Analisis Pengaruh Harga,Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Bola Lampu Philips Di Kecamatan Medan Johor

(1)

ANALISIS PENGARUH HARGA,MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI

BOLA LAMPU PHILIPS DI KECAMATAN MEDAN JOHOR

TESIS

Oleh

LUKMANUL HAKIM 047019034/IM

S

E K O L A H

P A

S C

A S A R JA

NA

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009


(2)

ANALISIS PENGARUH HARGA,MEREK DAN KUALITASPRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI

BOLA LAMPU PHILIPS DI KECAMATAN MEDAN JOHOR

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

LUKMANUL HAKIM 047019034/IM

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009


(3)

Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH HARGA, MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI BOLA LAMPU PHILIPS DI KECAMATAN MEDAN JOHOR

Nama Mahasiswa : Lukmanul Hakim

NIM : 047019034

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Dr. Rismayani, SE, MS) (Dr. Parapat Gultom, MSIE)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur,

(Dr. Rismayani, SE, MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc)


(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 16 Januari 2009

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Dr. Rismayani, MS

Anggota : 1. Dr. Parapat Gultom, MSIE

2. Dr. Arlina Nurbaity, MBA 3. Drs. Syahyunan, M.Si


(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini Saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul:

“ ANALISIS PENGARUH HARGA, MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI BOLA LAMPU PHILIPS DI KECAMATAN MEDAN JOHOR ”

Adalah benar hasil karya sendiri yang belum pernah dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya.

Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, Januari 2009 Yang membuat pernyataan

Lukmanul Hakim 047019034/IM


(6)

ABSTRAK

Persaingan pasar bola lampu di Indonesia saat ini semakin ketat dengan berkembangnya pemasaran dan kemajuan teknologi sehingga pemasar saat ini semakin gencar untuk melakukan penjualan dan ingin menjadi yang terbaik, sehingga setiap produsen bola lampu masing-masing menunjukkan eksistensinya untuk dapat merebut pasar yang persainganyaa setiap tahun semakin ketat. Saat ini dengan semakin gencarnya bola lampu dari China yang bermacam-macam merek masuk ke Indonesia menawarkan harga yang lebih murah dan kualitas yang beragam. Semakin banyaknya merek bola lampu yang ada di pasaran saat ini untuk memperebutkan pangsa pasar penjualan bola lampu sehingga menguntungkan konsumen untuk dapat mengenali perbedaan harga, merek dan kualitas yang ada sehingga dapat memilih satu yang paling bernilai diantara produk bola lampu yang ada.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor, dan mengkaji faktor yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan kepada responden, yang menjadi sampel yaitu 100 orang masyarakat di Kecamatan Medan Johor yang diukur dengan skala likert dan menggunakan model statistika regresi linier berganda. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif, dan sifat penelitian adalah penelitian explanatory.

Hasil analisis menunjukkan bahwa secara serempak harga, merek dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor. Secara parsial faktor merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, secara parsial nilai koefisien regresi variabel harga yaitu 0,674 dengan signifikansi 0,000 menunjukkan faktor harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dan secara parsial nilai koefisien regresi variabel kualitas produk yaitu 0,084 dengan signifikansi 0,014 menunjukkan faktor kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah secara serempak terdapat hubungan yang signifikan antara harga, merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian, dan faktor harga dan kualitas produk merupakan yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian, ini berarti harga dan kualitas produk yang paling menentukan keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor.


(7)

ABSTRACT

A competition on lightbulb in Indonesia is very tight with the marketing development and advanced technology in which the marketer do the selling and will be the best. So, each producer of lightbulb show their exsistance to get the market share of it competitor. Nowdays, the lightbulb from China with various quality. For the various mark of lightbulb in the market provide the consumer with various advantages by choosing the best lightbulb in the lower price.

This research a goal to know what are the influence to the influential to the decision of buyer philips light bulb at subdistrict of Medan Johor, and to know what the dominant factor that influence to decision of buyer. Approach that used in this research is survey, with collecting data by interview and giving the question list to responden that ca sample which are 100 society in subdistrict of Medan Johor which measured with likert scala and using statistic model double regresi linier, kinds of this research kuantitatif description and the characteristic research is explanatory research. The result of the research show that all the price, merk and product quality influence the significant to the decision of buyer philips light bulb at subdistrict of Medan Johor, as a partial factors the merk is not influence significant to the decision of buyers, as a partial value coefficient regretion variable price which is 0,674 with significant 0,000 show that price factor influence significant to the decision of buyers and as a partial value coefficient regretion variable product quality which is 0,084 with significant 0,014 show that product quality factor influence significant to the decision of buyers.

The conclusion in this research is there are get relation which significant between price, merk and product quality to the decision of buyers, and price and product quality is the dominant influence to the decision of buyers, that’s means the price and product quality is the most factor that certain the level to the decision of buyers philips lightbulb at subdistrict of Medan Johor

.


(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan hidayahnya kepada penulis selama menjalankan kewajiban menuntut ilmu dan penyelesaian tugas akhir. Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW. sebagai panutan dalam menerangi jalan kehidupan.

Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Analisis Pengaruh Harga, Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Bola Lampu Philips Di Kecamatan Medan Johor”.

Selama melakukan penelitian dan penulisan laporan, penulis memperoleh bantuan moril dan materil dan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, kepada :

1. Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp(AK), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan menjadi mahasiswa Program Magister pada Sekolah Pascasarjana USU Medan.

2. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B,M.Sc, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Rismayani, MS dan Drs. Syahyunan, M.Si, selaku Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.


(9)

4. Dr. Rismayani, MS, (ketua) dan Dr.Parapat Gultom, MSIE (anggota), selaku komisi pembimbing penelitian, yang telah membimbing dan memberi masukan dari awal hingga akhir proses penelitian.

5. Bapak Drs. H.B. Tarmizi, SU, Ibu Dr. Arlina Nurbaity, MBA dan Bapak Drs. Syahyunan, M.Si, selaku komisi pembanding atas saran yang diberikan.

6. Dosen-dosen program studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

7. Orang tua penulis Drs. H.Muhammad Yunus dan Hj. Mahdiana Tanjung atas Doa, dukungan dan kasih sayangnya, serta Adik-adikku, Yunita Alfiana, S.Psi. Pristika Handayani, SH dan Putri Rizki Lydia.

8. Isteri tercinta Sovia Meywinda Lubis serta anak tersayang Malva Neysa Evelyn atas kesabaran, motivasi dan doa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan studi dan penyusunan tesis ini.

9. Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan VIII Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pacasarjana Universitas Sumatera Utara dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, namun harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat. Semoga Allah SWT memberi hidayah dan taufik kepada kita. Amin.

Medan, Januari 2009 Penulis,


(10)

RIWAYAT HIDUP

Lukmanul Hakim, lahir dan dibesarkan di Medan pada tanggal 17 Maret 1980 , anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan ayahanda Drs. H.M. Yunus dan Ibunda Hj. Mahdiana Tanjung, menikah dengan Sovia Meywinda Lubis tahun 2006 dan dikaruniai seorang anak bernama Malva Neysa Evelyn.

Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 060928 Medan tamat dan lulus tahun 1992, melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 13 yang sekarang menjadi SMP negeri 15 Medan tamat dan lulus tahun 1995, dan melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMU Swasta Al-Azhar Medan tamat dan lulus pada tahun 1998, kemudian melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan Medan tamat dan lulus pada tahun 2003. Dan pada tahun 2005 melanjutkan studi di Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Bekerja sebagai Direktur CV.Tunggal Pratama dari tahun 1998 sampai sekarang yang bergerak di bidang pemasaran Bola Lampu untuk wilayah Sumatera Utara dan Aceh.

Dari tahun 2008 menjadi Direktur CV.Lentera Prima Usaha sampai sekarang yang bergerak di bidang pemasaran Bola Lampu dan Tissue untuk wilayah Jawa Tengah.


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… i

ABSTRACT………. ii

KATA PENGANTAR………. iii

RIWAYAT HIDUP……….... v

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL………... x

DAFTAR GAMBAR……….. xi

DAFTAR LAMPIRAN………. xii

BAB I. PENDAHULUAN……….. 1

I.1. Latar Belakang……….. 1

I.2. Perumusan Masalah………... 3

I.3. Tujuan Penelitian………... 3

I.4. Manfaat Penelitian………... 3

I.5. Kerangka Berpikir………. 4

I.6. Hipotesis………. 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………. 11

II.1. Penelitian Terdahulu………. 11

II.2. Teori Bauran Pemasaran ……….. 12

II.2.1. Pengertian Bauran Pemasaran………. 12

II.3. Teori Harga……… 14


(12)

II.4. Teori Merek……….. 14

II.4.1. Pengertian Merek……… 14

II.4.2. Brand Equity ( Ekuitas Merek )……….. 15

II.5. Teori Produk……….. 15

II.5.1. Pengertian Produk ……….. 15

II.5.2. Kualitas Produk……….. 16

II.5.3. Pendekatan Kualitas Produk atau Prespektif Kualitas……... 17

II.6. Hubungan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen………... 19

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……….. 21

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian……… 21

III.2. Metode Penelitian……….. 21

III.2.1. Pendekatan Penelitian……….. 21

III.2.2. Jenis/Bentuk Penelitian………... 21

III.2.3. Sifat Penelitian……… 22

III.3. Populasi dan Sampel………. 22

III.4. Metode Pengumpulan Data……… 23

III.5. Jenis dan Sumber Data……….. 23

III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel………. 24

III.7. Model Analisis Data……….. 26

III.8. Pengujian Hipotesis……….. 27

III.8.1. Uji Serempak (Uji F)……….. 27

III.8.2. Uji Parsial (Uji t)……… 28

III.9. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen……….. 29

III.10. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen…….. 30

III.10.1. Hasil Uji Validitas Instrumen……….. 30


(13)

III.11. Pengujian Asumsi Klasik……….. 33

III.11.1. Uji Normalitas………. 33

III.11.2. Uji Multikolinieritas……… 34

III.11.3. Uji Heterokedastisitas………. 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………… 36

IV.1. Hasil Penelitian……….. 36

IV.1.1. Sejarah Singkat PT.Philips……….. 35

IV.1.2. Struktur Organisasi PT.Philips……… 37

IV.2. Karakteristik Responden……… 38

IV.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan……….. 38

IV.2.2. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Penghasilan...… 39

IV.3. Analisis Deskripsi Variabel……….. 39

IV.3.1. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Harga…... 39

IV.3.2. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Merek………... 41

IV.3.3. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk………. ... 42

IV.3.4. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian………. ... 43

IV.4. Pengujian Asumsi Klasik……… …….. 44

IV.4.1. Uji Normalitas……… ………. 44

IV.4.2. Uji Multikolinieritas……… ……… 46

IV.4.3. Uji Heterokedastisitas……… ………. 47

IV.5. Pembahasan………..…….. 48

IV.5.1. Pengujian Hipotesis Secara Serempak…..…… 48


(14)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 53

V.1. Kesimpulan ……….. 53

V.2. Saran………. 54


(15)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

I.1. Daftar Harga Bola Lampu……….. 2

II.1. Empat (4P) untuk merespon empat C (C)... 13

III.1. Identifikaasi, Definisi dan Indikator Variabel Penelitian... 25

III.2. Uji Validitas Instrumen Harga………... 30

III.3. Uji Validitas Instrumen Merek……….. 31

III.4. Uji Validitas Instrumen Kualitas Produk……….. 31

III.5. Uji Validitas Instrumen Keputusan Pembelian……… 32

III.6. Uji Reliabilitas Instrumen……….. 33

IV.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan……….. 38

IV.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan………. 39

IV.3. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Harga………. 40

IV.4. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Merek……… 41

IV.5. Penjelasan Responden Terhadap Kualitas Produk………... 42

IV.6. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian…… 43

IV.7. Hasil Uji Multikolinieritas………. 46

IV.8. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Serempak………. 49

IV.9. Nilai Koefisien Determinasi……… 49


(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Nomor Judul

I.1. Model Lima Tahapan Proses Pembelian………..……….. 6

I.2. Kerangka Berpikir………... 9

II.1. Bauran Pemasaran……….. 13

IV.1. Struktur Organisasi PT.Philips……… 37

IV.2. Hasil Uji Normalitas……… 45


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Nomor Judul

1. Pertanyaan Faktor Harga, Merek, Kualitas Produk

Keputusan Pembelian……….... 57 2. Tabulasi Skor Variabel……….. 63 3. Hasil Olah Data SPSS……….. 71


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Persaingan pasar bola lampu di Indonesia saat ini semakin ketat dengan berkembangnya pemasaran dan kemajuan teknologi sehingga pemasar saat ini semakin gencar untuk melakukan penjualan dan ingin menjadi yang terbaik, sehingga setiap produsen bola lampu masing-masing menunjukkan eksistensinya untuk dapat merebut pasar yang persainganyaa setiap tahun semakin ketat. Saat ini dengan semakin gencarnya bola lampu dari China yang bermacam-macam merek masuk ke Indonesia menawarkan harga yang lebih murah dan kualitas yang beragam. Semakin banyaknya merek bola lampu yang ada di pasaran saat ini untuk memperebutkan pangsa pasar penjualan bola lampu sehingga menguntungkan konsumen untuk dapat mengenali perbedaan harga, merek dan kualitas yang ada sehingga dapat memilih satu yang paling bernilai diantara produk bola lampu yang ada.

Sejalan dengan kemajuan serta perubahan teknologi, peran bola lampu semakin penting sehingga masyarakat menginginkan bola lampu yang tahan lama , hemat listrik dan kualitas yang baik sehingga terjadi kemudahan bagi masyarakat yang ingin menggunakan bola lampu yang mampu menunjang aktivitas mereka dalam bekerja dan beraktifitas. Seperti contoh yaitu bola lampu hemat enerji merek Philips yang berjenis Cool Daylight (Putih Terang) yang cocok untuk kita yang lebih mengutamakan cahaya yang lebih terang dan Warm White (Putih Sejuk) yang cocok


(19)

bagi yang lebih mengutamakan cahaya yang lebih lembut. Dengan hadirnya jenis bola lampu tersebut telah mempermudah dan sekaligus mempengaruhi cara masyarakat dalam menggunakan bola lampu yang lebih tepat . Kemudahan dalam menggunakan bola lampu ini menjadi suatu kebutuhan vital dalam masyarakat.

Tabel I.1. Harga Bola Lampu

WATT PHILIPS HANNOCHS SHINYOKU KAWACHI

8 Rp 17.500., Rp 13.000., Rp 15.000., Rp 13.000., 14 Rp 19.500., Rp 14.500,. Rp 16.000., Rp 18.000., 18 Rp 23.600., Rp 18.500., Rp 17.000., Rp 19.000., Sumber : Dealer bola lampu

Dari Tabel I.1 diatas dapat dijelaskan bahwa harga bola lampu Philips dijual dengan harga yang lebih tinggi dari bola lampu merek lain, ini merupakan suatu femonemena bagi masyarakat di Kecamatan Medan Johor apakah karena merek atau kualitas yang membuat harga bola lampu Philips lebih tinggi dari merek lain.

Philips saat ini menghadapi persaingan yang cukup berat dimana berbagai macam merek bola lampu dari China menawarkan harga yang lebih murah sehingga tidak sedikit masyarakat yang berpaling untuk mendapatkan bola lampu yang lebih murah . Saat ini philips sebagai Principal sudah mencoba untuk menambah daya jual kepada Distributor yang ada di Medan untuk dapat menyalurkanya ke seluruh wilayah Sumatera Utara agar dapat menghadapi persaingan bola lampu dari Cina


(20)

yang nampaknya dari tahun ke tahun semakin tumbuh dengan baik sehingga dapat mempengaruhi penjualan bola lampu Philips khususnya di Medan.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian adalah ”Pengaruh apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor”.

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakanya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips di Kecamatan Medan Johor.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor.

I.4. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini maka diharapkan dapat menjadi tambahan sumber informasi dan referensi yang bermanfaat antara lain :

1. Sebagai bahan masukan bagi manajemen PT.Philips Medan dan menjadi bahan pertimbangan dalam menjaga dan mempertahankan kualitas produk.


(21)

2. Sebagai bahan untuk menambah pemahaman dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara khususnya di Program Studi Magister Ilmu Manajemen.

3. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawassan bagi peneliti dalam bidang ilmu manajemen pemasaran.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dan mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.

I.5. Kerangka Berpikir

Menurut Lamb et al (2001), harga adalah apa yang harus diberikan oleh konsumen (pembeli) untuk mendapatkan suatu produk. Harga sering merupakan elemen yang paling fleksibel diantara keempat bauran pemasaran. Selain itu, Walker

et al (2003), menerapkan kebijakan harga rendah dibandingkan dengan pesaing dapat diciptakan, apabila perusahaan memiliki keunggulan bersaing pada biaya rendah(low cost). Demikian halnya pendapat Kotler (2000), bahwa penetapan harga dan persaingan harga merupakan masalah nomor satu yang dihadapi oleh para eksekutif pemasaran.

Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakanya dari produk pesaing Kotler (2003)


(22)

Pada konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk – produk yang menawarkan ciri – ciri paling berkualitas, berkinerja atau inovatif dan para manajer dalam organisasi memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka berasumsi bahwa para pembeli mengagumi produk – produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja (Kotler, 2002).

Kotler (2002), “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”.

Menurut Hawkin, Best et al (2001) dalam Bilson Simamora (2003) menyatakan bahwa berdasarkan faktor yang dipertimbangkan, pada dasarnya pengambilan keputusan bisa dibagi 2 yaitu keputusan berdasarkan sikap (attitude – basic choice) dan kualitas produk (quality – basic choice). Pengambilan keputusan berdasarkan sikap mengasumsi bahwa keputusan diambil berdasarkan kesan umum, intuisi maupun perasaan. Pengambilan keputusan seperti ini bisa terjadi pada produk yang belum dikenal atau belum sempat dievaluasi oleh konsumen. Pengambilan keputusan berdasarkan kualitas memerlukan pengetahuan apa saja kualitas suatu produk dan bagaimana kualitas produk tersebut. Asumsinya, keputusan diambil secara rasional dengan mengevaluasi kualitas produk yang dipertimbangkan.

Salah satu tujuan dari pelaksanaan kualitas produk adalah untuk mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannnya untuk menggunakan produk buatannnya sehingga memudahkan konsumen dalam pengambilan keputusan


(23)

pembelian. Pemahaman perilaku konsumen tentang kualitas produk dapat dijadikan dasar terhadap proses keputusan pembelian konsumen (Sutisna, 2003).

Kotler (2002), “Keputusan pembelian adalah serangkaian proses yang dilalui konsumen dalam memutuskan tindakan pembelian. Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh bermacam – macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan pengembangan pemahaman mengenai bagaimana konsumen melakukan pembelian. Dalam kegiatan membeli, pada umumnya konsumen harus melalui lima tahap dalam proses suatu produk, yaitu dimulai dengan pengenalan masalah, pencarian informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat keputusan membeli dan perilaku setelah membeli”. Gambar secara visual adalah sebagai berikut :

Sumber : Kotler (2002)

Pencarian Informasi

Penilaian Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Setelah Membeli Pengenalan

Masalah

Gambar I.1. Model Lima Tahapan Proses Pembelian

1. Pengenalan Masalah

Pemasar meneliti secara seksama apa yang dibutuhkan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua iti muncul, dan mengapa sampai seseorang itu membutuhkannya.

2. Pencarian Informasi

Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok yaitu sumber pribadi, sumber niaga, sumber umum, dan sumber pengalaman. Pemasatr harus mengidentifikasikan sumber – sumber diatas dengan cermat dan menilai


(24)

pentingnya masing – masing sumber tersebut. Selanjutnya peruasahaan harus merancang unsur – unsur dauran pemasaran secara tepat, cepat, dan terarah agar pembeli menaruh perhatian serius untuk mempertimbangkan keinginannya sehingga peluang dapat direkrut.

3. Penilaian Alternatif

Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu:

a. Sifat – sifat produk, apa yang menjadi ciri – ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.

b. Pemasar hendaknya lebih memperhatikan pentingnya ciri – ciri produk daripada penonjolan ciri – ciri produk.

c. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol.

d. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen menharapkan kepuasan yang diperoleh dengan tingkat alternatif yang berbeda – beda setiap hari. e. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian

banyak ciri – ciri barang. 4. Keputusan Membeli

Konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagai alternatif biasanya membeli produk yang paling disukai, yang membentuk suatu keputusan untuk membeli. Ada 3 (tiga) faktor yang menyebabkan timbulnya keputusan untuk membeli, yaitu :


(25)

a. Sikap orang lain : tetangga, teman, orang kepercayaan, keluarga, dll. b. Situasi tak terduga : harga, pendapatan keluarga, manfaat yang diharapkan c. Faktor yang dapat diduga : faktor situasional yang dapat diantisipasi oleh

konsumen.

5. Perilaku Setelah Membeli

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian selanjutnya. Jika konsumen puas kemungkinan besar akan melakukan pembelian ulang dan begitu juga sebaliknya. Ketidakpuasan konsumen akan terjadi jika konsumen mengalami pengharapan yang tak terpenuhi.

Riset yang dilakukan dua pakar pemasaran dari University of Western Australia, Sweeney dan Sountar tahun 2001 (Tjiptono, 2004) berusaha mengembangkan item-item perceived value. Skala ini dinamakan PERVAL dan dimaksudkan untuk menilai persepsi konsumen terhadap nilai suatu produk yang tahan lama (durable goods) yang dikembangkan berdasarkan konteks situasi pembelian eceran (retail) untuk menentukan nilai konsumsi yang mengarah kepada sikap dan perilaku pembelian konsumen. PERVAL dikembangkan dalam dimensi :

1. Quality/performance, yaitu nilai yang diperoleh dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja produk.

2. Emotional value, yaitu nilai yang berasal dari perasaan atau afeksi dan emosi positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk.


(26)

3. Price, yaitu nilai yang didapatkan dari persepsi mengenai harga atau biaya yang dikeluarkan konsumen.

Durianto (2001), “Dari sekian banyak faktor persepsi yang mempengaruhi keputusan, persepsi kualitas merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam keputusan pembelian. Dalam konteks, persepsi kualitas, sebuah produk atau merek yang berkualitas merupakan alasan yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam memutuskan pembelian. Persepsi kualitas yang positif akan mendorong keputusan pembelian konsumen dan dapat menciptakan loyalitas terhadap produk atau merek tersebut”.

Dari pernyataan-pernyataan diatas maka dapat digambarkan kerangka berpikir seperti pada gambar I.2.

Gambar I.2. Kerangka Berpikir Kualitas Produk

Merek Harga

Keputusan Pembelian


(27)

I.6. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir penelitian maka, dihipotesiskan sebagai berikut, ”Harga, merek dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips di Kecamatan Medan Johor”.


(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Penelitian Terdahulu

Septiani (2006) melakukan penelitian yang berjudul ” Analisis Pengaruh Kesadaran Merek, Harga Dan Kualitas Terhadap Keputusan Membeli Pada Pelanggan Minuman Serbuk Instan Merek Nutri sari Di Surabaya”. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara eksperimental procedure. Responden yang diteliti adalah mahasiswa S-1 di Surabaya yang pernah mengkonsumsi minuman serbuk instan. Variabel bebas yang digunakan untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini adalah kesadaran merek, harga dan kualitas. Sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan membeli pada pelanggan untuk membeli minuman serbuk instan merek Nutri Sari di Surabaya. 150 orang Mahasiswa S-1 di Surabaya yang menjadi sumber data penelitian ini. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Chi-Square dan Anova untuk mengetahui pengaruh ketiga variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hasil analisis diperoleh bahwa kesadaran merek dan harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan membeli, sedangkan untuk kualitas setelah dilakukan blind test pada kualitas rasa dapat diketahui bahwa keputusan pembelian pelanggan lebih berdasarkan pada kekuatan kesadaran merek dibenak pelanggan.


(29)

Sugito (2002) melakukan penelitian yang berjudul ” Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Rumah Perumnas Di Kota Medan ”. Jumlah sampel sebanyak 281 responden yang menyebar pada empat lokasi perumnas. Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Hasil dari penelitian ini adalah secara bersama-sama variabel bebas yang terdiri dari variabel harga, tingkat pendapatan, cara pembayaran, motivasi, promosi, fasilitas, lokasi lingkungan disain, luas lahan dan bangunan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Rumah Perumnas Kota Medan.

II.2. Teori Bauran Pemasaran

II.2.1. Pengertian Bauran Pemasaran

Para pemasar menggunakan berbagai macam strategi untuk dapat mencapai target pasarnya. Strategi tersebut tergabung didalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasarannya dipasar sasaran (Kotler 2002).

Mc Charty mengklasifikasikan alat – alat itu menjadi 4 kelompok luas yang disebut 4P (Kotler, 2002), ”Produk (product), Harga (price), Tempat atau lokasi distribusi (place), dan Promosi (promotion). Gambarnya seperti berikut.


(30)

Produk

– Keragaman produk

– Kualitas

– Design

– Nama merek

– Kemasan

– Ukuran

– Pelayanan

– Garansi

– Imbalan

Harga

– Daftar harga

– Diskon

– Potongan harga khusus

– Periode pembayaran

– Syarat kredit

Promosi

– Promosi penjualan

– Periklanan

– Tenaga penjualan

– Kehumasan atau

public relation – Pemasaran

langsung

Tempat

– Saluran pemasaran

– Cakupan pasar

– Pengelompokan

– Lokasi

– Persediaan

– Transportasi Bauran Pemasaran

Sumber : Kotler (2002)

Gambar II.1. Bauran Pemasaran

Perlu diperhatikan bahwa 4P merupakan strategi pemasaran dari penjualan agar dapat mempengaruhi pembelian. Dari sudut pandang penjual setiap strategi pemasaran direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan keuntungan kepada konsumen. Robert launterborn menyarankan bahwa pemasar menggunakan 4P untuk merespon 4C dari konsumen (Kotler 2002).

Tabel II.1. Empat (4P) untuk merespon empat C (C) Empat P (4P) Empat C (4C)

Product (produk) Customer solution (solusi pelanggan)

Price (harga) Customer cost (biaya pelanggan)

Place (tempat) Convenience (kenyamanan)

Promotion (promosi) Communication (komunikasi) Sumber : Kotler (2002)


(31)

II.3. Teori Harga

II.3.1. Pengertian Harga

Harga memiliki dua peranan penting terhadap konsumen. Pertama, harga berperan sebagai sinyal kualitas produk dan yang ke dua harga merupakan suatu bentuk pengorbanan moneter yang harus dilakukan oleh konsumen untuk memperoleh barang atau jasa tersebut.

Harga merupakan suatu ukuran terhadap purchase cost pembeli (Monroe,1990). Meskipun demikian, bukti penelitian mengindikasikan bahwa peran harga lebih kompleks dari sekedar menjadi indicator of purchase cost pembeli. Penilaian terhadap harga akan dibandingkan dengan persepsi konsumen terhadap kualitas produk, alternatif produk pesaing dan nilai moneter yang dikorbankan.

II.4. Teori Merek

II.4.1. Pengertian Merek

Kotler ( 2001 ), “Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakanya dari produk pesaing “.

Merek mengidentifikasi penjual atau pembuat, merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat,dan jasa tertentu pada pembeli, merek-merek terbaik memberikan jaminan mutu tetapi merek lebih dari sekedar simbol.


(32)

II.4.2. Brand Equity ( Ekuitas Merek )

Menurut David.A.Aker (1991), Brand Equity dapat dikelompokkan kedalam lima kategori, yaitu:

1. Brand Awareness ( Kesadaran Merek ), Menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

2. Brand Association ( Asosiasi Merek ), Mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitanya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga pesaing, selebritis, dan lain-lain. 3. Perceived Quality ( Persepsi Kualitas ), Mencerminkan persepsi pelanggan

terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.

4. Brand Loyalty ( Loyalitas Merek ), Mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk.

5. Other Proprietary Brand Assets ( Aset-aset merek lainya ).

II.5. Teori Produk

II.5.1. Pengertian Produk

Produk merupakan unsur paling penting dari program pemasaran. Orang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk. Basu Swasta (2003), “Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan


(33)

perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya”. Henry Simamora (2000), “Produk adalah jumlah seluruh kepuasan pisik dan psikologis yang diminati oleh pembeli (pemakai) sebagai akibat pembelian dan atau penggunaan sebuah produk”. Jadi produk bisa berupa manfaat

tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan. II.5.2. Kualitas Produk

Menurut Kotler (2002) bahwa “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”. Goetsch dan Davis (2000), “Kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan barang, jasa, manusia, produk, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah

2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan 3. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan

A.V. Feignbaum (2000), “Kualitas produk adalah keseluruhan gabungan karakteristik barang dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan dan pemeliharan yang membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapa pelanggan”.

Berdasarkan definisi kualitas diatas, dapat disumpulkan bahwa kualitas didasarkan pada pengalaman actual pelanggan terhadap barang atau jasa, diukur berdasarkan persyaratan pelanggan, artinya bahwa dinyatakan atau tidak dinyatakan,


(34)

disadari atau hanya dirasakan, dikerjakan secara teknis atau bersifat subjektif, dapat mewakili sasaran yang bergerak dalam pasar yang penuh persaingan.

II.5.3. Pendekatan Kualitas Produk atau Prespektif Kualitas

Setelah diketahui dimensi kualitas produk, harus diketahui bagaimana perspektif kualitas yaitu pendekatan yang digunakan untuk mewujudkan kualitas suatu produk. Garvin et al (2001), mengidentifikasi adanya lima alternatif perspektif kualitas yang biasa digunakan yaitu :

1. Transcendental Approach

Menurut pendekatan ini kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit dioperasionalkan. Sudut pandang ini biasanya diterapkan dalam seni musik, drama, tari dan rupa. Selain itu, perusahaan dapat mempromosikan produknya dengan pernyataan – pernyataan, seperti tempat berbelanja yang menyenangkan (supermarket), elegen (mobil), kecantikan wajah (kosmetik), dan kelembutan serta kehalusan kulit (sabun mandi). Dengan demikian, fungsi perencanaan produksi dan pelayanan suatu perusahaan sulit menggunakan definisi seperti ini sebagai dasar manajemen kualitas karena sulitnya mendesain produk seacra tepat. Hal ini mengakibatkan implementasinya juga sulit.

2. Product – based Approach

Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas produk mencerminkan perbedaan dalam jumlah atau atribut yang dimiliki produk, karena


(35)

pandangan sangat obyektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi individu.

3. User – based Approach

Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas produk tergantung pada orang yang menggunakannya dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang (misalnya perceived quality) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi. Perspektif yang subyektif dan demand – oriented ini juga menyatakan bahwa konsumen yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula. Dengan demikian, kualitas produk bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakan.

4. Manufacturing – based Approach

Perspektif ini bersifat supply – based dan terutama memperhatikan praktik – praktik perekayasaan dan manufacturing, serta mendefinisikan kualitas produk sama dengan persyaratannya (conformance to requirement). Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa kualitas bersifat operations – driven. Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang di kembangkan secara internal, seringkali didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan pendekatan biaya. Jadi, yang menentukan kualitas produk adalah standar – standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya.


(36)

5. Value – based Approach

Pendekatan ini memandang kualitas produk dari segi nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade – off antara kinerja produk dan harga, kualitas didefinisikan sebagai “affordable excellence”. Kualitas produk dalam perspektif ini bersifat relative sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi, yang paling bernilai adalah produk atau jasa yang paling tepat dibeli (best buy).

II.6. Hubungan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk yang diterima oleh para konsumen adalah produk yang kualitasnya dapat memuaskan para konsumen, kualitas produk sangat berpengaruh untuk meyakinkan para konsumen melakukan keputusan pembelian. Bila kualitas suatu produk bagus dan dapat memuaskan konsumen, maka dapat ditafsirkan akan menaikkan keputusan pembelian atas produk tersebut.

Dalam konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk – produk yang menawarkan ciri–ciri paling berkualitas, berkinerja atau inovatif. Para manajer dalam organisasi memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka berasumsi bahwa para pembeli mengagumi produk – produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja (Kotler, 2002).


(37)

Salah satu tujuan dari pelaksanaan kualitas produk adalah untuk mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannnya untuk menggunakan produk buatannnya sehingga memudahkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Pemahaman perilaku konsumen tentang kualitas produk dapat dijadikan dasar terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Sutisna (2003).

Berdasarkan teori – teori yang dikemukakan oleh para ahli diatas secara tersirat bahwa didalam melakukan proses keputusan pembelian, seorang konsumen akan memperhatikan kualitas yang dimiliki oleh produk tersebut. Salah satu komponen yang menjadi bagian dari produk adalah kualitas produk.


(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Johor. Waktu penelitian dimulai pada Juli 2008 sampai Januari 2009.

III.2. Metode Penelitian

III.2.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei yaitu mengumpulkan informasi mengenai faktor-faktor terkait dengan variabel penelitian yaitu harga, merek, kualitas produk dan keputusan pembelian dengan mengumpulkan data dan pemberian daftar pertanyaan (questionnaire) kepada responden.

III.2.2. Jenis/Bentuk Penelitian

Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang akan menguji pengaruh harga, merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian, kemudian menganalisisnya melalui rumus-rumus statistik. Menurut Bungin (2001) “ metode penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian tersebut.


(39)

III.2.3. Sifat Penelitian

Adapun sifat dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yang bermaksud untuk menjelaskan fenomena-fenomena yangterjadi didalam objek penelitian.

III.3.Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna bola lampu di kecamatan Medan Johor. Pengambilan sampel akan di lakukan di Kecamatan Medan Johor dengan kriteria pengambilan sampel dalam penelitian adalah :

1. Sampel dalam penelitian ini adalah para pengguna bola lampu yang ada di Kecamatan Medan Johor.

2. Jumlah kepala keluarga Kecamatan Medan Johor Tahun 2008 sebanyak22.361. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik probability-simple random sampling. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin dan Umar (2005), yaitu:

N

n =

1 + Ne²

Dimana n = jumlah sampel N = ukuran populasi


(40)

Dengan demikian jumlah sampel adalah :

22.361 n =

1 + (22.361 x (0,1)²) n = 100

III.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Daftar pertanyaan (questioner) yang diberikan kepada masyarakat yang menggunakan Bola Lampu di Kecamatan Medan Johor.

2. Studi dokumentasi, yaitu melihat dan menganalisis data dan informasi yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang dimiliki PT. Philips Medan.

III.5.Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari pengamatan dan daftar pertanyaan. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan dan


(41)

III.6. Identifikasi dan Defenisi Operasional Variabel

Dari perumusan masalah, kerangka berpikir dan hipotesis yang diajukan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Variabel independen (X), yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor yang terdiri dari : Harga (X1), Merek (X2), dan Kualitas produk (X3).

2. Variabel dependen (Y), yaitu Keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor.

Definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut diatas adalah : 1. Harga (X1)

Harga (price) berperan sebagai sinyal kualitas produk dan suatu pengorbanan moneter yang harus dilakukan konsumen untuk memperoleh barang atau jasa, yang diukur dengan skala likert.

2. Merek (X2)

Merek (merk) adalah mengidentifikasi penjual atau pembuat, merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli, merek-merek terbaik memberikan jaminan mutu tetapi merek lebih dari sekedar simbol, diukur dengan skala likert.


(42)

3. Kualitas produk (X3)

Kualitas Produk (product quality) adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat, diukur dengan skala likert.

4. Keputusan pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keputusan konsumen untuk membeli sesuai dengan yang diharapkanya, diukur dengan skala likert.

Tabel. III.1. Identifikasi, Definisi dan Indikator Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

1. Harga (X1) Berperan sebagai

sinyal kualitas produk dan suatu pengorbanan moneter yang harus dilakukan

konsumen untuk memperoleh barang atau jasa.

1. Harga bersaing 2. Potongan harga 3. Kondisi produk 4. Biaya pengiriman

Skala Likert

2. Merek (X2) Nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi yang dimaksudkan untukmengidentifik asi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual untuk membedakanya dari produk pesaing.

1. Pengenalan (Recognition) 2. Reputasi (Reputation)

3. Gaya (Affinity) 4. Daerah (Domain)


(43)

Lanjutan Tabel III.1

3. Kualitas Produk (X3)

Keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

1. Performans (Performance) 2. Kestimewaan (Features) 3. Keandalan (Reability) 4. Konformasi (Conformance) 5. Daya Tahan (Durability) 6. Kemampuan Pelayanan (Serviceability)

7. Estetika (Aesthetic)

8. Kualitas yang dirasakan ( Perceived Quality )

Skala Likert

Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keputusan konsumen untuk membeli sesuai dengan yang diharapkannya.

Mencakup tingkat minat konsumen, Kualitas, keyakinan , kesetiaan dan kepuasaan

Skala Likert

III.7.Model Analisis Data

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang terdiri dari : Harga (X1), Merek (X2), Kualitas produk (X3), terhadap Keputusan pembelian (Y).

Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+e Di mana :

Y = Keputusan pembelian X1 = Harga


(44)

X3 = Kualitas produk a = Konstanta

b1, b2, b3, = koefisien regresi dari variabel independen e = Error of term

III.8. Pengujian Hipotesis

III.8.1. Uji Serempak (Uji F)

Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, harga, merek dan kualitas produk bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian, digunakan statistik F (uji F), dengan ketentuan apabila hasil Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak adalah :

1. H0 : b1 , b2 , b3 = 0 ( Faktor harga, merek dan kualitas produk secara serempak tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor )

2. Ha : b1, b2, b3, ≠ 0 ( Faktor harga, merek dan kualitas produk secara serempak berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor )


(45)

III.8.2. Uji parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t (uji 2 arah) adalah menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, harga, merek dan kualitas produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor, ketentuanya adalah apabila hasil uji t dengan tingkat kepercayaan (confident interval) 95% dengan = 0,05. Jika hasil thitung lebih besar dari ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila thitung lebih kecil dari ttabel, Ho diterima Ha ditolak.

Hasil ini signifikan dapat dilihat dari besarnya signifikansi yang diperoleh, yaitu apabila nilai lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya bila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Selanjutnya ditentukan faktor mana yang dominan variabel bebasnya, dengan melihat nilai standardized coefficients. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah :

Ho : bi = 0 ( Harga, merek dan kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor )

Ha : bi ≠ 0 ( Harga, merek dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor )

Pengujian hipotesis baik secara serempak maupun parsial dilakukan dengan menggunakan software pengolah data statistical package for social sciences (SPSS) versi 15,0.


(46)

III.9. Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, maka kuesioner yang dijadikan sebagai instrumen pengumpulan data harus diuji terlebih dahulu tentang validitas dan reliabilitasnya.

Menurut Umar (2004) ”jumlah responden untuk uji coba disarankan minimal 30 orang, agar distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal”. Sugiyono (2006) menyatakan, ”pengukuran validitas internal menggunakan uji validitas setiap butir pertanyaan dengan cara mengkorelasikan skor item masing-masing variabel dengan skor total masing-masing variabel sehingga akan terlihat butir instrumen yang layak dan tidak layak untuk mengukur variabel penelitian ini”. Koefisien korelasi dikatakan valid apabila r>0,30.

Sedangkan reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten.

Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik

Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60, Ghozali (2005).


(47)

III.10. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen III.10.1. Hasil Uji Validitas Instrumen

Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang harus diukur. Dengan kata lain, instrumen tersebut dapat mengukur construct

sesuai dengan yang diharapkan peneliti.

Tabel III.2. Uji Validitas Instrumen Harga

No Indikator Pertanyaan Corrected

Item-Total Correlation Keterangan 1 Harga bola lampu yang ditawarkan bersaing 0,639 Valid 2 Kewajiban toko/agen dalam memberikan

potongan harga

0,653 Valid 3 Harga yang ditawarkan relatif murah 0,903 Valid

4 Harga yang ditetapkan sesuai dengan kondisi bola lampuyang ada

0,903 Valid 5 Biaya pengiriman barang mempengaruhi

harga

0,557 Valid

Sumber : Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Dari Tabel III.2. menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation

pada setiap butir pertanyaan untuk variabel kemampuan seluruhnya lebih besar dari 0,30. Sugiyono (2006) yang menyatakan bahwa bila nilai korelasi dibawah 0,30 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid atau memiliki validitas konstruk yang tidak baik. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga adalah valid karena nilai terendah adalah 0,557 atau lebih besar dari 0,30.


(48)

Tabel III.3. Uji Validitas Instrumen Merek

No Indikator Pertanyaan

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan 1 Keharusan membeli merek lain selain philips 0,903 Valid 2 Kepentingan merek dalam membeli bola

lampu

0,650 Valid 3 Menyukai merek bola lampu philips 0,676 Valid

4 Kepentingan model dalam membeli bola lampu

0,666 Valid

Sumber : Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Dari Tabel III.3 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation

pada setiap butir pertanyaan untuk variabel merek seluruhnya lebih besar dari 0,30. Maka dari hasil uji validitas variabel merek, dinyatakan bahwa seluruh variabel merek adalah valid karrena nilai terendah adalah 0,650 atau diatas 0,30.

Tabel III.4. Uji Validitas Instrumen Kualitas Produk

No Indikator Pertanyaan

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan 1 Performance bola lampu philips saat ini 0,903 Valid 2 Bola lampu philips yang anda pakai tahan lama 0,662 Valid 3 Keistimewaan bola lampu philips dibanding

merek lain

0,903 Valid 4 Pentingkah bola lampuyang hemat listrik 0,712 Valid

5 Kepentingan pelayanan toko/agen kepada konsumen

0,624 Valid

Sumber : Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Dari Tabel III.4 menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation

pada setiap butir pertanyaan untuk variabel kualitas produk seluruhnya lebih besar dari 0,30. Maka dari hasil uji validitas variabel kualitas produk dapat dilihat nilai terendah adalah 0,624 dan lebih besar dari 0,30 sehingga variabel kualitas produk dapat disimpulkan valid.


(49)

Tabel III.5. Uji Validitas Instrumen Keputusan Pembelian

No Indikator Pertanyaan

Corrected Item-Total Correlation

Keterangan 1 Apakah harga mempengaruhi anda untuk

membeli bola lampu philips

0,701 Valid 2 Apakah merek mempengaruhi anda untuk

membeli bola lampu philips

0,736 Valid 3 Apakah kualitas produk mempengaruhi anda

untuk membeli bola lampu philips

0,713 Valid 4 Pentingkah kesetiaan konsumen dalam

membeli bola lampu

0,568 Valid

Sumber : Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Dari Tabel III.5 diatas menunjukkan bahwa nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir pertanyaan untuk keputusan pembelian seluruhnya lebih besar dari 0,30. Dilihat dari hasil uji validitas variabel keputusan pembelian

Correlated Item-Total Correlation yang terendah adalah 0,568 jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel keputusan pembelian adalah valid.

III.10.2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Hasil pengujian reliabilitas instrumen ditunjukkan pada Tabel III.6. dibawah ini.

Tabel III.6. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen Variabel Nilai

Cronbach Alpha Keterangan

Harga 0,956 Reliabel

Merek 0,956 Reliabel

Kualitas produk 0,956 Reliabel

Keputusan pembelian 0,956 Reliabel


(50)

Dari Tabel III.6 diatas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari setiap instrumen variabel pada penelitian memiliki nilai > 0,60 dengan demikian dapat dinyatakan bahwa instrumen harga, merek, kualitas produk dan keputusan pembelian adalah reliabel.

III.11. Pengujian Asumsi Klasik III.11.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ghozali (2005) menyatakan bahwa, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Untuk melihat residual dilakukan dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi komulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

III.11.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali (2005) bahwa, jika variabel independen saling berkorelasi maka, variabel ini tidak ortogonal.


(51)

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), jika nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10 berarti terdapat multikolinieritas.

III.11.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Untuk uji heterokedastisitas pada penelitian ini dengan melihat grafik plot antara nilai prediksivariabel dependen dengan residualnya, dengan dasar analisis sebagai berikut :

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang tertatur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.


(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Penelitian

IV.1.1. Sejarah Singkat PT.Philips

PT.Philips Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada akhir tahun 1967 pemerintah Indonesia dan NV.Philips Gloeilam Fabrieiken Belanda, bersepakat untuk bersama-sama mendirikan satu joint-venture guna memproduksi dan memasarkan bola lampu dan alat-alat elektonik. Pada tanggal 15 februari 1968, didirikan PT.Philips Ralin Electronics yang segera memulai kegiatanya pada tanggal 18 maret 1968. Pembagian saham dari joint-venture ini 60 % untuk NV.Philips dan 40 % untuk pemerintah Indonesia. Pada tahun 1970 dibangun pabrik untuk memproduksi bola lampu pijar dan TL di Surabaya dan di resmikan oleh Presiden Suharto dan F.Philips. Saat ini PT.Philips mempunyai Head Office di Gedung Philips Jl. Buncit Raya Kav.99-100 Jakarta dan pabrik di Surabaya, Dalam perkembanganya saat ini PT.Philips Indonesia memiliki 81 (delapan puluh satu) Distributor yang tersebar di Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Bengkulu, Jambi, Palembang, Bandar Lampung, Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Pati, Kudus, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Makasar, Gorontalo dan Palu yang siapuntuk mendistribusikan bola lampu Philips agar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.


(53)

IV.1.2. Struktur Organisasi PT.Philips

Struktur organisasi PT.Philips dapat dilihat pada Gambar IV.1. dibawah ini : GM General Manager MM Marketing Manager NSM Nasional Sales Manager LM Logistic Manager SM Sales Manager Jawa SM Sales Managwe Luar Jawa RSM Regional Sales Manager RSM Regional Sales Manager RSM Regional Sales Manager RSM Regional Sales Manager

Gambar IV.1. Struktur Organisasi PT.Philips

DM Distributor Manager DM Distributor Manager DM Distributor Manager DM Distributor Manager DM Distributor Manager DM Distributor Manager DM Distributor Manager DM Distributor Manager


(54)

IV.2. Karekteristik Responden

IV.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel IV.1. dibawah ini.

Tabel IV.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah (orang) %

SLTA 9 9,0

Diploma – III 30 30,0

Strata 1 (S-1) 45 45,0

Strata 2 (S-2) 16 16,0

Total 100 100,0

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)

Tabel IV.1. diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden di Kecamatan Medan Johor yang tertinggi adalah Strata 1 (S-1) yang mencapai 45% sedangkan tingkat pendidikan D3 / Setara mencapai 30% dari total keseluruhan responden. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi pendidikan sudah baik, dimana minimal pendidikan yang diterima adalah , sehingga dengan demikian diharapkan masyarakat memahami tentang penelitian yang dilakukan.


(55)

IV.2.2. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Penghasilan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat penghasilan dapat dilihat pada Tabel IV.2. dibawah ini.

Tabel IV.2.Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan

Tingkat Penghasilan Jumlah

(orang) (%)

1 Juta-3 Juta 37 37,0

3 Juta Keatas 63 63,0

Total 100 100,0

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)

Dari Tabel IV.2. diatas menunjukkan bahwa mayoritas tingkat penghasilan responden adalah 1 juta-3 juta yaitu sebesar 37% dan 3 juta keatas mencapai 63%, Berdasarkan tingkat penghasilan responden tersebut, memberikan gambaran bahwa kemampuan masyarakat di Kecamatan Medan Johor relatif baik sehingga dapat dengan mudah merespon dan membuat keputusan untuk membeli bola lampu Philips.

IV.3. Analisis Deskripsi Variabel

IV.3.1. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Harga

Harga meliputi penawaran bola lampu yang bersaing, kewajiban toko/agen dalam memberikan potongan harga, harga yang ditawarkan relatif murah, harga yang ditetapkan sesuai dengan kondisi bola lampu dan biaya pengiriman bola lampu mempengaruhi harga.


(56)

Tabel IV.3. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Harga

No Indikator

Sangat Setuju Sekali Sangat Setuju Kategori (%) Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total 1 Apakah harga

bola lampu yang ditawarkan bersaing

39 45 13 3 - 100

2 Kewajiban toko/agen dalam memberikan potongan

37 47 14 2 - 100

3 Apakah harga yang ditawarkan relatif murah

59 38 3 - - 100

4 Apakah harga yang ditetapkan sesuai dengan kondisi barang

35 43 21 - 1 100

5 Apakah biaya pengiriman barang mempengaruhi harga Rata-rata 23 38,6 52 45,0 19 14,0 4 1,8 - 0,6 100 100

Sumber : Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Penjelasan responden terhadap variabel harga di Kecamatan Medan Johor adalah 38,6% responden menjawab sangat setuju sekali. 45,0% responden menjawab sangat setuju. 14,0% responden menjawab setuju. 1,8% responden menjawab tidak setuju. 0,6% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kecamatan Medan Johor menyadari bahwa harga sangat menentukan pembelian bola lampu Philips.


(57)

IV.3.2. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Merek

Merek ialah bagaimana menurut anda keharusan membeli merek lain selain bola lampu philips , kepentingan merek dalam membeli bola lampu, menyukai/mempercayai merek bola lampu dan kepentingan model bola lampu bagi masyarakat.

Tabel IV.4. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Merek

No Indikator

Sangat Setuju Sekali Sangat Setuju Kategori (%) Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total 1 Keharusan membeli merek lain selain Philips

31 50 9 8 2 100

2 Kepentingan merek

dalam membeli bola lampu

26 45 18 9 2 100

3 Menyukai merek bola lampu

Philips

56 35 6 3 - 100

4 Kepentingan model dalam membeli bola lampu Philips Rata-rata 43 39,0 33 40,75 15 12,0 7 6,75 2 1,5 100 100


(58)

Penjelasan responden terhadap variabel merek di Kecamatan Medan Johor adalah 39,0% responden menjawab sangat setuju sekali. 40,75% responden menjawab sangat setuju. 12,0% responden menjawab setuju. 6,75% responden menjawab tidak setuju. 1,5% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kecamatan Medan Johor menyadari bahwa variabel merek sangat mempengaruhi masyarakat dalam pembelian bola lampu Philips.

IV.3.3. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan suatu performance pada bola lampu, suatu produk bola lampu yang tahan lama, keistimewaan produk-produk bola lampu yang ada dan bola lampu yang hemat listrik sehingga kualitas suatu produk bola lampu dapat dirasakan oleh masyarakat.

Tabel IV.5. Penjelasan Responden Terhadap Kualitas Produk

No Indikator

Sangat Setuju Sekali Sangat Setuju Kategori (%) Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total 1 Performance bola lampu Philips saat ni

37 44 14 5 - 100

2 Bola lampu Philips yang anda pakai tahan lama

50 34 12 3 1 100

3 Keistimewaan bola lampu Philips

17 27 32 21 3 100

4 Pentingkah bola lampu hemat listrik


(59)

5 Kualitas layanan toko/agen kepada konsumen Rata-rata 35 33,0 39 35,0 23 23,0 2 7,8 1 1,2 100 100

Sumber : Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Dari Tabel IV.5 menunjukkan bahwa penjelasan responden mengenai kualitas produk 33,0% responden menjawab sangat setuju sekali. 35,0% responden menjawab sangat setuju. 23,0% responden menjawab setuju. 7,8% responden menjawab tidak setuju. 1,2% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kecamatan Medan Johor menyadari bahwa kualitas produk sangat menentukan keputusan pembelian bola lampu Philips.

IV.3.4. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Keputusan pembelian meliputi harga, merek dan kualitas produk yang dapat mempengaruhi pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Joho

Tabel IV.6. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian

No Indikator

Sangat Setuju Sekali Sangat Setuju Kategori (%)

Setuju Tidak

Setuju

Sangat Tidak

Setuju Total 1 Apakah harga

mempengaruhi anda untuk membeli bola lampu Philips

24 42 21 10 3 100

2 Apakah merek mempengaruhi anda untuk membeli bola lampu Philips

39 45 11 4 1 100


(60)

3 Apakah kualitas produk mempengaruhi anda untuk membeli bola lampu

51 43 4 2 - 100

4 Pentingkah kesetian konsumen dalam membeli lampu Rata-rata 64 44,5 30 40,5 6 10,5 - 4,0 - 1,0 100 100 Lanjutan Tabel IV.6

Sumber : Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Penjelasan responden terhadap variabel keputusan pembelian di Kecamatan Medan Johor adalah 44,5% responden menjawab sangat setuju sekali. 40,5% responden menjawab sangat setuju. 10,5% responden menjawab setuju. 4,0% responden menjawab tidak setuju. 1,0% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian bola lampu Philips adalah keputusan yang tepat bagi masyarakat di Kecamatan Medan Johor.

IV.4. Pengujian Asumsi Klasik IV.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak, dilakukan dengan analisa grafik.


(61)

Uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distrribusi normal. Dengan melihat tampilan grafik normal plot dapat terlihat bahwa data atau titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat dinyatakan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji

normalitas dengan menggunakan grafik dapat dilihat pada Gambar IV.1 dibawah ini.

Sumber : Hasil Penelitian 2008(Data diolah)


(62)

IV.4.2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah model regresi linier berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresiyang baik seharusnya tidak terjadi multikolinieritas. Untuk uji multikolinieritas pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF).

Menurut Ghozali (2005) nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Tabel IV.7. Hasil Uji Multikolinieritas

Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant)

Price .700 1.429

Merk .479 2.087

Quality .460 2.172

a. Dependent Variable: Keputusan pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)

Dari Tabel IV.7 diatas menunjukkan nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang diperoleh dapat menjelaskan variabel yang mempunyai persoalan multikolinieritas. Menurut Santoso (2002), jika angka VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai masalah multikolinieritas dengan variabel lainya. Hasil pengujian multikolinieritas dari penelitian ini diperoleh angka VIF variabel harga, merek dan kualitas produk masih dibawah angka 5, sedangkan nilai Tolerance yaitu sebesar 0,700 (variabel harga), 0,479 (variabel merek) dan 0,460 (kualitas produk). Pedoman


(63)

suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance , jika VIF < 5 menunjukkan bahwa semua variabel bebas tidak mempunyai masalah multikolinearitas. Tabel 4.8 menjelaskan besarnya nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas kurang dari 5, yaitu untuk variabel harga , nilai VIF 1,429 < 5, variabel merek, nilai VIF 2.087 < 5, varibel kualitas, nilai VIF 2,172 < 5. Maka dapat dinyatakan bahwa masalah multikolinearitas tidak ada.

IV.4.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjaadi heterokedastisitas. Untuk uji heterokedastisitas pada penelitian ini dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya, dengan dasar analisis sebagai berikut :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentukpola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.


(64)

Dari Gambar IV.2 dibawah dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak diatas sumbu Y, sehingga dapat dinyatakan regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

Sumber : Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Gambar : IV.2. Hasil Uji Heterokedastisitas IV.5. Pembahasan

IV.5.1. Pengujian Hipotesis secara Serempak

Untuk menguji pengaruh harga, merek dan kualitas produk secara serempak terhadap keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor, digunakan uji statistik F (uji F) apabila nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai Fhitung < nilai Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil uji serempak dapat dilihat pada tabel IV.9 dibawah ini.


(65)

Tabel IV.8. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Serempak

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 387.210 3 129.070 213.082 .000a

Residual 58.150 96 .606

Total 445.360 99 a. Predictors: (Constant),

quality, price, merk

b. Dependent Variable: Keputusan pembelian

Tabel IV.8 diperoleh nilai F hitung menunjukkan nilai F hitung = 213,082. Nilai ini signifikan pada tingkat kesalahan 5% dengan membandingkannya pada kolom Sig

yang bernilai 0.000 yaitu lebih kecil dari tingkat kesalahan 0,05. Berdasarkan kriteria uji hipotesis F hitung > F tabel yaitu 213,082 > 2,72 artinya H1 diterima dan H0 ditolak. Maka diambil kesimpulan bahwa variabel harga, merek dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli bola lampu Philips di Kecamatan Medan Johor.

Tabel IV.9. Nilai Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .932a .869 .865 .77829 1.825

a. Predict

b. Dependent Variable: Keputusan pembelian


(66)

Dari Tabel IV.9 diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R

square) sebesar 0,869 atau 86,9%. Hal ini berarti variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen harga (X1), merek (X2) dan kualitas produk (X3) sebesar 86,9% sedangkan sisanya sebesar 13,1% (1-R²) dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti.

IV.5.2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Untuk menguji pengaruh harga, merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian di Kecamatan Medan Johor, digunakan uji statistik t (uji t). Apabila nilai thitung > nilai ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai thitung < nilai ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil Pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.11. dibawah ini

Tabel IV.10. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta

t Sig.

(Constant) .238 .670 .356 .723

Price .674 .036 .825 18.723 .000

Merk .031 .033 .050 .941 .349

quality .084 .034 .136 2.510 .014

a. Dependent Variable: Keputusan pembelian


(67)

Berdasarkan Tabel IV.10 diatas dapat dituliskan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 0,238 + 0,674 X1 + 0,031 X2 +0,84 X3

Dari persamaan tersebut, dapat diketahui koefisien regresi variabel harga (X1) sebesar 0,674, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh harga searah dengan keputusan pembelian. Pengaruh secara parsial antara harga terhadap keputusan pembelian pada Tabel IV.11 yaitu, hasil uji signifikansi sebesar 0,000 > dari = 0,05 dan antara thitung sebesar 18.723 lebih besar dari ttabel pada = 0,05 yaitu maka, keputusanya adalah menerima Ha dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan variabel harga berpengaruh high signifikan terhadap keputusan pembelian. Berarti faktor harga sangat menentukan tingkat pembelian konsumen di Kecamatan Medan Johor.

Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan harga berpengaruh high

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Kecamatan Medan Johor. Harga yang dimiliki oleh bola lampu Philips yang lebih tinggi dari harga bola lampu pesaing tidak mengurangi keputusan konsumen untuk membeli bola lampu Philips karena masyarakat di Kecamatan Medan Johor berpendapat bahwa semakin tinggi harga maka akan semakin tinggi kualitas dari produk tersebut.

Nilai koefisien regresi variabel merek (X2) sebesar 0,031, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh merek searah dengan keputusan pembelian. Pengaruh secara parsial antara merek terhadap keputusan pembelian pada Tabel IV.11 yaitu hasil uji signifikansi sebesar 0,349 lebih besar dari = 0,05 dan antara thitung 0,941 lebih kecil dari ttabel pada = 0,05 yaitu. Maka, keputusanya adalah Ho diterima dan


(68)

Ha ditolak, dan selanjutnya dapat dikatakan bahwa faktor merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Kecamatan Medan Johor.

Realitas yang terjadi terhadap merek di Kecamatan Medan Johor adalah dalam keputusan pembelian masyarakat untuk membeli bola lampu yang saat ini bermacam-macam merek sehingga masyarakat lebih mementingkan harga dan kualitas bola lampu tersebut.

Angka koefisien regresi variabel kualitas produk (X3) diperoleh sebesar 0,084. hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kualitas produk searah terhadap keputusan pembelian. Pengaruh secara parsial variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian yaitu, hasil uji signifikansi sebesar 0,014 jauh lebih kecil dari = 0,05 dan antara thitung sebesar 2.510 lebih besar dari ttabel pada = 0,05 yaitu 1,990 maka, keputusanya adalah menerima Ha dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian atau bisa dikatakan apabila kualitas produk meningkat maka akan meningkatkan kepercayaan masyarakat di Kecamatan Medan Johor.

Realitas yang terjadi pada masyarakat di Kecamatan Medan Johor adalah kualitas produk bola lampu Philips di Kecamatan Medan Johor dapat terus mempercayai bola lampu Philips sebagai bola lampu yang kualitasnya bagus.


(69)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara serempak harga, merek dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips di Kecamatan Medan Johor. Hal ini berarti harga, merek dan kualitas produk secara bersama-sama menentukan keputusan pembelian bola lampu Philips di Kecamatan Medan Johor.

Secara parsial harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips, dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips, hanya merek yang tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips. Hal ini menunjukkan bahwa harga dan kualitas produk sangat menentukan tingkat pembelian masyarakat di Kecamatan Medan Johor, sedangkan merek tidak menentukan tingkat pembelian.

Variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips di Kecamatan Medan Johor adalah harga . Berarti harga sangat menentukan keputusan pembelian bola lampu Philips di Kecamatan Medan Johor. Masyarakat di Kecamatan Medan Johor beranggapan bahwa semakin tinggi harga bola lampu maka akan semakin tinggi kualitas dari produk bola lampu tersebut.


(70)

V.2. Saran

Harga bola lampu Philips saat ini sudah paling tinggi dibandingkan dengan merek lain sehingga PT.Philips hendaknya harus mempertahankan kualitas yang sudah ada dan akan lebih baik untuk dapat meningkatkan kualitas produknya agar dapat tetap bertahan sebagai bola lampu yang kualitasnya baik.


(1)

Charts


(2)

(3)

(4)

77

Res Harga Merek Kualitas produk Keputusan Pembelian

1 2 3 4 jlh 1 2 3 4 5 jlh 1 2 3 4 5 jlh 1 2 3 4 jlh

1 4 4 4 3 15 4 4 4 5 4 21 3 5 5 3 3 19 4 4 3 4 15 2 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 21 5 4 5 5 19 3 5 5 5 3 18 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 4 5 5 5 5 20 4 4 5 5 5 23 4 5 5 5 5 24 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 19 4 4 5 5 5 23 4 5 3 4 5 21 5 5 5 5 20 6 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 7 4 5 4 4 17 4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 17 8 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 5 5 4 4 5 23 4 4 4 4 16 9 5 5 5 4 19 4 5 5 5 5 24 4 5 4 4 4 21 5 5 5 4 19 10 5 4 5 5 19 4 4 4 5 5 22 5 4 4 5 5 23 3 4 4 5 16 11 5 4 5 4 18 4 4 4 4 4 20 5 4 5 4 4 22 4 5 5 5 19 12 4 4 5 5 18 4 4 5 5 5 23 5 5 5 4 4 23 4 4 4 5 17 13 4 4 5 5 18 3 4 3 4 5 19 4 5 4 3 4 20 4 4 5 4 17 14 5 5 5 5 20 4 4 5 5 5 23 5 5 4 5 5 24 4 5 5 5 19 15 4 5 5 5 19 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 16 4 5 4 5 18 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 19 17 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 4 5 4 5 5 23 4 5 5 4 18 18 3 3 4 4 14 3 4 3 3 3 16 4 4 3 3 4 18 3 4 4 5 16 19 4 4 5 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 2 4 4 18 4 4 4 4 16 20 5 5 5 3 18 4 4 4 5 5 22 4 5 3 3 5 20 1 5 5 5 16 21 4 4 4 3 15 4 4 4 5 2 19 3 5 2 3 4 17 4 4 4 5 17 22 4 4 4 4 16 4 4 5 5 5 23 3 5 2 4 4 18 4 4 4 5 17 23 5 5 5 4 19 5 5 5 5 2 22 4 4 3 5 5 21 5 5 5 5 20 24 3 3 5 4 15 3 3 3 5 5 19 4 5 2 5 5 21 3 5 5 5 18 25 4 4 5 5 18 5 5 5 5 5 25 4 5 3 4 5 21 5 5 5 5 20 26 4 4 4 4 16 4 4 4 5 4 21 5 5 3 4 4 21 5 5 5 5 20 27 4 4 5 4 17 4 4 4 5 5 22 4 5 4 4 4 21 5 5 5 5 20 28 4 3 4 4 15 4 4 4 4 3 19 4 4 3 3 4 18 4 4 4 4 16 29 5 5 5 5 20 5 5 5 4 5 24 5 5 3 5 5 23 5 5 5 5 20 30 4 4 4 4 16 4 5 4 4 4 21 4 4 2 4 4 18 3 4 4 4 15 31 4 4 5 5 18 5 5 4 5 5 24 5 5 4 2 4 20 4 4 4 5 17 32 5 5 4 5 19 5 5 3 5 5 23 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 33 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 34 5 5 5 4 19 3 4 4 4 4 19 4 5 4 5 5 23 3 4 5 4 16 35 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 12 36 4 4 5 4 17 5 5 5 5 5 25 5 5 4 3 3 20 5 5 5 5 20 37 5 5 5 5 20 5 5 5 3 5 23 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 38 5 5 5 5 20 4 4 5 5 3 21 4 5 3 2 4 18 5 4 4 5 18 39 4 4 5 4 17 5 5 5 4 5 24 4 5 3 3 3 18 2 3 5 4 14 40 3 3 4 3 13 4 4 4 4 3 19 5 4 2 2 3 16 4 4 4 5 17 41 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 15 4 3 1 1 1 10 3 3 4 4 14 42 4 5 4 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 3 5 5 21 2 4 4 5 15


(5)

43 5 4 5 5 19 2 2 2 2 5 13 4 1 1 5 5 16 3 5 5 5 18 44 5 5 4 4 18 3 3 3 4 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 15 45 4 4 5 3 16 3 3 3 4 4 17 3 5 2 3 3 16 5 5 5 5 20 46 5 5 4 5 19 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 20 47 4 5 5 4 18 4 4 4 5 4 21 4 4 3 4 4 19 4 4 5 4 17 48 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 49 4 4 4 4 16 5 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 17 50 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 4 5 5 24 3 4 5 5 17 51 4 4 5 3 16 4 5 4 5 3 21 5 3 2 3 3 16 2 4 5 5 16 52 5 5 5 5 20 4 4 4 5 5 22 5 5 5 4 5 24 4 4 5 5 18 53 5 5 4 5 19 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 20 54 4 4 5 4 17 4 4 4 5 2 19 4 4 2 4 4 18 3 3 3 5 14 55 4 4 4 3 15 3 4 3 5 3 18 4 4 3 4 4 19 5 5 5 5 20 56 5 5 5 4 19 5 5 4 5 5 24 5 5 4 5 5 24 4 5 5 5 19 57 4 4 4 3 15 4 4 3 4 4 19 4 3 3 3 4 17 4 4 4 4 16 58 4 4 5 2 15 3 2 3 4 5 17 2 4 3 2 4 15 4 3 5 5 17 59 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 2 5 5 4 16 60 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 19 61 4 4 5 4 17 3 4 3 4 3 17 5 3 4 3 3 18 1 4 4 4 13 62 5 4 5 3 17 4 4 4 5 4 21 4 4 3 3 3 17 2 5 5 5 17 63 2 2 4 3 11 4 4 2 5 1 16 3 3 3 3 3 15 3 2 4 4 13 64 5 5 4 3 17 4 2 4 4 2 16 4 4 2 4 4 18 2 4 4 5 15 65 4 4 5 2 15 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 4 2 2 5 13 66 4 4 5 5 18 5 5 5 5 5 25 5 5 3 4 4 21 4 4 4 5 17 67 5 5 5 5 20 3 5 2 5 5 20 5 5 2 3 5 20 3 5 5 5 18 68 3 3 4 4 14 4 4 4 5 5 22 3 4 2 3 3 15 3 4 4 5 16 69 4 4 5 4 17 4 4 4 4 3 19 3 3 2 3 4 15 3 4 4 3 14 70 4 4 5 4 17 3 5 5 3 3 19 2 2 3 4 5 16 3 3 3 5 14 71 3 3 4 3 13 4 4 4 5 3 20 3 3 3 5 5 19 2 4 5 5 16 72 5 5 5 5 20 4 5 5 5 5 24 4 5 3 5 5 22 5 5 5 5 20 73 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 74 3 4 4 3 14 3 3 3 4 3 16 4 4 3 3 3 17 4 4 4 4 16 75 5 4 4 4 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 76 5 4 5 4 18 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 5 5 4 3 17 77 3 3 4 2 12 1 1 1 4 4 11 4 4 4 2 3 17 4 3 4 3 14 78 2 3 3 1 9 1 1 1 5 5 13 5 5 5 3 3 21 5 1 5 5 16 79 4 4 4 4 16 4 4 3 4 4 19 4 4 4 3 4 19 4 3 4 5 16 80 5 5 5 5 20 2 2 2 5 4 15 4 5 2 5 5 21 4 5 5 5 19 81 5 5 5 4 19 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 4 5 15 82 4 4 5 3 16 4 5 4 5 4 22 5 5 1 4 4 19 5 5 5 5 20 83 4 4 5 4 17 4 3 4 4 4 19 5 5 4 3 3 20 4 4 4 3 15 84 3 3 4 4 14 4 4 4 5 4 21 4 5 3 3 3 18 4 3 4 4 15 85 3 3 4 4 14 4 4 4 5 4 21 5 5 3 3 4 20 4 4 4 4 16 86 4 4 5 4 17 4 3 4 4 4 19 3 5 3 3 3 17 4 4 4 4 16 87 4 4 4 3 15 4 4 3 4 4 19 4 3 3 3 4 17 4 4 4 4 16 88 4 4 5 2 15 3 2 3 4 5 17 2 4 3 2 4 15 4 3 5 5 17

Lanjutan Lampiran 3


(6)

79

89 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 2 5 5 4 16 90 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 19 91 4 4 5 4 17 3 4 3 4 3 17 5 3 4 3 3 18 1 4 4 4 13 92 5 4 5 3 17 4 4 4 5 4 21 4 4 3 3 3 17 2 5 5 5 17 93 2 2 4 3 11 4 4 2 5 1 16 3 3 3 3 3 15 3 2 4 4 13 94 5 5 4 3 17 4 2 4 4 2 16 4 4 2 4 4 18 2 4 4 5 15 95 4 4 5 2 15 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 4 2 2 5 13 96 4 4 5 5 18 5 5 5 5 5 25 5 5 3 4 4 21 4 4 4 5 17 97 5 5 5 5 20 3 5 2 5 5 20 5 5 2 3 5 20 3 5 5 5 18 98 3 3 4 4 14 4 4 4 5 5 22 3 4 2 3 3 15 3 4 4 5 16 99 5 5 5 5 20 3 5 2 5 5 20 5 5 2 3 5 20 3 5 5 5 18 100 3 3 4 4 14 4 4 4 5 5 22 3 4 2 3 3 15 3 4 4 5 16


Dokumen yang terkait

Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Pembelian Produk Levi’s Pada Pengunjung Plaza Medan Fair

22 377 108

Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Keputusan Membeli Pensil Tulis Dan Pensil Warna Faber Castell Pada Masyarakat Medan

23 193 135

Analisis pengaruh harga, kualitas produk, merek, promosi terhadap perilaku konsumen dalam membeli helm merek INK

3 26 143

PENGARUH HARGA DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK LAMPU PHILIPS LED PADA HOME CENTRA RINGROAD MEDAN.

0 2 30

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Produk Oriflame Studi Kasus pada Konsumen Pengguna Pro

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KONSUMEN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Produk Oriflame Studi Kasus pada Konsumen Pengguna Pro

1 6 21

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK TELEPON SELULER MEREK NEXIAN ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK TELEPON SELULER MEREK NEXIAN DI KECAMATAN SUKOHARJO.

0 1 9

Pengaruh penetapan harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk handphone lokal

0 13 188

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI JAKET KULIT DI KOTA MAGETAN.

3 20 86

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI JAKET KULIT DI KOTA MAGETAN

0 0 14