diri dengan orang lain, alam, dan lingkungan yang tertinggi Hungelmann et al, 1985 dalam Potter Perry, 1995.
Ketidakseimbangan spiritual Spirituality Disequilibrium adalah sebuah kekacauan jiwa yang terjadi ketika kepercayaan yang dipegang teguh
tergoncang hebat. Kekacauan ini seringkali muncul ketika penyakit yang mengancam hidup berhasil didiagnosis Taylor, 2002 dikutip dari Young,
2007.
2.1.2. Aspek Spiritualitas
Menurut Burkhadt 1993 dalam Hamid, 2008, spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut, yaitu berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui
dan ketidakpastian dalam kehidupan, menemukan dan mengerti arti dan tujuan hidup, menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber kekuatan dan
harapan yang ada dalam diri sendiri, dan mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dengan Yang Maha Kuasa.
2.1.3. Fungsi Spiritualitas
Spiritualitas mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan hidup pada individu. Spiritualitas berperan sebagai sumber dukungan dan kekuatan bagi
individu. Pada saat stres individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. Dukungan ini sangat diperlukan untuk menerima keadaan sakit
yang dialami, khususnya jika penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dan hasilnya belum pasti. Melaksanakan ibadah,
berdoa, membaca kitab suci dan praktek keagamaan lainnya sering membantu
Universitas Sumatera Utara
memenuhi kebutuhan spiritualitas dan merupakan suatu perlindungan bagi
individu Taylor, et al, 1997.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Haris 1999 dalam Hawari, 2005 pada pasien penyakit jantung yang dirawat di unit perawatan intensif
yang diberikan pemenuhan kebutuhan spiritualitas hanya membutuhkan sebesar 11 untuk pengobatan lebih lanjut. Menurut American Psychological
Association 1992 dalam Hawari, 2005 bahwa spiritualitas dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengatasi penderitaan jika
seseorang sedang sakit dan mempercepat penyembuhan selain terapi medis yang diberikan. Hal ini juga didukung penelitian yang dilakukan oleh
Abernethy 2000 dalam Hawari, 2005, bahwa spiritualitas dapat meningkatkan imunitas yaitu kadar interleukin-6 IL-6 seseorang terhadap penyakit sehingga
dapat mempercepat penyembuhan bersamaan dengan terapi medis yang diberikan.
Menurut Benson, efek spiritualitas terhadap kesehatan sekitar 70-90 persen dari keseluruhan efek pengobatan Hal ini menunjukan bahwa pasien
yang berdasarkan perkiraan medis memiliki harapan sembuh 30 persen atau bahkan 10 persen ternyata bisa sembuh total. Dalam hal ini bahwa spiritualitas
berperan penting dalam penyembuhan pasien dari penyakit Young Koospen, 2007. Selain itu, spiritualitas dapat meningkatkan imunitas,
kesejahteraan, dan kemampuan mengatasi peristiwa yang sulit dalam kehidupan Koenig, et al, 1997 dalam Young Kooospen, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Pada individu yang menderita suatu penyakit, spiritualitas merupakan sumber koping bagi individu. Spiritualitas membuat individu memiliki
keyakinan dan harapan terhadap kesembuhan penyakitnya, mampu menerima kondisinya, sumber kekuatan, dan dapat membuat hidup individu menjadi lebih
berarti Pulchaski, 2004. Pemenuhan kebutuhan spiritualitas dapat membuat individu menerima
kondisinya ketika sakit dan memiliki pandangan hidup positif Young, 1993 dalam Young Koospen, 2007. Menurut Young Koopsen 2007 bahwa
pemenuhan kebutuhan spiritualitas dapat membantu individu dalam menerima keterbatasan kondisi mereka. Pemenuhan kebutuhan spiritualitas memberi
kekuatan pikiran dan tindakan pada individu. Pemenuhan kebutuhan spiritualitas memberikan semangat pada individu dalam menjalani kehidupan
dan menjalani hubungan dengan Tuhan, orang lain, dan lingkungan. Dengan terpenuhinya spiritualitas, individu menemukan tujuan, makna, kekuatan, dan
bimbingan dalam perjalanan hidup.
2.1.4. Dimensi Spiritualitas