59
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan RD menurut Borg Gall. Secara sederhana inti dari
prosedur pengembangan dapat di ilustrasikan sebagai berikut:
Gambar 29. Langkah-Langkah Penggunaan Metode RD menurut Borg Gall
B. Prosedur pengembangan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap pengembangan RD menurut Borg Gall dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Analisis kebutuhan Observasi Wawancara
Potensi Masalah
2. Desain Materi: Silabus,
Jobsheet
, Materi
Power Point.
3. Pembuatan prototype 4. Validasi produk
5. Revisi produk 1 6. Uji coba skala kecil
7. Revisi produk 2 8. Uji coba skala besar
9. Revisi produk 3
Deseminasi dan Publikasi
60
1.
Research and Information Collection
Tahap ini ditujukan untuk mengetahui analisis kebutuhan dari potensi dan masalah yang ada di SMK N 3 Magelang dengan melakukan observasi dan
wawancara, sehingga dapat memiliki nilai tambah.
2.
Planning
Tahap ini melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan untuk melakukan perencanaan desain pembuatan produk modul pengayaan. Data
tersebut berupa jobsheet menggambar batik dan literatur yang terkait pada
pengembangan media pembelajaran menggambar batik, serta sumber-sumber lainnya.
Dalam pengumpulan data juga perlu diketahui informasi-informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk, dan juga
menggunakan metode penelitian yang sesuai, dimana metode yang digunakan untuk penelitian tergantung dari permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai.
3.
Develop Peliminary Form Of Product
Pada tahap pembuatan produk untuk menghasilkan media modul pengayaan, telah ditentukan dengan menggunakan
software adobe photoshop CS5, yang dikemas dalam bentuk modul yang dijelaskan secara bertahap pada
proses pengerjaannya.
4.
Preliminary Field Testing
Setelah modul pengayaan selesai maka akan dilakukan validasi desain evaluasi pakar atau ahli, yaitu pakar atau ahli yang berkaitan dengan isi produk
pembelajaran yang dibuat.
61
5.
Main Product Revision
Perbaikan produk dilakukan jika pihak pakar atau ahli melakukan pengujian terhadap produk pembelajaran ini, dan dirasakan adanya
ketidaksesuaian maka perlu diperbaiki. Perbaikan produk pembelajaran sesuai dengan data yang diperoleh dari pengujian pakar ahli. Saran dari pakar atau ahli
tersebut digunakan untuk menyempurnakan produk pembelajraan.
6.
Main Field Testing
Setelah produk diperbaiki sesuai saran pakar atau ahli yang berkaitan dengan isi produk yang dibuat, kemudian dilaksanakan ketahap uji coba produk
skala kecil yang akan diikuti oleh 5 siswa Tata Busana untuk mendapatkan penilaian uji keterbacaan atas modul pembelajaran ini. Lembar kuisioner yang
dibuat digunakan untuk mendapatkan penilaian dari pengguna siswa dengan skala kecil.
7.
Operasional Product Revision
Tahap berikutnya adalah memperbaiki produk modul yang telah diujicobakan oleh siswa pada tahap skala kecil.
8.
Operational Field Testing
Setelah melukan perbaikan produk, selanjutnya melakukan uji coba pemakaian skala besar untuk mendapatkan penilaian kelayakan atas produk
pembelajaran ini. Juga menggunakan lembar kuisioner yang dibuat untuk mendapatkan penilaian dari pengguna siswa dengan skala besar.
9.
Final Product Revision
Perbaikan produk dilaksanakan apabila masih adanya kesalahan yang harus diperbaiki setelah diuji cobakan oleh siswa pada tahap skala besar.
62
10.
Dissemination and Implemination
Tahap berikutnya adalah melaporkan hasil dalam forum ilmiah, maka pengembangan produk dinyatakan selesai dan siap diproduksi masal.
C. Sumber datasubjek penelitian