yang nampaknya dari tahun ke tahun semakin tumbuh dengan baik sehingga dapat mempengaruhi penjualan bola lampu Philips khususnya di Medan.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian adalah ”Pengaruh apa saja yang mempengaruhi
keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan Johor”.
I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakanya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian bola lampu Philips di Kecamatan
Medan Johor. 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian bola lampu philips di Kecamatan Medan
Johor.
I.4. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini maka diharapkan dapat menjadi tambahan sumber informasi dan referensi yang bermanfaat antara lain :
1. Sebagai bahan masukan bagi manajemen PT.Philips Medan dan menjadi
bahan pertimbangan dalam menjaga dan mempertahankan kualitas produk.
Lukmanul Hakim : Analisis Pengaruh Harga,Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Bola Lampu Philips Di Kecamatan Medan Johor, 2009
USU Repository © 2008
2. Sebagai bahan untuk menambah pemahaman dan memperkaya penelitian
ilmiah di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara khususnya di Program Studi Magister Ilmu Manajemen.
3. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawassan bagi peneliti dalam bidang
ilmu manajemen pemasaran. 4.
Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dan mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.
I.5. Kerangka Berpikir
Menurut Lamb et al 2001, harga adalah apa yang harus diberikan oleh konsumen pembeli untuk mendapatkan suatu produk. Harga sering merupakan
elemen yang paling fleksibel diantara keempat bauran pemasaran. Selain itu, Walker et al 2003, menerapkan kebijakan harga rendah dibandingkan dengan pesaing dapat
diciptakan, apabila perusahaan memiliki keunggulan bersaing pada biaya rendahlow cost. Demikian halnya pendapat Kotler 2000, bahwa penetapan harga dan
persaingan harga merupakan masalah nomor satu yang dihadapi oleh para eksekutif pemasaran.
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan, atau kombinasi hal- hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakanya dari produk pesaing Kotler 2003
Lukmanul Hakim : Analisis Pengaruh Harga,Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Bola Lampu Philips Di Kecamatan Medan Johor, 2009
USU Repository © 2008
Pada konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk – produk yang menawarkan ciri – ciri paling berkualitas, berkinerja atau inovatif dan
para manajer dalam organisasi memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka berasumsi
bahwa para pembeli mengagumi produk – produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja Kotler, 2002.
Kotler 2002, “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat”. Menurut Hawkin, Best et al 2001 dalam Bilson Simamora 2003
menyatakan bahwa berdasarkan faktor yang dipertimbangkan, pada dasarnya pengambilan keputusan bisa dibagi 2 yaitu keputusan berdasarkan sikap attitude –
basic choice dan kualitas produk quality – basic choice. Pengambilan keputusan berdasarkan sikap mengasumsi bahwa keputusan diambil berdasarkan kesan umum,
intuisi maupun perasaan. Pengambilan keputusan seperti ini bisa terjadi pada produk yang belum dikenal atau belum sempat dievaluasi oleh konsumen. Pengambilan
keputusan berdasarkan kualitas memerlukan pengetahuan apa saja kualitas suatu produk dan bagaimana kualitas produk tersebut. Asumsinya, keputusan diambil
secara rasional dengan mengevaluasi kualitas produk yang dipertimbangkan. Salah satu tujuan dari pelaksanaan kualitas produk adalah untuk
mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannnya untuk menggunakan produk buatannnya sehingga memudahkan konsumen dalam pengambilan keputusan
Lukmanul Hakim : Analisis Pengaruh Harga,Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Bola Lampu Philips Di Kecamatan Medan Johor, 2009
USU Repository © 2008
pembelian. Pemahaman perilaku konsumen tentang kualitas produk dapat dijadikan dasar terhadap proses keputusan pembelian konsumen Sutisna, 2003.
Kotler 2002, “Keputusan pembelian adalah serangkaian proses yang dilalui konsumen dalam memutuskan tindakan pembelian. Untuk meraih keberhasilan,
pemasar harus melihat lebih jauh bermacam – macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan pengembangan pemahaman mengenai bagaimana konsumen melakukan
pembelian. Dalam kegiatan membeli, pada umumnya konsumen harus melalui lima tahap dalam proses suatu produk, yaitu dimulai dengan pengenalan masalah,
pencarian informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat keputusan membeli dan perilaku setelah membeli”. Gambar secara visual adalah sebagai berikut :
Sumber : Kotler 2002 Pencarian
Informasi Penilaian
Alternatif Keputusan
Pembelian Perilaku Setelah
Membeli Pengenalan
Masalah
Gambar I.1. Model Lima Tahapan Proses Pembelian
1. Pengenalan Masalah
Pemasar meneliti secara seksama apa yang dibutuhkan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua iti muncul, dan mengapa sampai seseorang itu
membutuhkannya. 2.
Pencarian Informasi Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok yaitu sumber
pribadi, sumber niaga, sumber umum, dan sumber pengalaman. Pemasatr harus mengidentifikasikan sumber – sumber diatas dengan cermat dan menilai
Lukmanul Hakim : Analisis Pengaruh Harga,Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Bola Lampu Philips Di Kecamatan Medan Johor, 2009
USU Repository © 2008
pentingnya masing – masing sumber tersebut. Selanjutnya peruasahaan harus merancang unsur – unsur dauran pemasaran secara tepat, cepat, dan terarah agar
pembeli menaruh perhatian serius untuk mempertimbangkan keinginannya sehingga peluang dapat direkrut.
3. Penilaian Alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu:
a. Sifat – sifat produk, apa yang menjadi ciri – ciri khusus dan perhatian
konsumen terhadap produk atau jasa tersebut. b.
Pemasar hendaknya lebih memperhatikan pentingnya ciri – ciri produk daripada penonjolan ciri – ciri produk.
c. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol.
d. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen menharapkan kepuasan
yang diperoleh dengan tingkat alternatif yang berbeda – beda setiap hari. e.
Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri – ciri barang.
4. Keputusan Membeli
Konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagai alternatif biasanya membeli produk yang paling disukai, yang membentuk suatu keputusan untuk
membeli. Ada 3 tiga faktor yang menyebabkan timbulnya keputusan untuk membeli, yaitu :
Lukmanul Hakim : Analisis Pengaruh Harga,Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Bola Lampu Philips Di Kecamatan Medan Johor, 2009
USU Repository © 2008
a. Sikap orang lain : tetangga, teman, orang kepercayaan, keluarga, dll.
b. Situasi tak terduga : harga, pendapatan keluarga, manfaat yang diharapkan
c. Faktor yang dapat diduga : faktor situasional yang dapat diantisipasi oleh
konsumen. 5.
Perilaku Setelah Membeli Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan berpengaruh
terhadap perilaku pembelian selanjutnya. Jika konsumen puas kemungkinan besar akan melakukan pembelian ulang dan begitu juga sebaliknya. Ketidakpuasan
konsumen akan terjadi jika konsumen mengalami pengharapan yang tak terpenuhi.
Riset yang dilakukan dua pakar pemasaran dari University of Western Australia, Sweeney dan Sountar tahun 2001 Tjiptono, 2004 berusaha
mengembangkan item-item perceived value. Skala ini dinamakan PERVAL dan dimaksudkan untuk menilai persepsi konsumen terhadap nilai suatu produk yang
tahan lama durable goods yang dikembangkan berdasarkan konteks situasi pembelian eceran retail untuk menentukan nilai konsumsi yang mengarah kepada
sikap dan perilaku pembelian konsumen. PERVAL dikembangkan dalam dimensi : 1.
Qualityperformance, yaitu nilai yang diperoleh dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja produk.
2. Emotional value, yaitu nilai yang berasal dari perasaan atau afeksi dan emosi
positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk.
Lukmanul Hakim : Analisis Pengaruh Harga,Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Bola Lampu Philips Di Kecamatan Medan Johor, 2009
USU Repository © 2008
3. Price, yaitu nilai yang didapatkan dari persepsi mengenai harga atau biaya
yang dikeluarkan konsumen. Durianto 2001, “Dari sekian banyak faktor persepsi yang mempengaruhi
keputusan, persepsi kualitas merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam keputusan pembelian. Dalam konteks, persepsi kualitas, sebuah produk atau
merek yang berkualitas merupakan alasan yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam memutuskan pembelian. Persepsi kualitas yang positif akan
mendorong keputusan pembelian konsumen dan dapat menciptakan loyalitas terhadap produk atau merek tersebut”.
Dari pernyataan-pernyataan diatas maka dapat digambarkan kerangka berpikir seperti pada gambar I.2.
Gambar I.2. Kerangka Berpikir Kualitas Produk
Merek Harga
Keputusan Pembelian
Lukmanul Hakim : Analisis Pengaruh Harga,Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Bola Lampu Philips Di Kecamatan Medan Johor, 2009
USU Repository © 2008
I.6. Hipotesis