b.3 Teori Kombinasi
Beberapa ahli maupun pakar dibidang urologi berpendapat bahwa BSK dapat terbentuk berdasarkan campuran dari beberapa teori yang ada Purnomo
BB, 2011.
b.4 Teori Tidak Adanya Inhibitor
Telah dikenal adanya 2 jenis inhibitor yaitu organik dan anorganik.Pada inhibitor organik terdapat bahan yang sering terdapat dalam proses penghambat
terjadinya batu yaitu asam sitrat, nefrokalsin, dan tamma-horesefall glikoprotein. Sedangkan yang jarang terdapat adalah glikosamin glikans dan uropontin
Purnomo BB, 2011. Pada inhibitor anorganik terdapat bahan pirofosfat dan zinc. Inhibitor yang
paling kuat adalah sitrat, karena sitrat akan bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat yang dapat larut dalam air. Inhibitor mencegah terbentuknya kristal
kalsium oksalat dan mencegah perlengketan kristal kalsium oksalat pada membran tubulus. Sitrat terdapat pada hampir semua buah-buahan tetapi kadar
tertingginya pada buah jeruk Purnomo BB, 2011.
b.5 Teori Infeksi
Terbentuknya BSK dapat juga terjadi karena adanya infeksi dari beberapa kuman tertentu. Pengaruh infeksi pada proses terjadinya BSK adalah teori
terbentuknya batu struvit yang dipengaruhi oleh pH air kemih 7 dan terjadinya reaksi sintesis ammonium dengan molekul magnesium dan fosfat sehingga
terbentuk magnesium ammonium fosfat batu struvit misalnya saja pada bakteri pemecah urea yang menghasilkan urease. Bakteri yang menghasilkan urease yaitu
Proteus spp,Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas, dan Staphilococcus Bahdarsyam, 2011.
Teori pengaruh infeksi lainnya adalah teori nano bakteria dimana penyebab pembentukan BSK adalah bakteri berukuran kecil dengan diameter 50-
200 nanometer yang hidup dalam darah, ginjal dan air kemih.Bakteri ini tergolong
11
gram negatif dan sensitif terhadap tetrasiklin. Dimana dinding pada bakteri tersebut dapat mengeras membentuk cangkang kalsium kristal karbonat apatit dan
membentuk inti batu, kemudian kristal kalsium oksalat akan menempel yang lama kelamaan akan membesar. Dilaporkan bahwa 90 penderita BSK mengandung
nano bakteria Patologi Bahdarsyam, 2011.
b.6 Teori Matrik
Di dalam air kemih terdapat protein yang berasal dari pemecahan mitokondria sel tubulus renalis yang berbentuk laba-laba. Kristal batu oksalat
maupun kalsium fosfat akan menempel pada anyaman tersebut dan berada di sela- sela anyaman sehingga berbentuk batu. Benang seperti laba-laba terdiri dari
protein 65, heksana 10, heksosamin 2-5 sisanya air. Pada benang menempel kristal batu yang seiring waktu batu akan semakin membesar. Matriks tersebut
merupakan bahan yang merangsang timbulnya batu Purnomo BB, 2011.
2.2.4 Klasifikasi Batu Saluran Kemih
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur: kalsium oksalat atau kalsium fosfat, asam urat, magnesium-amonium fosfat MAP, xantin,dan
sistin, silikat, dan senyawa lainnya. Data mengenai kandungankomposisi zat yang terdapat pada batu sangat penting untuk usaha pencegahan terhadap kemungkinan
timbulnya batu residif Purnomo BB, 2011.
a. Batu Kalsium
Batu Kalsium ini jenis batu yang banyak dijumpai dan merupakan tampilan ion yang besar dalam kristal kemih. Hanya 50 dari kalsium plasma
yang terionisasi dan tersedia untuk difiltrasi di glomerulus. Lebih dari 95 kalsium difiltrasi di glomerulus kemudian di reabsorbsi kembali di kedua tubulus
proksimal dan distal tubulus dan jumlahnya terbatas di tubulus pengumpul Stoller ,Marshall L , 2008.
12
b. Batu Asam Urat
Batu asam urat merupakan 5-10 dari seluruh batu saluran kemih.Di antara 75-80 batu asam urat terdiri atas asam urat murni dan sisanya merupakan
campuran kalsium oksalat.Penyakit batu asam urat banyak diderita oleh pasien- pasien penyakit gout, penyakit mieloproliferatif, pasien yang mendapatkan terapi
antikanker, dan yang banyak mempergunakan obat urikosurik diantaranya adalah sulfinipirazone, thiazide, dan salisilat.Kegemukan, peminum alkohol, dan diet
tinggi protein mempunyai peluang yang lebih besar untuk mendapatkan penyakit ini Purnomo BB, 2011.
c. Batu Struvit