24
dalam jurnal penelitian yang berjudul ekstrasi pigmen antosinin dari kulit buah naga mengatakan
“Bahwa Ekstrasi pigmen antosianin dari kulit buah naga dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti pewarna sintetis
”. Buah naga digunakan untuk pewarna makanan selain itu juga dapat digunakan sebagai pewarna kain
seperti hasil penelitian dari Yulianti dalam abstrak penelitiannya berjudul Ekstraksi dan Uji Kestabilan Pigmen Betasianin dalam Kulit Buah Naga
mengatakan “Ekstrak kulit buah naga yang diperoleh stabil terhadap pemanasan
dan paparan sinar matahari serta dapat diaplikasikan terhadap kain. Pigmen betasianin menimbulkan warna yang dapat menempel pada kain dengan baik
”. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini akan dicoba menggunakan
buah naga sebagai pewarna alami untuk blush on. Akan tetapi pada beberapa penelitian, penelitian menggunakan kulit buah naga untuk di ekstrak menjadi
pewarna alaminya. Untuk itu penulis mencoba hal baru yaitu mengekstrak menggunakan daging dari buah naga bukan dari kulit buah naga untuk
mendapatkan warna alami sebagai pewarna dalam pembuatan blush on.
2.5. Perencanaan Pembuatan Buah naga sebagai Pewarna Alami Blush On
Menurut Eddy Tano 2005:57-58 dalam buku yang berjudul Teknik Membuat Kosmetik dan Tip Kecantikan, formula dalam pembuatan blush on
blush on bentuk blusher atau powder dan cream meliputi: Talcum ....................................... 38 grm
Kaolin ...................................... 20 grm Parafin liquid ..................................... 1 cc
Seng Oksida ..................................... 20 grm Seng Setearat .................................... 4 grm
25
Keterangan bahan- bahan formula blush on : 1. Talcum
Secara kimiawi, talk adalah magnesium silikat 3MgO. 4SiO
2
.H
2
O. ini merupakan bahan dasar dari segala macam formulasi kosmetik seperti
bedak, blush on dan eye shadow, sifat yang sangat luar biasa adalah mudah menyebar dan kekuatan menutupi yang rendah. selfia: 2013
2. Kaolin Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung
dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan. Warna dari kaolin yang digunakan harus secerah mungkin.
Bahan dasar harus dimurnikan secara baik untuk memindahkan keseluruhan bahan tidak murni dan partikel kasar. Tidak semua aluminium
silikat dapat diklasifikasikan sebagai kaolin, namun 3 kelompok di bawah ini secara khusus memiliki formula yang sama Al2O3. 2SiO2.2H2O dan
dapat disebut kaolin : nacrite, dickite, dan kaolinite. Kaolin merupakan bahan kimia yang berguna untuk melekatkan kosmetik pada wajah, karena
kaolin higroskopis penggunaannya pada kosmetik umumnya tidak melebihi 25. amantadin: 2012
3. Parafin liquid Di industri kosmetik digunakan pada produk hair care, skin care, nail care,
lotion, cream, massage. Parafin liquid mempunyai fungsi sebagai pelembab, pelicin dan membantu pembentukan cream thristar: 2007.
26
4. Seng oksida Terdapat 2 bahan pengopak yang biasa digunakan dalam formulasi bedak
wajah : zink oksida dan titanium dioksida. Terlalu banyak digunakan bahan ini dapat menghasilkan efek seperti topeng yang mana tidak diinginkan ; terlalu
sedikit membuat bedak tidak dapat menempel pada tubuh. Diketahui bahwa zink oksida memiliki beberapa sifat terapeutik dan
membantu menghilangkan kecacatan pada kulit. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kulit kering Pharmacy: 2010.
5. Seng setearat Zink dan magnesium stearat sejauh ini merupakan bahan yang paling
sering digunakan dari logam stearat. Untuk bedak wajah, stearat harus memiliki kualitas yang tinggi untuk mencegah timbulnya keasaman, bau yang tidak
diinginkan. Sifat yang paling penting dari zink dan magnesium stearat adalah sifat adhesif dan anti air. Zink stearat, yang paling sering digunakan juga
memiliki efek menenangkan. Penggunaan yang berlebihan, stearat dapat menyebabkan noda dan efek jerawat pada kulit. Dalam jumlah yang cukup 4-
15 zink stearat memberikan sifat adheren pada bedak wajah Pharmacy: 2010.
Dari formula diatas peneliti akan membuat blush on dari pewarna alami buah naga melalui beberapa tahapan, yaitu :
5.5.1. Proses Pemilihan Buah Naga Bagi sebagian orang buah naga mungkin sudah tidak asing di telinga.
Bentuknya yang unik membuat buah ini mudah diingat. Ada beberapa jenis buah
27
naga buah naga berdaging putih Hylocerous undatus, buah naga berdaging merah Hylocerous polyrhizus, buah naga berdaging super merah Hylocerous
costaricensis, buah naga kuning selenicereus megalanthus Andoko dan Nurrasyid, 2012 :16-19.
Pemilihan untuk pembuatan blush on menggunakan buah naga berdaging super merah Hylocerous costaricensis, karena daging nya yang sangat merah
diharapkan lebih efesien digunakan untuk zat warna blush on. 5.5.2. Proses Ekstrak Buah Naga
Ekstrak adalah sediaan kering,kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya
matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk FARMAKOPE Departemen Kesehatan Republik Indonesia edisi ketiga
1979:9. Ekstrak dapat dilakukan menggunakan cairan pelarut etanol ataupun air. Ekstrak buah naga ini menggunakan etanol, metode tictura yaitu suling atau
uapkan pada tekanan rendah suhu tidak lebih dari 50 derajat. Bahan- bahan yang sudah disiapkan yaitu daging buah naga dan etanol
dicampur atau diletakkan didalam sebuah toples, etanol harus bisa merendam semua daging buah naga. Bahan yang berada didalam toples direndam selama 24
jam, setelah itu pemisahan biji menggunakan saringan kaca halus dari bahan plastik atau kawat kemudian ditekan- tekan sampai bijinya terkumpul
disaringan. Kemudian bahan diblender untuk mendapatkan tekstur lebih halus, setelah itu hasil nya disaring menggunakan penyaring kain yang tidak begitu
rapat, penyaringan dilakukan 3 kali menggunakan penyaring kain. Penyaringan
28
ke 4 menggunakan penyaring kertas yang lebih rapat guna mendapatkan tingkat kejernihannya.
Gambar 2.5 proses ekstraksi Sumber dokumentasi peneliti, 2015
Tahap selanjutnya menguapkan alkohol dengan cara merebus bahan dalam air dengan suhu 50 derajat. Bahan diletakkan pada gelas ukur, kemudian direbus
dengan air dan diaduk menggunakan pengaduk sampai alkohol menguap. Setelah alkohol menguap semua, maka ekstrak di dinginkan dan diletakkan pada
tempat tertutup, setelah itu didiamkan dan di simpan kedalam kulkas untuk mengawetkan bahan.
Gambar 2.5 proses ekstraksi Sumber dokumentasi peneliti, 2015
29
5.5.2.1. Proses Pembutan Blush On dalam bentuk cream, compact, dan powder. Proses pembuatan produk diawali dengan cara ekstrasi buah dahulu untuk
mendapatkan warna dari buah naga. Setelah proses ekstrasi dilaksanakan maka bisa dilakukan pembuatan Blush on berbentuk cream, compact, dan powder
sebagai berikut : 1. Persiapan Alat
Tabel 2.2 Alat- alat pembuatan blush on untuk 3 produk cream, compact, dan powder
NO Nama Alat
Jumlah 1
Pisau 1
2 Penyaring
1 3
Blender 1
4 Cawan
4 5
Piring 4
6 Timbangan
1 7
Sendok 6
8 Tempat blush on
9 9
Gelas 2
10 Gelas ukur
2 11
Pipet 1
12 Kompor
1 13
Panci 1
Sumber : dokumentasi peneliti, 2015 2. Persiapan Bahan
Tabel 2.3 Bahan pembuatan blush on untuk 3 produk cream, compact, dan powder
NO. Nama bahan lenan
jumlah 1
Buah naga 2 kg
2 Alkohol
500 ml 3
Tisue Secukupnya
4 Talk
68 gr 5
Kaolin 45 gr
6 Parafin liquid
5 cc 7
Seng oksida 38 gr
Sumber : dokumentasi peneliti, 2015
3. Proses pembuatan Blush on berbentuk cream compact, dan powder
30
Tabel 2.4 proses pembuatan blush on cream, compact, dan powder
Bentuk cream
compact powder
Bahan
ekstrak buah naga 200 ml
talk 23 gr, kaolin 15 gr,
parafin liquid 3 cc, seng oksida 10 gr.
ekstrak buah naga 150 ml
talk 20 gr, kaolin 18 gr,
parafin liquid 1 cc, seng oksida 15 gr.
ekstrak buah naga 150 ml
talk 25 gr, kaolin 12 gr,
parafin liquid 1 cc, seng oksida 13 gr.
Proses Pencampuran
proses pencampuran bahan
proses pencampuran bahan
proses pencampuran bahan
Proses Pengeringan
- Proses Pengeringan
bahan Proses Pengeringan
bahan
Proses Pengayakan
- -
Proses Pengayakan bahan
Proses Pengemasan
Pengemasan Pengemasan
Pengemasan
Sumber : dokumentasi peneliti, 2015
31
2.5. Kerangka Fikir