Laporan Penyusunan Tenaga Kerja Ekonomi Kreaif 2010-2015
27
Bab III Perkembangan Sektor Ekonomi Kreatif
di Indonesia
3.1. Jumlah dan Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Ekonomi Kreatif Tahun
2010-2015 Berdasarkan hasil Sakernas tahun 2010-2015, tenaga kerja sektor
ekonomi kreatif cenderung terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun kecuali dari tahun 2010 ke tahun 2011. Tenaga kerja sektor
ekonomi kreatif pada tahun 2010 sebesar 14,35 juta orang turun menjadi hanya sebesar 13,45 juta orang, akan tetapi perlahan terus
meningkat dari 13,45 juta orang pada tahun 2011 hingga mencapai 15,96 juta orang pada tahun 2015.
Grafik 3.1. Jumlah dan Pertumbuhan Tenaga Kerja Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia, 2010-2015
Sumber: BPS RI, Sakernas 2010-2015 14,35
13,45 14,49
14,73 15,17
15,96
13 13,5
14 14,5
15 15,5
16
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Juta Orang
r 2010-2015 = 2,15
Laporan Penyusunan Tenaga Kerja Ekonomi Kreaif 2010-2015
28
Jika kita amati pertumbuhan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif dari tahun ke tahun, maka dalam periode 2010 - 2015 jumlah
tenaga kerja sektor ekonomi kreatif cenderung meningkat dengan rata- rata pertumbuhan sebesar 2,15 persen per tahun.
Grafik 3.2. Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Ekonomi Kreatif di Indonesia, 2010-2015
Sumber: BPS RI, Sakernas 2010-2015
Pembahasan selanjutnya adalah jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif berdasarkan 4 kategori subsektor ekonomi kreatif.
Pengelompokan ini didasarkan atas jumlah tenaga kerja terbesar, yaitu yaitu subsektor Kuliner, Kriya, Fashion, dan Lainnya. Subsektor Lainnya
1.000 2.000
3.000 4.000
5.000 6.000
7.000 8.000
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Kriya 3.840
3.368 3.552
3.380 3.387
3.640 Kuliner
6.017 5.596
5.847 6.324
6.860 7.411
Fashion 3.495
3.554 4.122
4.016 3.905
3.855 Lainnya
996 929
971 1.015
1.016 1.053
Ribu Orang
r 2010-2015 = 1,13 r 2010-2015 = -1.06
r 2010-2015 = 1.98 r 2010-2015 = 4,25
Laporan Penyusunan Tenaga Kerja Ekonomi Kreaif 2010-2015
29
r 2010-2015 = 1,13 r 2010-2015 = -1.06
r 2010-2015 = 1.98 r 2010-2015 = 4,25
mencakup gabungan dari 13 subsektor, yaitu Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk, Film Animasi Video,
Fotografi, Musik, Aplikasi Dan Game Developer, Penerbitan, Periklanan, Televisi Dan Radio, Seni Pertunjukan, dan Seni Rupa.
Grafik 3.2 menampilkan jumlah tenaga kerja di empat subsektor ekonomi kreatif yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Pada tahun
2015, subsektor Kuliner mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 7,41 juta orang, subsektor Fashion dan subsektor Kriya mampu menyerap
masing-masing sebesar 3,86 juta orang dan 3,64 juta orang. Sedangkan subsektor Lainnya yang merupakan gabungan 13 subsektor hanya
menyerap 1,05 juta orang. Apabila tahun 2010 dijadikan titik awal maka dari empat
subsektor ekonomi kreatif tersebut, hanya subsektor Kriya yang mengalami penurunan jumlah tenaga kerja, yaitu dari 3,84 juta orang
pada tahun 2010 menjadi 3,64 juta orang tahun 2015. Subsektor yang cukup signifikan berkembang adalah subsektor Kuliner, yaitu pada tahun
2010 menyerap 6,02 juta tenaga kerja hingga pada tahun 2015 mampu menyerap 7,41 juta tenaga.
Jika kita amati pertumbuhan tenaga kerja di setiap subsektor ekonomi kreatif dari tahun ke tahun, maka dalam periode 2010- 2015
semua subsektor mengalami pertumbuhan yang positif kecuali subsektor Kriya. Pada subsektor Kuliner tenaga kerja tumbuh rata-rata sebesar
4,25 persen per tahun, subsektor Fashion tumbuh rata-rata sebesar 1,96 persen pertahun, dan subsektor Lainnya tumbuh rata-rata sebesar 1,13
persen per tahun. Sementara untuk subsektor Kriya, tenaga kerja justru berkurang rata-rata sebesar 1,06 persen per tahun.
Laporan Penyusunan Tenaga Kerja Ekonomi Kreaif 2010-2015
30
3.2. Share Pekerja Sektor Ekonomi Kreatif Tahun 2010-2015