orang tua wajib dihormati oleh pemuda dan orang yang lebih muda
                                                                                kewajibannya dalam posisi strata yang ditempatinya, serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan status sosial baru. Dalam konteks pendidikan sekolah, kurikulum sekolah, khususnya
kurikulum ilmu sosial, hendaknya berisi kajian tentang stratifikasi sosial untuk maksud itu. Kedua, perlu dibuat kebijakan kompensasi untuk mengembalikan haknya akibat diskriminasi
sosial  yang  pernah  terjadi.  Dengan  kata  lain,  komunitas  masyarakat  yang  pada  masa  penjajahan diperlakukan  secara  diskriminatif  perlu  mendapat  kompensasi  sosial,  agar  mereka  dapat  mengejar
ketertinggalan dari kelompok masyarakat yang pernah mendapat hak istimewa.  Konkretnya, dalam konteks pendidikan sekolah, seperti dikemukakan Darmaningtyas Kompas, 1972004, pemerintah
perlu  menyediakan  sekolah  negeri  bermutu  yang  murah  untuk  masyarakat  kelas  bawah,  seperti masyarakat petani, nelayan, buruh, serta pekerja sektor informal di perkotaan. Sedangkan masyarakat
kelas  menengah  ke  atas  diarahkan  untuk  masuk  sekolah  swasta.  Biarlah  sekolah  swasta  bersaing secara bebas untuk memperebutkan siswa dari kalangan menengah ke atas, sedangkan sekolah negeri
diproteksi oleh pemerintah untuk kepentingan pemberdayaan anak-anak kelas bawah.
Ketiga, pemerintah perlu mendirikan lebih banyak sekolah menengah kejuruan SMK guna menampung anak-anak dari  kelas  ekonomi lemah yang merupakan mayoritas warga negeri. Secara
teoretis mayoritas siswa dari kalangan ekonomi lemah hanya akan   menyelesaikan sekolah lanjutan tingkat atas SLTA, tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
Keempat, pemerintah perlu menyediakan beasiswa bagi lulusan sekolah negeri yang memiliki kemampuan  memadai  untuk  melanjutkan  ke  perguruan  tinggi.  Dengan  demikian,  anak-anak
darikalangan  ekonomi  lemah yang  memiliki  kemampuan  akademik  untuk  kuliah  mendapat  peluang kuliah seluas-luasnya.
Kelima, setiap daerah diberi wewenang untuk mengidentifikasi potensi daerahnya, peluang dan tantangan pengembangan potensi itu, lalu menyelenggarakan pendidikan sesuai hasil identifikasi
itu. Dengan cara ini, pendidikan diharapkan akan relevan dengan kebutuhan setempat, dan lulusan sekolah lebih mungkin terserap dunia kerja, atau dapat membuka lapangan kerja sendiri.
Keenam,  lima  hal  yang  dikemukakan  itu  dapat  diwujudkan  bila  anggaran  pendidikan memungkinkan.  Dan  untuk  itu,  ketentuan  20  persen  anggaran  belanja  negara  dialokasikan  untuk
pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam undag-undang, tidak bisa ditawar-tawar. Barangkali  inilah  tantangan  terberat  dalam  mengembangkan  masyarakat  berstratifikasi
terbuka  untuk  mendorong  terjadinya  mobilitas  sosial  vertikal  secara  adil  di  negeri  ini  melalui pendidikan sekolah.
Dapatkah pemerintah menemukan jalan keluar dari tantangan terberat ini?
Sumber: www.kompas.com
Bacalah artikel di atas dengan cermat, kemudian jelaskan jawaban untuk pertanyaan di bawah ini
1. Tentukan golongan-golongan atau kelas-kelas hasil stratifikasi sosial pada artikel
di atas Berdasarkan apa dan kriteria apakah yang menentukan stratifikasi sosial tersebut? Beri penjelasan
2. Apa  sajakah  fungsi  stratifikasi  sosial  yang  sesuai  dengan  artikel  di  atas?  Beri
penjelasan 3.
Berdasarkan  artikel  di  atas,  bagaimana  sifat  stratifikasi  sosial  pada  pendidikan sekolah? Beri penjelasan
Jawaban :
                                            
                