15
2.3. Blush On
2.3.1.   Pengertian Blush on
Blush  on  adalah  sediaan  kosmetik  yang  digunakan  untuk  mewarnai  pipi dengan  sentuhan  artistik  sehingga  dapat  meningkatkan  estetika  dalam  tatarias
wajah. Blush on atau blush on diaplikasikan untuk memberi warna dan memberi kesan hangat pada wajah Permatasari, 2012: 37. Dengan demikian penggunaan
blush  on  berpengaruh  terhadap  hasil  rias  wajah  seseorang.  Blush  on  dapat langsung  digunakan  dengan  cara  melekatkan  pada  kulit  pipi,  tetapi  lebih  baik
digunakan  sebelum  atau  sesudah  menggunakan  bedak.  Penggunaan  blush  on tergantung  macam-  macam  blush  on,  karena  setiap  blush  on  memiliki  cara
pengaplikasian  yang  berbeda-  beda.  Untuk  itu,  sebelum  pemakaian  harus mengetahui macam- macam blush on.
2.3.2.   Macam- macam Blush on
Blush  on  rouge  digunakan  dengan  tujuan  untuk  mengoreksi  wajah, sehingga  wajah  tampak  lebih  cantik,  lebih  segar  dan  berdimensi.  Blush  on
tersedia  dalam  bentuk  loose  atau  compact  powder,  fat-based  make-up,  emulsi cair atau krim, cairan jernih dan gel Retno dan Fatma,2007:93-96.
1.   Losse   atau   compact   powder   adalah   bentuk   blush   on   yang   paling sederhana,  berisi  pigmen  dan  lakes  dalam  bentuk  kering,  diencerkan
dengan  bahan-  bahan  powder  standar  seperti  talcum,  zinc  stearat,  dan magnesium  karbonat.  Kandungan  pigmen  biasanya  5-20.  Digunakan
setelah menggunakan bedak dengan cara dibaurkan pada tulang pipi yang menonjol dengan menggunakan kuas blush on.
2.  Anhydrous  Cream  Rouges,  Dalam  preparat  ini  ,  zat-  zat  pewarna didispersikan  atau  dilarutkan  dalam  base  fat-oit-wax.  Dibandingkan
dengan  powder  ,  Anhydrous  Cream  Rouges  dapat  membentuk  lapisan yang tipis di kulit sehigga terkesan alami. Cream ini bersifat menolak air,
sehingga  resiko  lunturnya  blush  on  karena  berpirasi  terhindar.
16
3.   Menurut  Kusantati,  dkk  2008  126-127  menyatakan  bahwa  krim  rouge dapat  membentuk  lapisan  tipis  yang  rata  di  permukaan  kulit  sehingga
tampak  lebih  alami.  Krim  rouge  bersifat  menolak  air  sehingga  dapat terhindar dari resiko luntur bila terkena  air.  Blush  on berbentuk  cair dan
cream  digunakan  setelah  penggunaan  alas  bedak   foundation   yang masih  belum  kering  di  kulit  pipi  dan  sebelum  bedak  dengan  cara
dioleskan pada tulang pipi yang menonjol menggunakan spongse. Rouge cair  atau  krim  emulsi  sangat  baik  digunakan  untuk  memperoleh  hasil
yang sangat cantik dan alami.
4.   Compact Merupakan blush on  yang paling umum dikenal.  Serbuk warna blush on
yang  dipadatkan  ini  akan  menghasilkan  warna  yang  sangat  nyata.  Jenis ini dapat dipakai untuk semua jenis kulit,  terutama untuk  yang memiliki
kulit  berminyak  karena  akan  mengurangi  minyak   yang  ada  selama dipakai .
Dengan  demikian,  dari  berbagai  macam  bentuk  blush  on  tersebut  maka peneliti  akan  membuat  3  produk  yaitu  bentuk  compact,  cream,  dan  powder.
Ketiga  bentuk  tersebut  akan  dibuat  menggunkan  pewarna  alami,  pengaplikasian blush on bisa menggunakan kuas blush on atau spon sesuai dengan bentuk blush
on  tersebut.  Pengaplikasian  blush  on  juga  harus  melihat  aspek-  aspek  tertentu, seperti  warna  kulit,  kesempatan  make-up  dan  warna  lipstik.  Akan  tetapi
penggunaan   warna   pada   blush   on   bisa   menggunakan   warna   sesui   yang diinginkan pemakai, karena selera orang tentang warna blush on berbeda- beda.
2.3.4.   Syarat menggunakan Blush on
Pemilihan  warna  blush  on  sebaiknya  disesuaikan  dengan  warna  lipstick dan    nail    polish    cat    kuku,    sehingga    penampilan    keseluruhan    akan   lebih
harmonis. Mencoba berbagai pilihan warna blush on sebenarnya bebas dan tidak
17
ada  larangan.  Tetapi  memilih  warna  blush  on  yang  sesuai  dengan  warna  kulit justru  akan  membuat  riasan  atau  makeup  terlihat  makin  natural.    Blush  on
tersedia  dalam  berbagai  pilihan  warna,  yaitu  merah,  jingga,  pink  dan  juga kecoklatan.Kusantati, dkk ,2008:127
Blush  on  merupakan  golongan  dari  kosmetik  dekoratif.  Dalam  kosmetik dekoratif,  peran  zat  warna  sangat  besar.  Sejak  zaman  dahulu,  wanita  cenderung
mewarnai  pipinya,  rambutnya,  kukunya,  alisnya,  dan  bulu  matanya.  Menurut Retno  dan  Fatma  2007:91-92  Zat  warna  yang  dipakai  untuk  pencampuran
kosmetik  ada dua kelompok : 1.  Zat Warna Alam yang Larut
Zat  warna  alam  sekarang  ini  sudah  jarang  dipakai  dalam  kosmetik. Sebelumnya dampak zat warna alam ini pada kulit lebih baik dari pada zat
warna  sintetis,  tetapi  kekurangan  zat  ini  kekuatan  pewarnanya  relatif lemah,  tak  tahan  cahaya,  dan  relatif  mahal.  Karena  pembuatannya  dari
bahan  alam.  Misalnya  alkalain- zat  warna merah  yang  diekstrak  dari kulit akar alkana, carmine- zat warna merah  yang diperoleh dari tubuh serangga
coccus  cacti  yang  dikeringkan,  klorofil  daun-  daun  hijau,  dan  masih banyak lagi.
2.  Zat Warna Sintetis yang Larut Zat  warna  sintetis  pertama  kali  disintetis  dari  anilin,  sekarang  benzene,
toluene,  anthracene,  dan  hasil  isolasi  dari  coal-tar  yang  lain  sehingga disebut dengan zat warna aniline. Sifat- sifat zat warna sintetis  yang perlu
diperhatikan  antara  lain  Tone  dan  intensitas  harus  kuat  sehingga  jumlah sedikitpun  sudah  memberi  warna,  harus  bisa  larut  dalam  air,sifat  yang
berhubungan dengan PH, kelekatan pada kulit atau rambut, toksisitas.
Berdasarkan  penggolongan  warna  diatas  penggunaan  zat  warna  bisa menggunakan zat warna alami dan zat warna sintetis. Untuk penelitian  ini akan
menggunakan zat warna alam  yang larut. Zat warna alam  yang akan dibuat dari bahan buah- buahan berupa buah naga yang berwarna merah.
Ada  beberapa  hal  yang  harus  diperhatikan  didalam  menentukan  warna yang  akan  dipakai  dalam  pengaplikasian blush  on  salah satunya  memilih  warna
18
blush on berdasarkan warna kulit. Blush on memiliki beragam warna akan tetapi tidak  semua  warna  blush  on  cocok  untuk  warna  kulit.  Jika  warna  kulit  wajah
cenderung putih atau kuning, pilih blush on  yang bernuansa merah muda, untuk kulit  wajah  berwarna  sawo  matang  atau  gelap,  pilih  blush  on  berwarna  gradasi
merah  jingga  atau  merah  bata  buat  pemakaian  sehari-hari.  Bila  menginginkan warna kelihatan alami, pilih warna satu tingkat lebih cerah dari warna kulit atau
dua  tingkat  lebih  gelap  dibanding  warna  kulit.  tapi  untuk  acara  pesta,  tidak  ada salahnya  mengaplikasikan  perona  lebih  tebal  akan  tetapi  pemakaiannya  harus
terkesan alami. Rauge  blush  on  diciptakan  dengan  warna-  warna  yang  menarik,  pada
dasarnya  warna  yang  dipakai  pada      produk  kosmetik  blush  on  menggunakan pewarna dari bahan kimia. Hanya saja sekali juga memberikan pengaruh negatif
pada  kulit  muka,  terutama  pipi,  yaitu  diawali  dengan  gatal-  gatal  lalu  memerah dan  bahkan  kulit  mengelupas  Rostamailis,  2005:76.  Oleh  karena  itu  dampak
pemakaian  zat  warna  alam  pada  kulit  lebih  baih  dari  pada  zat  warna  sintetis. Retno dan Fatma, 2007:91
Berdasarkan  bahaya  yang  ditimbulkan  pewarna  dari  bahan  kimia,  penulis ingin  membuat  pewarna  kosmetik  blush  On  menggunakan  bahan  alami  dari
buah-  buahan.  Buah  naga  yang  memiliki  warna  merah  adalah  jenis  buah  naga super merah yang memiliki pigmen warna merah pada daging dan juga kulitnya,
sehingga warna merah pada daging digunakan untuk pewarna alami   pada  blush on.
19
2.4.   Buah Naga 2.4.1.