62
pembuatannya menggunakan penambahan ekstrak buah naga sebesar 150 ml. pada hasil uji ke 2 kandungan antosianin yang di dapatkan menurun yang semula
18.2749 ppm menjadi 18.0741 ppm. Penurunan kandungan warna pada bluh on membuktikan bahwa pewarna blush on dapat memudar. Sampel 101 adalah
sampel blush on bentuk cream dengan penambahan ekstrak buah naga sebesar 200 ml yang mengandung antosianin sebesar 16.8187 ppm. Pada sampel 101
terdapat penurunan kandungan Antosianin menjadi 16.7826 ppm, dikarenakan pada sampel 101 berbentuk cream dan basah yang mengakibatkan pemudaran
warna lebih cepat oleh bakteri. Pada sampel 103 bentuk powder kandungan antosianin yang di dapat yaitu sebesar 15.8234 ppm, sampel 103 adalah sampel
blush on dengan penambahan ekstrak buah naga sebesar 150 ml. Dapat dilihat bahwa kandungan antosianin dari sampel 103 tetap pada uji 1 dan uji ke 2 jika
dibandingkan dengan sampel 101 dan sampel 102 terdapat penurunan pada hasil uji ke 2.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian berikut ini menguraikan tentang proses pembuatan blush on, hasil uji inderawi blush on panelis terlatih beauticiant dan
panelis tidak terlatih model hasil eksperimen secara keseluruhan, Pembahasan uji kesukaan panelis tidak terlatih model serta panelis terlatih beauticiant dan
uji laboratorium yaitu uji kandungan warna antosianin .
4.2.1. Proses Pembuatan blush on
63
Pembuatanan blush on dari buah naga dalam penilitian ini dibuat dalam tiga bentuk, yaitu bentuk cream, compact, dan bentuk powder. Pada dasarnya
pembuatan ketiga produk tersebut sama dalam hal formula bahan dan cara pembuatannya, akan tetapi dalam hal takaran pada setiap produk berbeda. Warna
blush on timbul dari ekstrak daging buah naga yang berwarna merah sehingga membuat blush on berwarna menjadi merah muda pink pada saat dicampur
dengan bahan kimia lain. Proses pembuatan ekstrak buah naga diawalai dengan pemilihan bahan daging buah naga, daging buah naga dipotong bentuk dadu,
daging buah naga direndam menggunakan alkohol 70 selama 24 jam, pemisahan biji buah naga menggunakan penyaring, hasil pemisahan saringan
tersebut berbentuk cair karena banyaknya kandungan air pada buah naga, cairan buah naga di rebus menggunakan air 500 ml dengan api sedang antara 60
C –
70 C supaya alkohol yang tercampur pada proses ekstraksi dapat menguap secara
sempurna. Hasil ekstraksi di simpan pada lemari es. Kemudian dicampur dengan bahan tambahan sesuai dengan takaran formula setiap produk. Hasil percampuran
untuk produk blush on compact dan powder memerlukan proses pengeringan menggunakan matahari selama 2 hari untuk menghasilkan produk yang benar-
benar kering. Pengeringan dengan bantuan mika untuk melindungi produk dari kontaminasi debu dan bakteri dari luar. Produk compact dalam proses
pengeringan adonan formula diletakkan langsung pada wadah yang akan dipakai untuk memadatkan produk, sedangkan produk blush on powder masih melalui
proses penghancuran dan pengayakan menggunakan pengayak 100 mess untuk mendapatkan produk yang sangat halus sehingga tidak melukai wajah pada saat
64
diaplikasikan ke pipi. Kemudian ke tiga produk bisa dikemas ketempat atau wadah yang sudah disiapkan pada masing- masing produk.
4.2.2. Kelayakan Produk blush on Produk blush on bentuk cream, compact dan powder diaplikasikan kepada
9 model mahasiswa UNNES dengan kriterian 3 mahasiswa memiliki warna kulit putih, 3 mahasiswa memiliki warna kulit kuning langsat, dan 3 mahasiswa
memiliki warna kulit sawo matang. Kelayakan produk blush on dapat diketahui dengan hasil uji inderawi, uji kesukaan dan uji laboratorium.
Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 hasil uji inderawi dapat diketahui bahwa hasil penilaian rerata pada aspek tekstur blush on dari ke tiga sampel yang memiliki
kualitas paling tinggi diantara dua sampel blush On adalah sampel blush on bentuk compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,33 dan termasuk pada
kriteria sangat lembut, karena penmbahan formula kaolin dan talk yang lebih banyak sehingga tekstur blush on bentuk compact menjadi sangat lembut. Hasil
penilaian rerata pada aspek warna pink pada saat diaplikasikan ke pipi dari ke tiga sampel yang memiliki kualitas paling tinggi diantara tiga sampel blush On adalah
sampel blush on bentuk compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,17 dan termasuk pada kriteria jelas. Hasil rerata skor warna untuk blush on bentuk cream
lebih jelas diaplikasikan pada model yang memiliki warna kulit putih dengan skor 4 dan termasuk kriteria sangat jelas. Hasil rerata skor warna untuk blush on
bentuk compact lebih jelas diaplikasikan pada model yang memiliki warna kulit putih dan kuning langsat dengan skor 3 dan termasuk kriteria jelas. Hasil rerata
skor warna untuk blush on bentuk powder lebih jelas diaplikasikan pada model
65
yang memiliki warna kulit kuning langsat dengan skor 4 dan termasuk kriteria sangat jelas. Hasil penilaian rerata pada aspek aroma dari ke tiga sampel yang
memiliki kualitas paling tinggi diantara tiga sampel blush On adalah sampel 103 bentuk powder dengan hasil rerata skor uji inderawi 3,17 dan termasuk pada
kriteria sangat kuat khas. Berdasarkan tabel 4.3 dan tabel 4.4 hasil uji kesukaan dapat diketahui
bahwa hasil penilaian persentase pada aspek tekstur blush on dari ke tiga sampel yang paling disukai diantara dua sampel blush On adalah sampel blush on bentuk
powder dengan hasil rerata skor 3,6 dan termasuk pada kriteria sangat suka. Hasil penilaian persentase pada aspek kemudahan dalam pemakaian dari ke tiga sampel
yang paling disukai diantara tiga sampel blush On adalah sampel blush on bentuk compact dengan hasil rerata skor uji inderawi 3 dan termasuk pada kriteria suka.
Hasil penilaian persentase pada aspek warna pink pada saat diaplikasikan ke pipi dari ke tiga sampel yang paling disukai diantara tiga sampel blush On adalah
sampel blush on bentuk cream dengan hasil rerata skor uji inderawi 3, 67 dan termasuk pada kriteria sangat suka. Hasil penilaian persentase pada aspek reaksi
terhadap kulit yang paling disukai adalah sampel blush On compact dengan hasil skor uji kesukaan 3,67 dan termasuk kriteria sangat suka. Hasil penilaian
persentase pada aspek aroma yang paling disukai adalah sampel blush On compact dengan hasil skor uji kesukaan 3,67 dan termasuk kriteria sangat suka.
Hasil uji inderawi, uji kesukaan oleh 9 panelis terlatih beauticiant dan 9 panelis tidak terlatih model, serta uji laboratorium dapat diketahui bahwa Blush
66
on bentuk compact memiliki kualitas paling tinggi dibandingkan kedua sampel lain. Blush on Bentuk compact memiliki kandungan antosianin paling tinggi
dengan penambahan ekstrak daging buah naga 150 ml. Berdasarkan hasil uji inderawi, kesukaan dan laboratorium kandungan warna yang paling baik dan
tinggi dimiliki oleh bentuk blush on compact, sedangkan blush on cream lebih bagus diterapkan pada warna kulit putih, blush on compact lebih bagus diterapkan
pada warna kulit putih, dan blush on powder lebih bagus diterapkan pada warna kulit kuning langsat. Eksperimen ini tidak memiliki efek samping yang merugikan
akibat bahan alami yang digunakan dalam jangka pendek dan juga dalam jangka panjang. Eksperimen ini menggunakan pewarna alami dari daging buah naga
sebagai pengganti pewarna kimia pembuatan blush on. Blush on compact lebih disukai karena kemudahan dalam pemakaiannya lebih mudah, warna pada saat
diaplikasikan lebih jelas dan tekstur pada produk lebih halus. Penggunaan kaolin dan talk yang lebih banyak menyebabkan produk lebih halus dari pada produk
lain.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil simpulan maupun saran sebagai berikut.
5.1. SIMPULAN
5.1.1 Proses pembuatan blush on dari buah naga super red dalam bentuk cream,compact,dan powder diawali dengan proses ekstraksi daging buah naga
yang dijadikan sebagai bahan pewarna alami blush on. Hasil ekstraksi daging buah naga dicampur menggunakan bahan- bahan kimia seperti talk, kaolin,
Parafin liquid, Seng Oksida, dan Seng Setrat. Bahan formula blush on dalam bentuk cream, compact, dan powder pada dasarnya sama akan tetapi takaran
formula pada setiap produk berbeda. Hasil percampuran bahan- bahan untuk produk blush on dalam bentuk cream langsung diletakkan ke tempat kosmetik
yang sudah disediakan, sedangkan produk blush on dalam bentuk compact dan powder masih memerlukan proses pengeringan selama 2 hari. Produk
blush on dalam bentuk compact cara pemadatannya menggunakan sendok untuk menekan formula yang sudah kering pada tempatnya sampai padat.
Sedangkan produk blush on dalam bentuk powder memerlukan proses penghancuran kemudian pengayakan 100 mess untuk mendapatkan hasil
produk yang halus. Setelah produk jadi dikemas sesuai wadah yang sudah disiapkan.
67