2.6 Lean dan Simulasi
Lean dan simulasi merupakan hal yang sangat terkait. Untuk penerapan
lean , simulasi adalah tool tambahan yang sangat penting. Menurut Standrige et al
2006, simulasi merupakan tool yang sangat penting untuk mengetahui implementasi lean. Dari berbagai penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa
terdapat hubungan antara analisis lean, simulasi dan six sigma. Beberapa alasan lean
menggunakan simulasi antara lain adalah o
Adanya variasi dalam proses baik secara random maupun struktural. o
Data harus dianalisa untuk mengetahui perilaku sistem. o
Hubungan antara komponen sistem o
Future state mapping harus divalidasi sebelum diimplementasikan untuk mengurangi waktu trial dan error.
o Alternatif untuk future state mapping harus diidentifikasikan dan dipikirkan
secara sistematis. o
Secara umum simulasi dibutuhkan sebagai perluasan penerapan lean untuk mengakomodasi adanya kelemahan lean.
Secara umum menurut Marvel dan Standrige simulasi dibutuhkan sebagai perluasan penerapan lean untuk mengakomodasi adanya kelemahan lean.
2.7 Penelitian Terdahulu
Untuk mengetahui perkembangan penelitian dengan tema lean production, peneliti akan memberikan review dari beberapa penelitian terdahulu sehingga
dapat diketahui posisi dan perbedaan penelitian yang dilakukan saat ini dengan penelitian lainnya, antara lain:
o Penelitian oleh Dina Amamiyah 2006 melakukan identifikasi terhadap
pemborosan dengan menggunakan VALSAT guna mengurangi lead time pada proses produksi dan inventory. Beberapa hal yang direkomendasikan
oleh peneliti belum mempertimbangkan konstrain dari perusahaan dan biaya. o
Penelitian oleh Suhartono 2007 melakukan identifikasi waste dengan VALSAT, menggunakan work 29 sampling untuk mengetahui performansi
operator, waktu standar, dan output standar. Implementasi dari alternatif perbaikan disimulasikan dengan software Arena 5. Dari hasil penelitian,
didapatkan bahwa waste yang sering terjadi adalah unnecessary inventory dan excessive transportation. Usulan perbaikan untuk mengurangi adanya
unnecessary inventory dengan melakukan perancangan layout, yaitu
penggabungan departemen cutting dengan pengeleman menghasilkan penurunan tingkat work in process sebesar 1413 box per hari.
o Penelitian oleh Hawien Nishfi L. 2008 melakukan identifikasi waste pada
industri sepatu dengan VALSAT, melakukan perbaikan dengan standar kerja, memberikan rekomendasi perbaikan yang disimulasikan dengan software
Arena 5. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa waste mulai dari yang sering terjadi sampai yang jarang terjadi adalah waiting, Defect Inappropriate
processing, Unnecessary Motion, Transportasi . Usulan perbaikan untuk
mengurangi waste tersebut adalah penggunaan operator yang optimum, Pengurangan standby stock, Penggunaan sistem kanban. Hasil running
simulasi menunjukkan bahwa usulan perbaikan terbaik adalah penggunaan standby stock
sebanyak 2 trolley dengan 3 operator pada proses stitching strouble
dan lasting.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Saka Agung Karya Abadi Sidoarjo, yang berlokasi di Jl. Raya HRM Mangundiprojo No. 266 Sidoarjo. Pengambilan
data dilaksanakan dibagian produksi pada proses pembuatan box panel pada bulan Maret 2010 sampai data itu tercukupi.
3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Dalam identifikasi variable terdapat variabel – variabel yang didapatkan berdasarkan dari data perusahaan yang digunakan dalam metode Lean Production
dan Cost Time Profile. Variabel – variabel tersebut adalah sebagai berikut:
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah suatu variabel yang mempunyai nilai berubah – ubah dan mempengaruhi variasi perubahan nilai variabel terikat, variabel tersebut
meliputi:
• Jenis – jenis Waste Pemborosan: 1. Environmental, Health, and Safety, pemborosan yang terjadi akibat kelalaian
pihak – pihak tertenti dalam perusahaan untuk memahami prosedur EHS yang ada. Dengan sikap seperti ini akan menimbulkan dampak seringnya terjadi
kecelakaan kerja. Jika permasalahan kecelakaan tersebut terjadi, maka akan