Laporan Penyusunan Tenaga Kerja Ekonomi Kreaif 2010-2015
3
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Orientasi ekonomi telah mengalami berbagai pergeseran, berawal dari era ekonomi pertanian, lalu era industrialisasi, dan
sekarang beralih ke era ekonomi informasi yang diikuti dengan banyaknya penemuan baru di bidang teknologi informasi komunikasi
dan globalisasi ekonomi. Terjadinya pergeseran ekonomi tersebut mengantarkan peradaban manusia ke era yang baru, yaitu era ekonomi
kreatif. Menurut Diktum Pertama Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang pengembangan Ekonomi Kreatif:
“Kegiatan ekonomi berdasarkan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk
menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.”
Ekonomi kreatif pada dasarnya merupakan wujud dari upaya pembangunan yang berkelanjutan melalui kreatifitas dalam suatu iklim
perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan, yang dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh
perancangan aktivitas ekonomi kreatif. Rancangan Aktivitas Ekonomi Kreatif Tahun 2016, yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik BPS bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif BEKRAF, salah satunya bertujuan untuk memperoleh
data ketenagakerjaan di sektor ekonomi kreatif tahun 2010-2015. Agar kegiatan perancangan aktivitas ekonomi kreatif di masa yang akan
datang dapat dilakukan dengan cermat, maka diperlukan “Laporan Penyusunan Tenaga Kerja Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia Tahun
2010-2015”.
Laporan Penyusunan Tenaga Kerja Ekonomi Kreaif 2010-2015
4
1.2. Tujuan
Tujuan “Laporan Penyusunan Tenaga Kerja Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia Tahun 2010-2015” ini adalah untuk melihat
perkembangan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif pada tahun 2010- 2015, dan mengetahui karakteristik tenaga kerja di sektor ekonomi
kreatif, baik dari sisi demografi maupun karakteristik pekerjaannya pada tahun 2010-2015.
1.3. Sumber Data
Data yang disajikan pada “Laporan Penyusunan Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif di Indonesia Tahun 2010-2015” ini menggunakan data
Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas tahun 2010-2015, dengan 16 subsektor ekonomi kreatif yang dibentuk dari 223 kode Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2015.
1.4. Sistematika Penyajian