3. Data dari permasalahan aksesbilitas yang ada
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder yang didapat dari penelitian ini adalah peta kawasan dan studi literatur.
Di dalam penelitian ini, untuk memperoleh data peta kawasan penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Peneliti mendata karakteristik pengunjung ataupun wisatawan
2. Peneliti mendata peta koridor jalan Perniagaan
3.5Kawasan Penelitian 3.5.1Koridor Jalan Perniagaan
Koridor jalan Pernigaan ini terletak di antara jalan Ahmad Yani dan jalan Stasiun Kereta Api yang dimana jalan tersebut sangat dekat dengan kawasan
Kesawan Gambar 3.1. Koridor jalan ini merupakan salah satu ikon kota Medan. Koridor jalan Perniagaan ini adalah salah satu jalan yang memiliki aktifitas yang
tinggi dikarenakan terdapat banyak bangunan ruko komersil yang digunakan sebagai pusat perdangan tekstil di kota Medan Gambar 3.2. Koridor jalan
Perniagaan saat ini juga merupakan salah satu tujuan wisata bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke kota Medan Gambar 3.3.
Wisatawan yang sangat sering mengunjungi koridor jalan ini adalah wisatawan Asia Tenggara terutama Malaysia.
Gambar 3.1Peta Koridor Jalan Perniagaan Koridor jalan Perniagaan ini juga lebih dikenal di masyarakat kota Medan
dengan sebutan pasar ikan Gambar 3.4. Nama pasar ikan sendiri sangat berbeda dari barang dagangan yang diperjual belikan di dalamnya. Itu dikarenakan koridor
jalan Perniagaan ini sudah berdiri dari 100 tahun yang lalu tetapi masih sangat digemari oleh wisatwan terutama masyarakat kota Medan sendiri.Berikut
merupakan beberapa gambaran suasan koridor jalan Perniagaan.
Gambar 3.2 Ruko di Perniagaan
Gambar 3.3 Parkiran di koridor Perniagaan
Gambar 3.4Suasana di koridor Perniagaan
3.5.2 Koridor Jalan Perniagan dari Waktu ke Waktu
Koridor jalan Perniagaan meruakan pasar yang bersejarah di kota Medan. Koridor jalan ini telah berdiri dari tahun 1890 hingga sekarang. Dahulunya
koridor ini merupakan salah satu pasar di kota Medan yang dibangun oleh Tjong Afie bersaudara atas permintaan dari Pemerintah Belanda. Tjong Afie bersaudara
menyebarkan pasar ke berbagai daerah di kota Medan dan salah satunya berada di koridor jalan Perniagaan.
Koridor jalan Perniagaan ini dahulunya menjua barang dagangan hasil laut dari Belawan yang diangkut dengan tongkang melalui Sungai Deli. Bukan hanya
hasil laut saja yang di jual pada saat itu, tetapi sayur mayur dan barang pangan lainnya juga di jual di pasar ini.
Pada tahun 1933, peta perniagaan kota Medanpun telah berubah dikarenakan Pemerintah Belanda telah membangun pasar yang lebih besar yaitu
pusat pasar atau yang lebih kita kenal dengan pasar sentral. Dikarenakan Sungai Deli juga lama kelamaan tidak bisa dilayari, sehingga hasil laut dibawa melalui
transportasi darat.Barang dagangan koridor jalan Perniagaanpun berangsur-angsur pindah ke Pusat Pasar. Koridor jalan Perniagaan ini mulai berkembang setelah
tahun 1949 yaitu saat agresi militer Belanda II. Banyak kain-kain yang berasal dari Penang, Malaysia masuk ke kota Medan.. Pada tahun 1950, para pedagang
barang tekstil orang Tionghoa yang beradai di Jalan Cirebon atau yang lebih kita kenal dengan pasar Hongkong tidak diperbolehkan berdagang lagi di jalan
tersebut. Sehingga mereka dipindahkan oleh Pemerintah ke jalan koridor
Perniagaan. Semenjak saat itu tidak ada lagi yang berdangang barang tekstil di jalan Cirebon. Hingga akirnya, barang dagangan di jalan koridor Perniagaan ini
lama kelamaan menjadi berubah menjadi barang tekstil Sumber : BWS Badan Warisan Sumatera
3.6 Metoda Analisa Data