BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Medan adalah kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya, yang dahulunya kota ini disebut dengan Tanah Deli. Populasi kepundudukan kota
Medan saat ini sudah mencapai 2 juta jiwa. Kota Medan sendiri memiliki berbagai macam ragam suku di dalamnya, diantaranya suku Batak, Jawa, Tiong hoa,
Mandailing, Minangkabau, Melayu, Aceh. Karo dan Tamil. Dengan perkembangan yang begitu cepat, kota Medan sedang dalam tahap sebagai kota
metropolis, dengan gedung-gedung pencakar langit yang terdapat dimana-mana.. Di kota Medan memiliki berbagai macam tempat wisata. Salah satu tempat
wisata di kota Medan yang wajib dikunjungi adalah Mesjid Raya, Istana Maimun, Tjong Afie, Danau Linting dan sebagainya. Kebanyakan turis wisatawan lokal
maupun mancanegara yang datang, akan mendapatkan beberapa pilihan wisata yaitu seperti wisata bangunan bersejarah, wisata religi, wisata kuliner dan wisata
belanja. Salah satu tempat wisata belanja yang terkenal di kota Medan adalah koridor jalan Perniagaan. Koridor jalan Perniagaan ini merupakan tempat wisata
belanja yang paling sering dikunjungi wisatawan maupun masyarakat kota Medan sendiri. Wisatawan Asia Tenggara terutama Malaysia dan Singapore adalah
wisatawan yang paling sering mengunjungi tempat ini. Walaupun koridor jalan Perniagaan sudah berdiri dari zaman Belanda tetapi kawasan ini masih sangat
aktif dan sangat ramai dikunjungi oleh pengunjung.
Koridor jalan Perniagaan ini merupakan tempat berbelanja barang-barang tekstil ataupun kuliner kota Medan yang sudah berdiri lebih 100 tahun tetapi
masih digemari oleh masyarakat kota Medan maupun turis lokal dan mancanegara Koridor jalan Perniagaan ini sangat ramai dikunjungi saat menjelang lebaran.
Letak koridor ini berada pada jantung kota Medan, atau hanya beberapa ratus meter di selatan Lapangan Merdeka. Lebih tepatnya lagi lokasinya berada di
daerah kesawan yang merupakan kawasan bersejarah kota Medan. Dikalangan masyarakat kota Medan koridor jalan Perniagaan ini menyebutnya dengan nama
Pasar Ikan. Nama Pasar ikan sendiri tidak mencerminkan dengan apa yang diperjual belikan di dalamnya, masyarakat awam akan menyangka bahwa apa
yang diperjual belikan di pasar tersebut berupa bahan pangan ataupun hasil laut. Penamaan pasar ini sendiri rasanya sangat tidak sesuai dengan fungsi dari pasar
tersebut. Pasar ikan merupakan salah satu kejayaan pada masa lalu tetapi masih
bertahan hingga sekarang. Perdagangan di tempat ini terdiri dari beragam etnik, sesuai dengan masyarakat kota Medan yang beretnik. Namun keturunan Arab juga
cukup menonjol. Sedangkan pedagang Tionghoa umunya menjual tekstil dan bahan pakaian.
Dikarenakan pariwisata amat penting dalam kehidupan perkotaan, maka kita sebagai masyarakat kota Medan terutama perlu mengetahui mengapa koridor
jalan perniagaan bisa menjadi salah satu kawasan wisata belanja di kota Medan. Karena bisa dilihat dan dirasakan sendiri bahwa koridor jalan ini jauh dari kata
nyaman dan rapi tetapi masih sangat digemari dan aktif hingga sekarang. Karena
hal tersebut, maka memotivasi peneliti melakukan penelitian yang akan mengkaji beberapa teori tentang pariwisata perkotaan yang menyebabkan mengapa koridor
jalan Perniagaan masih aktif hingga sekarang. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahas masalah tersebut dengan mengamb
il judul penelitian tentang “
Koridor Jalan Perniagaan Sebagai Tujuan Wisata Belanja Kota Medan
”.
1.2 Perumusan Masalah