a. Teori Vaskuler
Pada penderita BSK sering didapat penyakit hipertensi dan kadar kolesterol darah yang tinggi, maka Stoller mengemukakan teori vaskuler untuk
terjadinya BSK Purnomo BB, 2011, yaitu :
a.1Hipertensi
Pada penderita hipertensi 83 mempunyai perkapuran ginjal sedangkan pada orang yang tidak hipertensi yang mempunyai perkapuran ginjal sebanyak
52.Hal ini disebabkan aliran darah pada papilla ginjal berbelok 180º dan aliran darah berubah dari aliran laminar menjadi aliran turbulensi.Pada penderita
hipertensi aliran turbulen tersebut berakibat terjadinya pengendapan ion-ion kalsium papilla Ranall’s plaque biasa disebut juga perkapuran ginjal yang dapat
berubah menjadi batu Purnomo BB, 2011.
a.2 Kolesterol
Tingginya kadar kolesterol di dalam darah akan disekresikan melalui glomerulus ginjal dan tercampur di dalam air kemih. Adanya butiran kolesterol
tersebut akan merangsang agregasi dengan kristal kalsium oksalat dan kalsium fosfat sehingga terbentuk batu yang bermanifestasi klinis Purnomo BB, 2011.
Lebih dari 80 BSK terdiri atas batu kalsium, baik yang berikatan dengan oksalat maupun dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium
fosfat; sedangkan sisanya berasal dari batu asam urat,batu magnesium ammonium fosfat batu infeksi, batu xantin,batu sistein,dan batu jenis lainnya. Meskipun
patogenesis pembentukan batu-batu di atas hampir sama tetapi suasana di dalam saluran kemih yang memungkinkan terbentuknya jenis batu itu tidak sama. Dalam
hal ini misalkan batu asam urat mudah terbentuk dalam suasana asam,sedangkan batu magnesium ammonium fosfat terbentuk karena urine bersifat basa Purnomo
BB, 2011.
9
b. Teori Fisiko-Kimiawi
Hal yang melatarbelakangi terbentuknya BSK ini adalah karena adanya terbentuknya proses kimia, fisika maupun gabungan fisiko kimiawi. Dari hal
tersebut diketahui bahwa terjadinya BSK erat kaitannya oleh konsentrasi substansi pembentuk batu di saluran kemih. Berdasarkan faktor fisiko kimiawi dikenal
dengan teori pembentukan BSK Purnomo BB, 2011 , yaitu :
b.1 Teori Epitaksi