8. Sedih
: emosi ini utamanya ditampilkan pada saat pemakaman. Barongsai akan akan bergerak sangat perlahan dengan berat hati,
berjalan selangkah, dua langkah, berhenti pada interval, kemudian melangkah lagi. Disaat berjalan, matanya setengah tertutup
kemudian tertutup, dan berulang terus. Barongsai akan terlihat seolah-olah mengambil napas yang dalam kemudian
menghembuskannya seolah-olah sedang mendesah dengan beratnya. Emosi ini tidak akan ditampilkan pada perayaan yang ditujukan
untuk membawa kebahagiaan dan keberuntungan untuk menghidupkan perayaan.
4.4.5 Makna Etika dalam pertunjukan Barongsai
Pada saat barongsai ditampilkan, terdapat etika yang harus dipatuhi. Etika yang harus dipatuhi adalah harus memberikan salamhormat di awal
dan akhir pertunjukan. Ada beberapa arah penghormatan dalam pertunjukan Barongsai. Arah yang pertama dimulai dari kiri, kanan, dan berakhir di
tengah. Arah-arah ini melambangkan naga hijau, macan putih, dan pusat segala sesuatu. Yang kedua adalah dimulai dari tengah, kanan, dan kiri.
Cara ini mengikuti tradisi tempat pertunjukan baik kuil maupun halaman istana, bagian tengah adalah bagian yang terpenting, tempat bertahtanya
dewa-dewa penting atau Kaisar. Sementara dewa-dewa golongan kedua atau para menteri sipil duduk di sebelah kanan. Dan yang terakhir adalah dewa-
dewa umum atau para jenderal duduk di sebelah kiri.
Universitas Sumatera Utara
Jika Barongsai dalam menolak bala dan mengusir kesialan pada sebuah rumah, terlebih dahulu mereka akan membaca tulisan di ambang
pintu setelah menggigit pintunya. Kemudian Barongsai akan mengintip ke dalam rumah melalui ambang pintu melalui kedua sisi kiri dan kanan untuk
melihat apakah situasi aman. Sebelum masuk, Barongsai akan membersihkan pintu masuk dari segala nasib buruk. Barongsai akan
bergerak dari arah kiri ke kanan, dan mengitari pintu searah jarum jam. Gerakan ini dilakukan untuk menggambarkan urutan alami dari matahari
terbit hingga tenggelam. Setelah masuk ke dalam rumah, Barongsai akan membungkuk kepada para penghuni rumah sebelum dan sesudah menerima
angpao.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah diuraikan secara terperinci dari bab satu sampai empat, maka pada Bab V ini, penulis akan menyimpulkan dan memberikan saran
terhadap penelitian ini. Fungsi pertunjukan Barongsai pada masyarakat Tionghoa adalah sebagai pertunjukan hiburan, namun tetap berakar pada
nilai filosofi tradisional, yakni untuk menolak kesialan dan bala, dan mereka meyakini pertunjukan Barongsai mampu mendatangkan keberuntungan
yang baik. Selain itu, perubahan yang terjadi terkait fungsi dan makna dalam
pertunjukan Barongsai adalah, jika zaman dahulu pertunjukan ini ditampilkan bagi kalangan raja dan vihara saja dengan penonton yang
terbatas. Tetapi kini pertunjukan Barongsai sudah dapat disaksikan oleh masyarakat umum, baik kalangan Tionghoa maupun non-Tionghoa.
Perubahan terakhir yang terjadi adalah sifat pertunjukannya yang sekarang sudah menjadi pertunjukan hiburan, namun akar nilai-nilai religius tetap
dipertahankan.
Universitas Sumatera Utara