Kondisi tersebut yang masih belum bisa dikuantifikasikan karena sifatnya yang kondisional, Perbaikan yang bisa dilakukan berkaitan dengan waste ini
adalah dengan meningkatkan etos kerja karyawan sehingga transportation yang tidak ada dalam flow process tidak terjadi, selain itu area kerja untuk operator juga
harus ergonomis untuk mengurangi kelelahan pada operator. Waste
berupa motion terjadi jika operator melakukan gerakan yang tidak perlu dan tidak menambah nilai sehingga lead time menjadi lebih lama. Contoh
terjadinya aktivitas ini misalnya operator meminjam peralatan dari operator lainnya karena tidak tersedianya peralatan tersebut di area kerja. Selain itu,
unnecessary motion juga sering terjadi pada stasiun kerja pertama yaitu proses
pemotongan, dimana operator membutuhkan waktu lebih untuk mencari bahan yang akan disiapkan.
4.9 Analisa Penyebab Waste dengan Root Cause Analysis
Sesuai dengan hasil dari waste workshop dan identifikasi lebih lanjut dengan VALSAT, diketahui bahwa setiap waste memiliki intensitas yang
berbeda-beda. Akan tetapi ada beberapa jenis waste yang memiliki keterkaitan secara tidak langsung, baik dari segi sebab maupun akibatnya. Adapun detail
pembahasan untuk setiap waste tersebut pada bagian selanjutnya.
4.9.1 Transportation
Transportation merupakan waste yang terjadi akibat adanya aktivitas
material handling baik antar stasiun kerja. Perpindahan berlebih antar stasiun
kerja terlihat paling tampak ketika material handling plat besi dari cutting
component area menuju area pemetasan plat besi dimana digunakan trolley untuk
perpindahan ini. Letak cutting component area yang berada disebelah area pemetasan tetapi dengan adanya scrap dari proses pemotongan mengakibatkan
banyak waktu yang terbuang untuk perpindahan yang berlebihan ini. Penataan ruang dan fasilitas yang memiliki korelasi tinggi sebaiknya perlu dipertimbangkan
untuk mengatasi waste berupa transportation. Selain itu. operator juga sering melakukan perpindahan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan karena tidak ada
dalam SOP yang ditetapkan. Perpindahan tersebut diidentifikasi ternyata dilakukan ketika ada plat besi
yang harus di-repair atau ketika seorang operator membutuhkan tool yang tidak tersedia di area kerjanya atau ketika seorang operator hanya ingin berjalan-jalan
untuk melepas lelah. Kondisi ini sebaiknya diperbaiki dengan memberikan training
untuk meingkatkan kedisiplinan operator dan menyediakan area kerja yang lebih ergonomis.
4.9.2 Defect
Defect merupakan waste yang diidentifikasi memiliki bobot terbesar
kedua dalam waste workshop. Defects merupakan produk yang rusak atau tidak sesuai dengan spesifikasi. hal ini akan menyebabkan proses rework yang kurang
efektif. Pada proses pemotonagn atau pemetasan, operator tersebut akan benar- benar meneliti setiap detail dari ukuran plat untuk menghindari terjadinya defect
yang tidak signifikan.
Faktor operator yang kurang memiliki kepedulian terhadap kualitas, bisa juga karena pemborosan yang dijelaskan sebelumnya yaitu penempatan operator
yang tidak sesuai dengan tanggung jawabnya, atau bisa juga karena kondisi mesin yang sudah tidak presisi lagi. Proses maintenance baik untuk operator maupun
mesin harus dilaksanakan secara rutin agar besarnya defects dapat diturunkan bahkan dihilangkan.
4.9.3 Inventories