiatan merencanakan tindakan adalah menentukan kriteria
keberhasilan tindakan. Kriteria merupakan ukuran yang ditentukan peneliti untuk menentukan apakah tindakan yang nantinya dilakukan berhasil atau
tidak. Kriteria keberhasilan tindakan biasanya dihubungkan dengan rumusan masalah yang meliputi kriteria keberhasilan proses dan hasil pembelajaran.
Ukuran keberhasilan proses, misalnya proses belajar dikatakan berhasil jika 95 siswa terlibat dalam proses pembelajaran, jika 50 siswa mengajukan
pertanyaan dalam kegiatan pembelajaran, dsb. Ukuran keberhasilan hasil, misalnya jika 100 siswa mencapai nilai minimal sama dengan KKM, jika
rata-rata nilai siswa dalam kompetensi IPA terpilih meningkat 0,5 dan sebagainya.
d. Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan
7. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan tahap implementasi atau pelaksanaan dari semua rencana tindakan yang telah dibuat. Strategi dan skenario pembelajaran yang telah
ditetapkan pada perencanaan harus benar-benar diterapkan dan mengacu pada kurikulum yang berlaku. Tentu saja rencana tindakan di atas harus sudah
”dilatihkan” kepada pelaksana tindakan guru peneliti untuk dapat dilaksanakan di kelas agar sesuai dengan skenario pembelajaran yang dibuat. Pelaksanaan
tindakan umumnya dilakukan dalam waktu antara 2 sampai 3 bulan, jumlah siklus minimal dua siklus dengan memperhatikan syarat bahwa satu siklus terdiri
dari 3 pertemuan.