4.4.2 Pedestrian di Koridor Jalan Perniagaan
Jalur pejalan kaki atau pedestrian merupakan salah satu hal penting dalam koridor komersil. Seperti yang dikatakan oleh PPS Place for Public Space
bahwa kenyamanan pejalan kaki merupakan elemen dari koridor komersil. Koridor jalan Perniagaan sendiri memiliki pedestrian yang lebarnya sebesar dua
meter. Pedestrian ini dapat dilalui oleh satu sampai dua individu. Terdapat banyak permasalahan pedestrian yang terjadi di koridor jalan
Perniagaan, salah satunya adalah banyaknya perabot jalan yang diletakkan di dalam pedestrian tersebut Gambar 4.18. Perabot jalan tersebut sangat
menggangu pejalan kaki yang lewat. Sebaiknya perabot jalan tersebut lebih ditata ulang dengan rapi sehingga pejalan kaki lebih nyaman berada di dalamnya.
Gambar 4.18 Perabot Jalan yang Berada pada Pedestrian di Koridor Jalan Perniagaan
Bukan hanya keberadaan perabot jalan, tetapi para pedagang juga sering berjualan di pedestrian tersebut Gambar 4.19. Para pedagang memanfaatkan
pedestrian menjadi area berjualan bagi mereka sehingga pejalan kaki sangat tidak nyaman ketika berada di pedestrian ini. Seharusnya para pedagang diberikan area
khusus untuk berjualan agar pedestrian dapat dimanfaatkan sebagai trotoar pejalan kaki dengan baik dan nyaman.
Gambar 4.19 Para Pedagang yang Berjualan di dalam Pedestrian
4.4.3 Sirkulasi Pencapaian
Jika kita lihat ke koridor jalan Perniagaan para pengunjung dapat mencapai koridor ini hanya melalui jalan Palang Merah. Koridor jalan Perniagaan
ini bergerak satu arah dimulai dari jalan Palang Merah hingga menuju Lapangan Merdeka Jalan Palang Merah itu sendiri juga satu arah yang biasanya sangat
sering terjadi kemacetan jika ingin mencapai jalan Perniagaan Gambar 4.20.
Gambar 4.20 Kondisi Kemacetan di Jalan Palang Merah Koridor jalan Perniagaan ini juga berada di antara jalan Ahmad Yani dan
jalan Kereta Api, tetapi untuk dapat mencapai kedua jalan ini hanya dapat di lalui jika melewati koridor jalan Perniagaan dengan arah kendaraan satu arah menuju
kedua jalan tersebut Gambar 4.21.
Gambar 4.21 Sirkulasi Kendaraan Mencapai Koridor Jalan Perniagaan
Jalan Ahmad Yani
Jalan Palang Merah Jalan Kereta Api
Lapangan Merdeka
Kondisi jalan di jalan Perniagaan bisa dikatakan baik dengan lebar jalan delapan meter Gambar 4.22. Seharusnya jalan tersebut dapat dilalui oleh dua
kendaraan tetapi dikarenakan adanya parkir yang hampir memakan setengah jalan, menyebabkan sering terjadinya kemacetan Gambar 4.23.
Gambar 4.22 Kondisi Jalan di Jalan Perniagaan
Gambar 4.23 Kemacetan yang Sering Terjadi di Koridor Jalan Perniagaan Menurut Bromley dan Thomas 1999 yang mengatakan bahwa suatu
aksesbilitas yang baik adalah apabila kemudahan dalam pencapaian ke kawasan tersebut, tidak mengalami kesulitan yang dipengaruhi oleh kondisi jalan dan
sirkulasi kendaraan lancar tidaknya arus sirkulasi kendaraan. Jika dilihat ke koridor jalan Perniaaan, masih sering terjadi kemacetan atau tidak lancarnya
sirkulasi menuju jalan Perniagaan. Hal itu disebabkan oleh kendaraan yang parkir hampir mengambil setengah jalan sehingga jalan Perniagaan yang satu arah
tersebut hanya dapat dilalui oleh satu kendaraan. Bila dilihat dari teori tersebut maka bisa disimpulkan bahwa aksesbilitas di koridor jalan Perniagaan belum
dikatakan baik. Pernyataan tersebut juga diperkuat dari hasil kuisioner yang didapat Gambar 4.24 bahwa aksesbilitas di koridor jalan Perniagaan masih
dikatakan kurang memadai 68.
Gambar 4.24 Grafik Persepsi Masyarakat Mengenai Aksesbilitas di Koridor Jalan Perniagaan
Walaupun aksesbilitas di koridor jalan Perniagaan dikatakan belum baik ataupun kurang memadai, tidak menjadi alasan pengunjung untuk tidak datang ke
koridor jalan Perniagaan. Bisa di lihat bahwa koridor jalan Perniagaan masih sering dikunjungi dan masih memiliki aktivitas yang cukup tinggi dari waktu ke
waktu. Hal tersebut bisa dikarenakan minimnya pilihan berbelanja tekstil di kota
Medan sehingga koridor jalan Perniagaan masih menjadi pilihan utama berbelanja barang dagangan tekstil di kota Medan.
Berbelanja barang dagangan tekstil di koridor jalan Perniagaan telah menjadi budaya bagi peduduk kota Medan. Hal tersebut dikatakan oleh Robbins
2001 bahwa persepsi masyarakat terhadap memilih ataupun mengunjungi suatu tempat dikarenakan adanya inisiatif, kesadaran lingkungan, proses komunikasi
dan minimalisasi pilihan. Jadi dapat diartika bahwa berbelanja di koridor jalan Perniagaan telah menjadi budaya penduduk kota Medan yang dikarenakan
minimnya pilihan berbelanja barang dagangan tesktil di kota Medan.
4.5 Fasilitas di Koridor Jalan Perniagaan