Analisis pengaruh harga, kualitas produk, merek, promosi terhadap perilaku konsumen dalam membeli helm merek INK

(1)

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, MEREK, PROMOSI

TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI HELM MEREK INK

(Studi Kasus: Pada Mahasiswa UIN Jakarta)

Oleh

Nama : Leti Sunarti

Nim : 205081000142

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIEF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Leti Sunarti

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 16 April 1986 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. TPI Lontar Rt 01/Rw 01 Serang Banten No. Telepon : 085692155755

Pendidikan :

 SDN I Lontar (1993-1999)

 SMPN Tirtayasa (1999-2002)

 SMK Alwashilah Jakarta (2002-2005)

 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2005-2010) LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H. Supendi

2. Tempat & Tgl. Lahir : Serang

3. Alamat :Jln. Tpi Lontar Rt 01/Rw 01

4. Ibu : Hj. Latifah

5. Tempat & Tgl. Lahir : Serang

6. Alamat : Jln. Tpi Lontar Rt 01/Rw 01

7. Telepon : 087871801666

8. Anak Ke dari : Anak Ke 4 dari 4 Bersaudara PENGALAMAN MAGANG

1. Magang di Dinas Perhubungan 2007 2. Magang di Dinas P4TK 2009


(6)

ABSTRACT

This research has a purpose, to analyze the psrtial effect between the factors such as price, product quality, branding, and promotion to consumer behavior in purchasing brand helmet INK, analyze in simultate between the factors, the research uses multiple linear regression analysis to see contribution to each variable in influencing the consumer behavior. Data obtained by delivering questionnaires to respondents. Based on multiple linear regression analysis found that brands is the effective factor to influense consumer behavior, branding has targer beta value than others variable.in partial effect showed by price, branding and quality product, but the promotion on consumer behavior. Value R Adjusted Square is 0.786, which means 78.6%. Indicates that price, product quality, branding and promotion can influence consumer behavior. While the remaining 18.4% is influenced by other factors that are unknown.


(7)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara faktor-faktor seperti harga, kualitas produk, merek, dan promosi terhadap perilaku konsumen dalam pembelian helm merek INK. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan antara faktor-faktor seperti harga, kualitas produk, merek, dan promosi terhadap perilaku konsumen dalam pembelian helm merek INK, Untuk menganalisis variabel mana antara harga, kualitas produk, merek dan promosi yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam pembelian helm merek INK. Penelitian ini menggunakan analisa regresi linier berganda untuk melihat besar kontribusi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Data diperoleh dengan penyebaran angket kepada responden yang menggunakan helm INK. Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel Merek yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen atau memiliki nilai Beta yang paling besar dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Secara parsial variabe harga, merek, kualitas produk berpengaruh, sedangkan variabel promosi tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Nilai R Adjusted Square adalah 0,786 yang berarti 78,6%. Menunjukkan bahwa Harga, kualitas produk, merek dan promosi dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Sedangkan sisanya sebesar 18,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui.


(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb. alhamdulillahi Rabbil’ alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT pemilik segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit. Atas berkat rahmat dan ridha-Nya, kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya yang telah menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh keselamatan dan kebahagiaan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang benar.

Skripsi ini berjudul “ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, MEREK, PROMOSI TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI HELM MEREK INK (Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN). Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman penulis miliki. Namun demikian, penulis berusaha dengan kemampuan tersebut, dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis juga mengharapkan adanya saran yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses pembuatan skripsi ini, penulis menemui berbagai hambatan dan kesulitan. Tidak terkecuali, penulis juga mendapat berbagai dorongan dan bimbingan dari semua pihak. Akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancer. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan menyusun skripsi ini, diantaranya: 1. Kedua orang tuaku tercinta (H. Supendi & Hj. Latifah), yang telah

memberikan limpahan kasih sayangnya, mendidik, membesarkan serta memberikan semangat yang luar biasa di saat-saat aku butuhkan serta batuan


(9)

secara materil hingga aku mampu menyelesaikan skripsi. dan do’a yang tak pernah henti untuk aku.

2. kakakku Fahmi & kakak iparku Muniroh, Teh eha, Teh Yayah, Lia & Ahmad Khumaidi yang selalu memberikan semangat untukku dan membantu dalam segala hal. Dan semua keluargaku tersayang yang selalu memberikan semangat untukku. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan-Nya kepada kita bersama.

3. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan juga selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

4. Dr. Ahmad Dumyati, MA selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan saran, petunjuk,ilmu pengetahuan yang begitu sabar meluangkan waktunya sehingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Dosen-Dosen UIN Jakarta FEB Non Reguler yang telah mengajar dan mendidik penulis selama menjadi mahasiswa di FEB Non Reguler UIN Jakarta, terima kasih atas pengorbanan waktu dan ilmu yang diberikan kepada penulis dan kawan-kawan mahasiswa lainnya. Semoga Allah SWT mencatat semuanya sebagai amal ibadah yang tak akan terputus hingga akhir zaman. Amin

6. Seluruh staff bagian akademik dan perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis terima kasih atas keramahanya dalam memberikan pelayanan.

7. Kepada sahabat seperjuangan dalam penyusunan skripsi Endang SE, kokom, Chafit, Rosalina SE, Nia SE, Rahmi SE, dll. Semoga persahabatan yang udah kita jalin mulai dari awal kuliah sampai kapanpun tidak akan pernah pudar. 8. Kepada teman-teman di kelas manajemen dan akuntansi angkatan 2005,


(10)

9. Terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Demikianlah dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan penulisan, penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jakarta, Juni 2011


(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... i

ABSTRACT ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan masalah ... 7

C. Tujuan ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Landasan teori ... 10

1. Pengertian Helm ... 10

2. Definisi Pemasaran ... 11

3. Definisi Manejemen Pemasaran ... 13


(12)

5. Keputusan Pembelian ... 22

6. Bauran Pemasaran ... 25

B. Harga ... 26

1. Pengertian Harga ... 26

2. Tujuan penetapan harga ... 27

C. Promosi ... 27

1. Pengertian Promosi ... 27

D.Kualitas Produk ... 30

1.pengertian kualitas produk ... 30

2.Klasifikasi Produk ... 33

3. Manfaat Produk ... 34

E. Merek ... 34

1. Pengertian merek ... 34

F. Penelitian terdahulu ... 35

G.Kerangka Pemikiran ... 37

H.Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A.Ruang Lingkup Penelitian ... 41

B. Metode Penentuan Sampel ... 41

C. Metode pengumpulan Data ... 42


(13)

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 43

2. Uji Asumsi Klasik ... 45

3. Analisis Regresi Berganda ... 47

4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 50

E. Operasi Variabel Penelitian ... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 55

B. Karakteristik Responden ... 58

C. Hasil dan Pembahasan ... 59

1. Validitas Dan Reabilitas ... 59

2. Penemuan dan Pembahasan ... 62

D. Uji Asumsi klasik ... 82

1. Uji Normalitas Data ... 82

2. Uji Multikolinieritas ... 83

3. Uji Heteroskedatisitas ... 83

E. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 84

1. Uji determinasi (R2) ... 84

2. Uji Anova (Uji F) ... 85

3. Uji t/ Uji Signifikan Parsial ... 87


(14)

BAB V PENUTUP ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Implikasi ... 94

C. Saran ... 94


(15)

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Hal

2.1 Tingkat Penilaian Jawaban ...42 3.1 Operasional Tabel Penelitian ...52 4.1 Tabel Data Responden ...58 4.2 Tabel Hasil try out Item Instrumen pengaruh Harga, Kualitas

Produk, Merek dan Promosi terhadap Perilaku Konsumen ... . 61 4.3 Tabel responden harga yang ditawarkan helm ink cukup terjangkau. ...62 4.4 Tabel responden harga yang ditawarkan sesuai dengan pendapatan

anda...63 4.5 Tabelresponden harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas ...63 4.6 Tabel responden helm INK adalah produuk yang selalu memberikan

potongan harga ...64 4.7 Tabel responden harga yang ditawarkan mampu bersaing dengan

produk yang sejenis ... . 64 4.8 Tabel responden helm INK adalah produk yang sangat dibutuhkan

anda... . 65 4.9 Tabel responden helm INK memiliki fungsi bagi keselamatan anda ....66 4.10 Tabel responden helm INK memilki keandalan dalam produknya ...66 4.11 Tabel responden body helm INK kokoh dan kuat ...67 4.12 Tabel responden hellm INK adalah produk yang memiliki daya tahan

yang kuat dalam kondisi cuaca apapu ...67 4.13 Tabel responden helm INKmemiliki fitur yang beraneka ragam...68 4.14 Tabel responden helm INK memiliki fitur yang menarik ...68 4.15 Tabel responden helm INK adalah produk yang memiliki kualitas

produk yang tinggi sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu ...69 4.16 Tabel responden helm INK adalah produk yang nyaman bagi


(16)

4.17 Tabel responden helm INK adalah produk yang aman bagi pemakainya ... . 70 4.18 Tabel responden helm INK adalah merek yangf berkualitas ...71 4.19 Tabel responden helm INK adalah merek helm yang dapat

diandalkan bagi anda ... . 71 4.20 Tabel responden helm INK adalah produk yang telah dikenal

masyarakat ... . 72 4.21 Tabel responden helm INK adalah produk yang selalu diingat

masyarakat ketika ingin membeli helm ...72 4.22 Tabel responden menurut saya, helm merek INK memilki citra yang

baik karna produknya yang berkualitas ...73 4.23 Tabel responden anda bangga memiliki helm INK ...73 4.24 Tabel responden helm INK adalah produk yang memilki reputasi yang

baik di masyarakat ...74 4.25 Tabel responden helm INK adalah produk yang mempromosikan

produknya melalui iklan ... . 75 4.26 Tabel responden tayangan iklan yang disajikan helm INK menarik

anda untuk menggunakan helm INK ... 75 4.27 Tabel responden helm INK adalah produk yang sering melakukan acara

- acara yang berhubungan dengan kegiatan sosial ... 76 4.28 Tabel responden helm INK adalah perusahaan yang hadir dalam acara

atau event yang berhubungan dengan kegiatan sosial ... 76 4.29 Tabel responden helm INK selalu hadir dalam setiap pameran otomotif .. 77

4.30 Tabel responden helm INK mempromosikan produknya dengan mempromosikan langsung pada konsumen ... 77 4.31 Tabel responden helm INK adalah produk yang anda butuhkan untuk

keselamatan anda berkendaraan motor ... 78 4.32 Tabel responden anda mendapatkan informasi tentang produk helm INK

dari iklan di televisi dan radio ... 79 4.33 Tabel responden anda mendapatkan informasi tentang produk helm INK


(17)

4.34 Tabel responden sebelum menggunakan produk helm INK anda

membandingkan merek lainya ... 80

4.35 Tabel responden anda mengggunakan helm INK karena sesuai dengan kemampuan pendapatan anda ... 80

4.36 Tabel responden anda menggunakan helm INK karena harga sesuai dengan kualitas produk ... 81

4.37 Tabel Uji Multikolinearitas ... 83

4.38 Tabel Uji Determinasi (R2) ... 85

4.39 Tabel Hasil Uji F ... 86

4.40 Tabel Hasil Uji t ... 87


(18)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Hal

1.1 Model Proses Pembelian Lima Tahap ... 22

2.1 Kerangka Pemikiran Operasional Konseptual ... 39

4.1 Data Ressponden Menurut Jenis Kelamin ... 58

4.2 Data Responden Menurut Usia ... 59

4.3 Uji Normalitas Data ... 82


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Hal

1 Lembar Kuesioner ... 99

2 Data Mentah Responden ... 102

3 Frekuensi Data ... 107


(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pada tahun 2008 dimulainya operasi pemusnahan helm yang tidak berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia) oleh jajaran kepolisian, ada beberapa konsumen yang kurang puas dengan penggunaan helm bukan standar SNI. Hal ini dilatar belakangi oleh Berbagai alasan mulai dari kepala terasa berat, tidak nyaman, kedap suara, dan sebagainya.

Helm yang baik adalah helm yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya. Biasanya helm semacam ini lulus persyaratan DOT (Departement Of Transportation) atau SNI Standar Nasional Indonesia. Ada juga standar-standar lain seperti untuk Eropa, Jepang, Apapun itu, helm yang aman adalah helm yang terbuat dari lapisan cangkang luar yang keras didesain untuk dapat pecah jika mengalami benturan untuk mengurangi dampak tekanan sebelum sampai ke kepala, lapisan ini terbuat dari bahan polycarbonate, yang cangkang luarnya membungkus seluruh kepala dan menyisakan cukup ruang untuk melihat kedepan. Sedangkan lapisan dalam yang tebal berfungsi untuk meredam benturan dan gesekan ketika helm bersentuhan dengan obyek tidak bergerak, tujuanya untuk melindungi tulang tengkorak dari keretakan, lapisan ini terbuat dari bahan polystyrene (styrofoam). Konsumen sering menyebutnya dengan helm full face dan half face.


(21)

Helm yang aman mestinya berbanding lurus dengan tingkat kenyamanan meskipun hampir-hampir tidak ada helm yang benar-benar nyaman. Helm haruslah cukup ringan dan memungkinkan anda melihat dengan jelas, baik kala siang dan malam ataupun terun hujan. Hindari penggunaan jenis kaca mika yang kurang bening yang mengurangi jarak pandang, terutama saat malam. Kaca yang sudah penuh dengan goresan, sebaiknya diganti. Pilihlah yang berkualitas oleh kebeningan dan tidak berefek cembung atau cekung.

Sekarang ini banyak sekali terdapat merk-merk helm yang ditawarkan kepada konsumen seperti Arai, Shoe, Nolan, dan merk helm INK yang palsu yaitu GM dan sebagainya. Dimana masing-masing merek helm tersebut berusaha untuk membuat produknya lebih unggul dibandingkan dengan merek lain. Maka kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan yang penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan.

Dengan kata lain, pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil produksi yang dijual dan berupaya untuk memuaskan kebutuhan konsumennya. Dalam memahami perilaku konsumen tentu tidak mudah karena konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas disamping dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan internal lainnya yang berakibat langsung terhadap perilaku konsumen. Faktor eksternal yang dimaksud meliputi kebudayaan, subbudaya, kelas sosial, kelompok social, kelompok referensi, dan keluarga. Sedangkan faktor internal


(22)

adalah faktor yang ada pada diri konsumen itu sekndiri (psikologis) yang meliputi: belajar, kepribadian, dan konsep diri, serta sikap (Stanton dalam swastha,2008).

Oleh sebab itu produsen harus dapat mengendalikan perubahan perilaku tersebut dengan berusaha mengimbanginya, yakni dengan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk yang ditawarkan dan melalui evaluasi berkala demi kelangsungan hidup produsen itu sendiri. Tidak semua merk helm yang mampu diminati oleh sebagian besar konsumen yang ada, tetapi hanya beberapa saja. Salah satunya adalah merk INK yang menjadi pilihan konsumen khususnya mahasiswa fakultas ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Helm merek INK ini memiliki kualitas yang berstandar internasional yang menggunakan teknologi dari Italia. Berat helm half face idealnya 1 sampai 1,3kg, sedangkan untuk helm full face bobotnya berkisar 1,3-1,7kg. Helm INK nampaknya sudah menjadi tuntutan para pengendara sepeda motor, khususnya mahasiswa. Sering dikatakan oleh para mahasiswa “Kalau naik motor helmnya harus INK kalau tidak mau dicap tidak gaul”.

Melihat keadaan inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen yang merupakan salah satu dasar dalam menerapkan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan, yaitu memberikan kepuasan kepada konsumen, sehingga diharapkan dapat membawa kepada peningkatan penjualan yang berakibat langsung pada peningkatan pasar. Dalam persaingan pasar helm, dimana konsumen dihadapkan pada berbagai alternative pilihan produk yang ditawarkan, maka produsen dituntut untuk


(23)

selalu mengikuti perkembangan pasar sebagai dasar penetapan keputusan, keberhasilan suatu keputusan memerlukan pemahaman tentang perilaku konsumen.

Perkembangan penggunaan helm pada masa terakhir ini sangat pesat sesuai dengan perkembangan teknologi di dunia otomotif, sehingga tidak mengherankan jika persaingan dalam usaha helm harga yang ditawarkanpun menjadi kompetitif. Hal ini tidak hanya pada bentuk dan warna juga pada merek. Dalam rangka memperebutkan konsumen helm itulah, pemahaman terhadap perilaku konsumen menjadi sangat penting, karena perusahaan dituntut untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor apa saja yang mendapat menstimulir konsumen untuk membeli helm.

Konsumen merupakan sasaran utama bagi suatu perusahaan dalam memasarkan barang dan jasanya, situasi pasar yang selalu dinamis dan selalu berubah menyebabkan pola perilaku konsumen dalam menggunakan helm mengalami perubahan pula. Oleh karena itu perlu bagi pemasar untuk memahami perilaku konsumen serta faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mengetahui apa yang di inginkan dan di butuhkan oleh konsumen.

Mempelajari perilaku konsumen tidak terlepas dari masalah pasar, oleh karena itu sebelum mengemukakan perilaku konsumen, terlebih dahulu akan di jelaskan tentang pengertian pasar. Pasar didefinisikan sebagai berikut: “pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya”. Dari defenisi tersebut dapat dikemukakan 3 faktor, yaitu pembeli yang memiliki keinginan,


(24)

mempunyai uang atau daya beli, kemampuan, dan kemauan untuk membelanjakannya. Kesemuanya terlihat dalam perilaku konsumen. Dalam menganalisis perilaku konsumen hendaknya menganalisis juga proses yang sulit diamati yang selalu menyertai setiap melakukkan pembelian. (Rizza Anova, dkk : 2006).

Menurut James F. Engel (2010) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.

2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Ketujuh faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.

3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.


(25)

Menurut Basu Swasta (2008) “Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu-individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut”.

Menurut Nugroho J. Setiadi (2008 : 3) “Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Harga menjadi acuan dalam mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli produk. Menurut Kotler (2008) Harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Sepanjang sejarahnya, harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan para pembeli. Dalam beberapa dekade terakhir, beberapa faktor di luar harga menjadi semakin penting. Namun, harga tetap menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan.

Perilaku konsumen tidak hanya harga saja yang menjadi pertimbangan dalam membeli suatu poroduk, kualitas produk juga merupakan sesuatu yang menjadi pengaruh seorang konsumen dalam membeli suatu produk. Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Ini merupakan kualitas yang berpusat pada konsumen. (Kotler:2008:272).


(26)

Kualitas adalah kemampuan suatu produk untuk memenuhi fungsi-fungsinya. Dimensinya meliputi daya tahan, keandalan (kemampuan selalu dalam keadaan baik atau siap pakai), kemudahan mengoperasikan dan atribut lain yang bernilai.

Mahasiswa UIN jakarta merupakan mahasiswa yang rata-rata menggunakan kendaraan bermotor, dengan menggunakan kendaraan bermotor, maka perlu adanya alat pengaman kepala (helm). Berdasarkan pengalaman yang saya berikan pertanyaan kepada mahasiswa UIN hampir semua yang memiliki kendaraan bermotor menggunakan helm INK.

Sehingga dari permasalahan yang telah disampaikan diatas peneliti tertarik untuk meneliti kembali tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli suatu produk. Untuk itu peneliti memberi judul dalam penelitian ini adalah: “ANALISIS PENGARUH HARGA,

KUALITAS PRODUK, MEREK, PROMOSI, TERHADAP PERILAKU

KONSUMEN DALAM MEMBELI HELM MERK INK”

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan yang menjadi pokok permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial antara harga, kualitas produk, merek, dan promosi terhadap perilaku konsumen dalam pembelian helm merek INK?


(27)

2. Apakah terdapat pengaruh secara Simultan antara harga, kualitas produk, merek, dan promosi terhadap perilaku konsumen dalam pembelian helm merek INK?

3. Manakah Faktor utama yang paling dominan antara harga, kualitas produk, merek, dan promosi, yang paling mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli helm merek INK?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara faktor-faktor seperti harga, kualitas produk, merek, dan promosi terhadap perilaku konsumen dalam pembelian helm merek INK

2. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan antara faktor-faktor seperti harga, kualitas produk, merek, dan promosi terhadap perilaku konsumen dalam pembelian helm merek INK

3. Untuk menganalisis variabel mana antara harga, kualitas produk, merek dan promosi yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam pembelian helm merek INK

D.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti / Akademi

Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan penulis yaitu tentang ilmu marketing atau manajemen pemasaran. Serta dapat menambah wawasan


(28)

penulis tentang pengaruh harga, kualitas produk, merek dan promosi terhadap prilaku konsumen dalam membeli helm INK.

2. Bagi Perusahaan

Menjadi acuan perusahaan dalam melakukan peningkatan dari segi kualitas, harga, peningkatan merek, dalam meningkatkan penjualan helm INK

3. Bagi Akademik

Mendapatkan referensi bagi universitas dan mahasiswa sehingga peneltian ini dapat dijadikan studi literatur untuk penelitian lebih lanjut. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi para akademisi serta menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman yang berhubungan dengan ilmu manajemen pemasaran.


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Helm

Benda yang satu ini tentu sangat dikenal oleh masyarakat. Bentuknya yang bulat menyerupai kepala ini merupakan pelindung kepala jika berkendara sepeda motor. Menurut pengertian dalam kamus Bahasa Indonesia, helm adalah pelindung kepala yang terbuat dari gabus atau atom. Helm berasal dari Bahasa Inggris yaitu helmet.

Fungsi helm adalah syarat bagi pengendara sepeda motor dijalan raya agar tidak ditilang. Selain itu fungsi helm juga bisa sebagai pelindung kepala. Kepala merupakan anggota tubuh yang sangat vital, didalam tempurung atas kepala tersimpan otak yang merupakan syaraf utama berbagai organ-organ tubuh dan juga sebagai pusat syaraf. selain untuk melindungi kepala, helm juga melindungi tubuh yang lain: yaitu melindungi mata dari debu dan melindungi telinga dari kotoran polusi. oleh karena itu helm wajib digunakan bagi pengendara sepeda motor.

Helm merupakan kelengkapan bersepeda motor yang wajib dipakai oleh setiap pengendara atau penumpang sepeda motor. Undang Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), khususnya pasal 57 ayat 2 menegaskan bahwa setiap pengendara sepeda motor wajib memakai helm sesuai Standar Nasional Indonesia.


(30)

Siapa saja yang melanggar aturan ini bisa dikenai sanksi kurungan maksimal satu bulan atau denda maksimal Rp 250 ribu. Tujuan aturan ini jelas untuk melindungi pengendara sepeda motor terhindar dari risiko kecelakaan. “Luka paling fatal yang dialami pengendara sepeda motor adalah akibat cedera di kepala, ini terkait dengan budaya indisipliner pengguna sepeda motor terhadap peraturan lalu lintas,”

2. Definisi Pemasaran

Pemasaran secara umum diartikan sebagai kegiatan penjualan dan pembelian antara dua belah pihak yaitu penjual dan pembeli. Kegiatan pemasaran tidak hanya mencakup menjual dan membeli, namun juga meliputi produk, penetapan harga, promosi dan distribusi. Setiap perusahaan dipastikan memerlukan kegiatan pemasaran untuk meningkatkan hasil usaha dari perusahaan.

Menurut Kotler (2008) pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Menurut Gary Armstrong dan Philip Kotler (2008:6) pemasaran adalah sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.


(31)

Menurut Basu Swastha dan Irwan (2008) pemasaran adalah merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba.

Menurut Mc Daniel, Carl dan Roger Gates (2008) pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga, melakukan promosi dan mendistribusikan ide barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi.

Menurut William J. Stanton dalam Basu Swastha (2008) pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Menurut Husein Umar (2010:31) Pemasaran diartikan sebagai “kegiatan yang meliputi kesulurahan system yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan untuk merencankan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial”.

Menurut Ali Hasan (2008:1) pemasaran adalah sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stekholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham).


(32)

Menurut Freddy Rangkuti (2009:22) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

Menurut kotler (2009:5) pemasaran ialah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dengan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Pemasaran merupakan ilmu pengetahuan yang obyektif yang diperoleh dengan penggunaan instrumen-instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk, mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai.

Berdasarkan dari beberapa definisi: para pakar pemasaran di atas dapat dipahami bahwa pemasaran itu merupakan proses pertukaran barang dan jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan serta kepuasan pelanggan melalui prinsip penetapan harga, promosi, dan kualitas produk kepada konsumen.

3. Definisi Manajemen Pemasaran

Menurut Basu Swastha dan Irawan (2008:6) manajemen pemasaran merupakan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. pada pokoknya manajemen iu terdiri atas perncanaan dan pelaksanaan rencana-rencana, tahap perencanaan khususnya, merupakan tahap yang sangat


(33)

menetukan terhadap kelangsungan dan sukses organisasi.

Sedangkan menurut Kotler (2008:34) “manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang bertujuan untuk memuaskan individu dan organisasi”.

Manajemen pemasaran merupakan suatu proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, penyaluran gagasan, pengawasan kegiatan pemasaran oleh perusahaan untuk memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. 4. Definisi Perilaku Konsumen

Menurut Basu Swasta (2008) “Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu-individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut”.

Menurut Nugroho J. Setiadi (2008 : 3) “Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian disekitar) yang mempengaruhi


(34)

serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen”.

Menurut Husain Umar (2010) mengatakan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsikan, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.

Dari definisi di atas dapat dilihat ada dua hal penting dari perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata lain perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

Menurut MangkuNegara (2009) perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau orang yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam pendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Siti Nurbaiti (2008) perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pada pasca konsumsi produk atau jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.


(35)

Sedangkan menurut Suryani (2008:6) perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat.

Menurut kotler (2008:182) perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh konsumen baik individu, kelompok atau organisasi dalam mendapatkan dan menggunakan produk atau jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan yang mengawali tindakan tersebut.

Menurut kotler (2008 : 159) Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen yaitu:

a. Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen, pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan insitusi penting lainnya.


(36)

Subbudaya adalah suatu sekelompok orang yang mempunyai system nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. Setiap kebudayaan mengandung sub-kebudayaan yang lebih kecil, atau kelompok orang-orang yang mempunyai system nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Subbudaya meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Kehidupan Masyarakat dalam suatu budaya dan subbudaya sesungguhnya terbagi dalam setara atau kelas sosial.

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relative permanen dan berjenjang di mana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama, kelas sosial tidak ditentukan hanya oleh satu faktor, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lain.

b. Faktor Sosial

Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitar dan lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu: kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen.

Kelompok kecil adalah semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Dengan pendapatan yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi, perilaku konsumen umumnya


(37)

dipengaruhi oleh individu yang lainnya. Individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukkan sebagai kelompok primer yang terdiri atas kelompok terdekat dari individu tersebut. Misalnya: keluarga, teman dan tetangga.

Sedangkan kelompok kedua adalah kelompok sekunder yang mempunyai interaksi yang lebih formal dan memiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompok keagamaan, serikat buruh dan asosiasi professional. Keluarga yaitu anggota keluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian individu, keluarga mempunyai peran yang sangat penting, dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi karena keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari.

Sedangkan peran dan status dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu mengikuti setiap individu. Peran dan status seorang individu dalam kelompok tertentu misalnya keluarga sangat mempengaruhi dalam perilaku pembelian, meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat menggambarkan peran dan status pemakainya.


(38)

c. Faktor Pribadi

Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik individual yang merupakan perpaduan dari sifat, temparamen, kemampuan umum dan bakat yang dalam perkembanganya dipengaruhi oleh interaksi individu dengan lingkungan, (Kotler dan Keller, 2009:159) dinyatakan bahwa keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, antara lain yang terdiri dari: umur dan tahap siklus, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh umur, pekerjaan, keadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan. Umur dan tahap siklus dalam kehidupan, perjalanan usia tidak dapat dihindarkan.

Dengan berjalan usia maka juga terjadi perubahan pola konsumsi untuk masing- masing. Pekerjaan juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam perilaku konsumsinya, misalnya seorang pekerja kasar akan cenderung membeli pakaian untuk pekerjaan kasar, sedangkan pekerja kantoran akan cenderung untuk membeli setelan kemeja atau jas. Situasi ekonomi dalam perilaku pembelian sedikit banyak juga dipengaruhi oleh situasi ekonomi, dengan berubahnya situasi ekonomi, maka biasanya akan merubah perilaku konsumen dalam melakukan pembelian.


(39)

Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktivitas sehari-hari, minat dan pendapatan seseorang. konsumsi Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi pilihan produk.

Konsep diri adalah bagaimana konsumen mempersepsikan diri mereka sendiri, yang meliputi sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen sehingga banyak perusahaan menggunakan konsep yang berhubungan dengan kepribadian seseorang. Kepribadian juga dapat mempengaruhi perilaku pembelian, kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relative konsisten dan tetap terhadap lingkungannya (Kotler, 2008).

d. Faktor Psikologis

Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu: motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap. Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang memperoleh kepercayaan terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.


(40)

Para konsumen mengembangkan beberapa kenyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut. Persepsi setiap orang individu mempunyai motivasi untuk melakukan pembelian, tetapi faktor lain yang mempengaruhi setelah seorang individu tersebut mempunyai motivasi dalam melakukan pembelian adalah persepsi. Seringkali seorang individu dihadapkan pada suatu pilihan dalam pemilihan suatu barang misalnya, dengan adanya persepsi maka seorang individu dapat memilih sesuai dengan persepsi yang tertaman dalam dirinya.

Pembelajaran dalam melakukan tindakan seorang individu lepas dari pembelajaran, perubahan perilaku individu dalam pembelian juga dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran dari pembelian sebelumnya. Ahli teori ilmu pengetahuan mengatakan bahwa pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling mempengaruhi dari drive (dorongan), stimulus (rangsangan), clues seorang pemasar biasanya memperhatikan keyakinan konsumennya akan produknya, seringkali seorang pemasar harus merubah iklannya untuk membentuk keyakinan seiring individu dalam pemilihan suatu produk.


(41)

5. Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk, Menurut Kotler, umumnya konsumen melalui lima tahap. Tapi hali ini tidak terjadi pada semua kasus, terutama dalam pembelian dengan keterlibatan rendah. Konsumen mungkin melewatkan tahap-tahap tertentu, lima tahap tersebut yaitu:

1) Pengenalan Masalah 2) Pencarian Informasi 3) Evaluasi Alternatif 4) Keputusan Pembelian 5) Perilaku Pasca Pembelian

Gambar 1.1

Model Proses Pembelian Lima Tahap

pe

Sumber: Kotler, Philip, 2008 1) Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia yang nyata dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh stimuli intern atau ekstern. Dari pengalaman sebelumnya, seseorang telah mempelajari bagaimana menghadapi dorongan ini dan termotivasi menuju suatu kelas obyek yang akan memuaskan dorongan ini.

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaliasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembelian


(42)

2) Pencarian Informasi

Setelah tahap mengindefikasi masalah atau kebutuhan, individu akan memutuskan memilih suatu produk tersebut untuk dikonsumsi, tetapi dalam kenyatannya tipe, varian atau jenis dari produk tersebut banyak di pasar. Untuk itu konsumen perlu mencari informasi terlebih dahulu untuk memilih dari sekian tipe, jenis atau varian yang ada di pasar.

3) Evaluasi alternative

Setelah melalui tahap identifikasi masalah dan pencarian iinformasi langkah selanjutnya adalah tahap evaliasi alternatif. Dalam tahap ini seseorang dituntut untuk memutuskan memilih barang atau jasa yang akan dibeli setelah mengevaluasi alternatif yang sudah ada. 4) Keputusan pembelian

Setelah mengevaluasi alternatif, langkah selanjutnya adalah konsumen dapat memilih dan mengkonsumsi barang atau jasa yang diinginkan sesuai dengan pilihan hatinya.

5) Perilaku pasca pembelian

Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidak-puasan tertntu. Konsumen juga akan melakukan tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut yang mendapat perhatian dari pemasar. Tugas pemasar tidak berakhir ketika produk dibeli tetapi terus sampai periode setelah pembelian.


(43)

a) Keputusan setelah pembelian

Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin menemukan suatu kekurangan atau cacat, sebagian pembeli tidak akan mau produk yang cacat, sementara yang lain mungkin indeferen terhadap kekurangan tersebut, dan sebagaian lagi bahkan mungkin melihat kekurangan tersebut menambah nilai produknya. Sebagian kekurangan mungkin bersifat bahaya terhadap konsumen.

b) Tindakan setelah pembelian

Kepuasan atau ketidak-puasan konsumen dengan suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, dia akan menunjukan probabilita yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Konsumen yang merasa puas juga cenderung akan mengetakan hal-hal yamg baik mengenai suatu merek kepada orang lain. Para pemasar mengatakan: “Iklan terbaik kita adalah pelanggan yang merasa puas”.

c) Penggunaan dan pembuangan setelah pembelian

Para pemasar juga memonitori bagaimana pembeli menggunakan dan membuang suatu produk, jika konsumen menemukan kegunaan baru dari suatu produk, ini akan menarik perhatian pemasar karena kegunaan ini dapat dijadikan iklan, jika konsumen menyimpan produknya di dalam lemari mereka, ini menunjukan bahwa produk tersebut kurang memuaskan, dan promosi secara lisan pada konsumen tersebut tidak kuat. Jika mereka menjual dan memperdagangkan produk tersebut,


(44)

penjualan produk baru akan menurun. Jika mereka membuang produk tersebut.Pemasar perlu mengetahui bagaimana mereka membuang terutama jika dapat merusak lingkungan, seperti halnya kasus kaleng minuman dan popok sekali pakai. Akhirnya,pemasar perlu mempelajari penggunaan pembuangan produk untuk memperoleh petunjuk-petunjuk mengenai masalah kesempatan yang mungkin ada.

6. Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian dari variable pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. (Saladin,2002:3 dalam Rahmi Umami 2009).

Sedangkan menurut Kotler, 2008 : 116 Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus meencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy mengklafikasikan alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut 4P,yaitu:

a. Produk

Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk dimiliki atau dikonsumsi serta memberikan kepuasan kepada konsumen.


(45)

b. Harga

Merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. Harga mempengaruhi tingkat penjualan, keuntungan serta market share yang dapat dicapai perusahaan.

c. Tempat

Menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.

d. Promosi

Merupakan berbagai kegiatan yang dilaksanakan perusahaan untuk menjual produknya, salah satunya seperti iklan.

B. Harga

1. Pengertian Harga

Menurut Kotler (2008) Harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Sepanjang sejarahnya, harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan para pembeli. Dalam beberapa dekade terakhir, beberapa faktor di luar harga menjadi semakin penting. Namun, harga tetap menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan.


(46)

Dalam menyusun kebijakan penetapan harga, perusahaan mengikuti prosedur enam tahap penetapan harga yaitu: (Kotler,2008:25) Perusahaan memilih tinjauan penetapan harga.

1. Perusahaan memperkirakan kurva permintaan, probabilitas kuantitas yang akan terjual pada tiap kemungkinan harga.

2. Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada level produksi dan pada berbagai level akumulasi pengalaman produksi. 3. Perusahaan menganalisa biaya, harga, dan tawaran pesaing. 4. Perusahaan menyeleksi metode penetapan harga

5. Perusahaan memilih harga akhir. 2. Tujuan Penetapan Harga

Dalam menetapkan harga, perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu tujuan dari penetapan harga itu sendiri. Makin jelas tujuannya, makin mudah harga ditetapkan. Pada dasamya, tujuan penetapan harga dapat dikaitkan dengan laba atau volume tertentu. Tujuan ini haras selaras dengan tujuan pemasaran yang dikembangkan dari tujuan perusahaan secara keseluruhan.

C. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran. Promosi adalah suatu komunikasi Informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut (Saladin,2002:123 dalam Rahmi Umami 2009).


(47)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan :

1. Promosi sebagai Sebagai alat untuk menghimbau pembeli

2. Sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam proses pengambilan keputusan pembeli.

Dalam bukunya Fandy Tjiptono dalam Rahmi Umami (2009) mengemukakan beberapa tujuan promosi yaitu :

1. Menginformasikan (informing),yang berupa :

a. Menginformasikan kepada pasar mengenai keberadaan suatu produk b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

d. Menjelaskan cara kerja suatu produk

e. Menginformasian produk yang disediakan oleh perusahaaan f.Meluruskan kesan yang keliru

g. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli h. Membangun citra perusahaan

2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading), dengan cara : a. Membentuk pilihan merek

b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (sales person).


(48)

3. Mengingatkan (remainding), yang terdiri dari :

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat

b. Mengingatkan pembeli akan tempat menjual produk perusahaan c. Membuat pembeli tetap ingat meskipun tidak ada kampanye iklan d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk

perusahaan.

Menurut Kotler, 2008 Komunikasi program perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa variabel, antara lain:

a. Periklanan : kegiatan pemasaran atau promosi bukan pribadi tentang gagasan atau ide barang dan jasa yang di biayai oleh pihak tertentu. Periklanan merupakan pemasaran modern yang aktivitasnya didasarkan pada pemikiran-pemikiran komunikasi, karena iklan merupakan bentuk komunikasi maka keberhasilanya dalam mendukung program pemasaran merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi. Iklan bersifat persuasive, dimana pada setiap bagian iklan, pesan yang disampaikan berusaha untuk mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Periklanan menurut Kotler didefinisikan semua bentuk pengajuan non personal dan promosi ide, barang atau jasa yang di bayar oleh suatu sponsor tertentu. Personal selling: presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang diperuntukkan untuk menciptakan penjualan.(Kotler,2008:150)


(49)

b. Publisitas : kegiatan pemasaran yang mendorong dalam permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa, ide dan gagasan dengan menggunakan berita komersial didalam media dan sponsor tidak di batasi sejumlah bayaran secara langsung.

c. Promosi penjualan: kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer. Promosi juga mempengaruhi didalam konsumen untuk mengambil keputusan pembelian.

D. Kualitas Produk

1. Pengertian Kualitas Produk

Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Ini merupakan kualitas yang berpusat pada konsumen. (Kotler:2008:272).

Kualitas adalah kemampuan suatu produk untuk memenuhi fungsi-fungsinya. Dimensinya meliputi daya tahan, keandalan (kemampuan selalu dalam keadaan baik atau siap pakai), kemudahan mengoperasikan dan atribut lain yang bernilai.

Sedangkan pengertian Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen (Kotler,2008:266)


(50)

Berdasarkan pengertian diatas dapat diketahui bahwa konsumen membeli suatu produk tidak hanya sekedar kumpulan atribut tampak atau nyata saja melainkan pada dasarnya konsumen membayar sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan keinginannya, baik itu yang berwujud maupun yang berupa jasa.

Ada lima tingkatan produk (Kotler, 2008) yaitu :

a. Manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli oleh pelanggan.

b. Produk dasar (basic product), versi dasar dari produk tersebut.

c. Pruduk yang diharapkan (expected product), yaitu serangkaian atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan oleh para pembeli ketika mereka membeli produk tersebut.

d. Produk tambahan (augmented product), yaitu meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan membedakan dari produk pesaing.

e. Produk potensial (Potential Product), mencakup semua peningkatan dan tramsformasi yang pada akhirnya akan dialami produk tersebut dimasa depan.

Menurut David A Garvin dari Husein Umar (2003:37-38) kualitas produk memiliki hubungan terhadap dimensi kualitas produk melalui 8 dimensi sebagai berikut :

a) Daya guna (Performance)

Dimensi ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan dalam membeli suatu produk.


(51)

b) Keistimewaan (Features)

Aspek performance yang berguna untuk menambah fungsi dasar. Berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.

c) Keandalan (Reliability)

Hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

d) Kepastian (Comformance)

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan derajat ketetapan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan. e) Masa pakai (Durability)

Refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.

f) Kemampuan pelayanan (Servicebility)

Karakteristik yang berhubungan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan service perbaikan barang.


(52)

g) Estetika

Karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

h) Sifat subyektif dari perasaan konsumen

Sifat subyektif berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.

2. Klasifikasi Produk

Menurut Philip Kotler (2008:269) Dalam mengembangkan strategi

pemasaran produk dan jasa pemasaran mengembangkan beberapa klasifikasi produk. Pemasaran biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan macam-macam karakteristik produk seperti :

a. Menurut Sifatnya antara lain :

1)Durable goods (barang tahan lama) merupakan barang yang berwujud yagn biasanya dapat digunakan dalam waktu yang relative lama. Contohnya : Handphone telepon seluler).

2)Nondurable goods (barang tidak tahan lama) merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Contohnya : pasta gigi, sabun mandi dan lain-lain. 3)Services (Jasa) merupakan benda yang tidak berwujud, tidak dapt

dipisahkan dan mudah habis, jasa hanya dapat dirasakan oleh penerima jasa dan penilaian akan suatu jasa sangat subjektif atau relatif. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan lebih banyak


(53)

pengendalian kualitas, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian. Contohnya : bengkel, salon, dan lain-lain.

b. Menurut bentuknya antara lain :

1)Tangible Goods (barang berwujud) yaitu setiap hasil produksi yang dapat dilihat, dirasakan dan dipegang.

2)Intangible (barang yang tidak berwujud) yaitu setiap hasil produksi yang tidak dapat dilihat dan dipegang tetapi dapat dirasakan manfaatnya.

3. Manfaat Produk

Suatu produk dikatakan bermanfaat bila dengan pembelian atau penggunaan produk tersebut masalah konsumen atau pembeli terpecahkan. Pada dasarnya konsumen tidak hanya membeli produk secara fisik dengan kata lain pelanggan membeli manfaat. Pelanggan sering berfikir tentang produk dalam konteks konsekuensinya.

E.Merek

1. Pengertian Merek

Keahlian paling unik dari pemasaran adalah kemampuanya untuk menciptkan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek. Dalam Kotler dan Keller (2009:258) mendefinisikan merek sebagai berikut: “merek adalah nama, istlah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakan dari produk pesaing.”


(54)

Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2001:421), pengertian merek adalah: “Merek adalah suatu nama, istilah, symbol, desain, atau gabungan keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing”.

Agar suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin disampaikan, Tjiptono (2007:106) mengemukakkan beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Merek harus khas dan unik

2. Merek harus menggambarkan sesuatu tentang manfaat produk dan pemakainya

3. Merek harus menggambarkan manfaat produk 4. Merek harus mudah dikenali, diucapkan, dan diingat

5. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di Negara dan dalam bahasa lain.

F. Penelitian Terdahulu.

Sebagai pertimbangan dan acuan perbandingan untuk landasan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, maka penelitian ini menggunakan beberapa hasil penelitian terdahulu sebagai acuan perbandingan, yaitu hasil penelitian yang dilakukan oleh:

Penelitian yang dilakukan oleh cece Abdurrohman (2008) yang berjudul“analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian mobil kijang”. Hasil penelitian diduga faktor kelompok


(55)

referensi, ekonomi, sosial, promosi, harga, distribusi, produk dan budaya mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam keputusan pembelian mobil kijang.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyo (2009 : 34) dengan judul “faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda”. Penelitian ini menggunakan metode penentuan sampel adalah non-probabiliti sampling yaitu penarikan sampel secara tidak acak, dengan cara convenien sampling untuk mendapatkan sampel dengan mudah. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang dianalisa dengan model analisis faktor ada 9 faktor yang terbentuk, faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli motor Honda yaitu faktor: social budaya, pribadi dan psikologi, merek, pelayanan, produk, harga, promosi, tempat dan kepercayaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmi Umami (2009 : 18) dengan judul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan konsumen dari penyedia jasa telepon seluler lain ke exelcomindo”, Hasil Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara parsial dan simultan antara variabel Iklan, Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan Terhadap Perpindahan Konsumen yang menggunakan produk XL pada konsumen yang pernah memakai produk provider lain. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan koesioner ke 100 responden dan data sekunder dengan studi pustaka. Hipotesis yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Iklan, Kualitas Produk, Harga, dan


(56)

Kualitas Pelayanan terhadap perpindahan konsumen untuk memakai produk XL. Sedangkan faktor utama yang paling dominan mempengaruhi konsumen untuk beralih memakai produk XL adalah variabel Kualitas Produk.

Penelitaian oleh Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartati, Maryani (2001) yaitu dalam jurnalnya tentang “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian air minum mineral di kotamadya surabaya”. Hasil penelitiannya adalah faktor pendidikan, penghasilan, harga, kualitas, distribusi, dan promosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam melakukan pembelian air minum mineral di

kotamadya Surabaya. Sedangkan hasil dari uji t menunjukan bahwa faktor pendidikan, penghasilan, harga, kualitas, distribusi, penghasilan

dan promosi, secara parsial mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam melakukan pembelian air minum mineral dikotamadya Surabaya.

G.Kerangka Pemikiran

Persaingan yang semakin tajam dalam dunia usaha menjadi hal yang tidak dapat dihindari.Pemenang dari persaingan ini adalah perusahaan yang mampu memberikan produk yang mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Setiap perusahaan harus mampu menarik konsumen baru setiap saat dan harus mampu mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Karena mempertahankan pelanggan lebih sulit dari pada menarik pelanggan baru.

Setiap hari konsumen melakukan penilaian dan evaluasi tehadap berbagai pilihan produk yang akan mereka beli maupun yang sudah mereka


(57)

beli. Melihat hal tersebut, maka kebanyakan perusahaan berusaha menyelidiki keputusan pembelian konsumen dengan sangat rinci untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen, bagaimana mereka membeli, mengapa mereka membeli, berapa mereka membeli dan kapan mereka membeli. Namun untuk mengetahui hal tersebut detail tidaklah mudah, karena setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda.


(58)

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Operasional Konseptual HARGA

(X1)

KUALITAS PRODUK

(X2)

MEREK (X3)

PROMOSI (X4)

Perilaku konsumen (Y)

Uji Metode Regresi

Uji Regresi Berganda

Kesimpulan dan implikasi


(59)

H.Hipotesis penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :

1. Ho : βi= 0 tidak terdapat pengaruh secara parsial antara (X1) harga, (X2) kualitas produk (X3) merek, (X4) promosi, terhadap perilaku konsumen dalam membeli helm merek INK.

Ha : βi≠ 0 terdapat pengaruh secara parsial antara (X1) harga, (X2) kualitas produk, (X3) merek, (X4) promosi, terhadap perilaku konsumen dalam membeli helm merek INK.

2. Ho: βi = 0 tidak terdapat pengaruh secara simultan antara (X1) harga, (X2) kualitas produk (X3) merek, (X4) promosi, terhadap perilaku konsumen dalam membeli helm merek INK.

Ha : βi ≠ 0 terdapat pengaruh secara simultan antara (X1) harga, (X2) kualitas produk, (X3) merek, (X4) promosi, terhadap perilaku konsumen dalam membeli helm merek INK.


(60)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Objek penelitian skripsi ini adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menggunakan helm merk INK dikawasan kampus. Dalam penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih helm merek INK, penelitian ini dilakukan dengan cara menyebar kuesioner secara langsung pada sampel yang dipilih dari suatu populasi dari objek.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah memakai helm produk INK, Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 sampel yang merupakan target konsumen produk INK. Sampel diambil dengan metode purposive sampling, yaitu pemilian sampel beradasarkan pertimbangan peneliti (Hamid,2007:31). Dengan metode purposive sampling sample dipilih atas dasar kesesuaian responden yang akan diberikan kuuesionr, adapun syarat responden yang dipilih :

1. Mahasiswa yang menggunakan helm INK


(61)

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan sekunder:

a. Data primer

Data primer yaitu data yang langsung didapat oleh penelitian melalui kuesioner maupun wawancara langsung dilapangan, eksperimen, dan observasi terhadap konsumen atau mahasiswa yang memakai helm dikawasan kampus.

b. Data sekunder

Peneliti mendapatkan dari data yang sudah diolah oleh pihak ketiga, dengan melalui buku, perpustakaan, pustaka, dan sumber dari internet.

Adapun jenis skala yang akan digunakan untuk menjawab pernyataan dalam kuesioner adalah metode skala likert, (Sekaran,2006:31) dalam (Nurcahyo,2009) dimana skala likert yang didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Tingkat penilaian jawaban

No Jenis jawaban Bobot

1 SS = Sangat Setuju 5

2 S = Setuju 4

3 R = Ragu-ragu 3

4 TS = Tidak Setuju 2


(62)

D. Metode analisis Data

1. Uji Validitas dan Reabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah indeks yang menunjukkan tingkat kekuatan suatu alat pengukuran. Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel (Teguh Wahyono,2006:266) dalam Rahmi Umami (2009).

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Tahap-tahap yang digunakan untuk melakukan pengujian validitas (Purbayu dan ashari,2005:248), adalah :

a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur b. Melakukan uji coba pada beberapa orang minimal 30 orang c. Mempersiapkan table tabulasi jawaban

d. Menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor butir jawaban dengan skor total dari butir jawaban.

b. Uji reliabilitas

Pengujian Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan terhadap tingkat kekuatan suatu alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan . Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat pengukur yang sama (Agung bhuono,2005:68).


(63)

Uji Reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaliknya uji reabilitas dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Agung Bhuono,2005:72).

Pegujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test retest, equivalent, dan gabungna keduanya. Secara internal reabilitas instrument dapt diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu (Sugiyono,2010:354)

Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Sebagai ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejalan yang sama lain kesempatan. Untuk melihat reabilitas, maka dihitung cronbach alpha masing-masing instrument variabel.

Variabel-variabel dikatakan reliable bila Cronbach Alpha-nya memiliki nilai lebih besar dari 0,60. Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan yakni alat ukur tersebut akurat, stabil, dan konsisten. Teknik yang digunakan untuk menguji reabilitas adalah koefisien alpha koefisien alpha Cronbach dengan rumus :


(64)

Ri = k { 1 - ∑ Si² }

(k-1) St²

Dimana :

k = mean kuadrat antara subyek ∑ Si²= mean kuadrat kesalahan St² = varians total

2. Uji Asumsi Klasik

Model Regresi berganda dapat disebut juga sebagai model yang baik, jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data yang terbatas dari asumsi klasik statistik, baik itu Normalitas, Multikolinearitas dan Heterokedasitas (Agung Bhuono,2005:57).

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan apabila yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya yakni dengan melihat kurva Normal P-Plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik–titik data yang menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebaran titik–titik data searah mengikuti garis diagonalnya.

b. Multikolinearitas

Adanya hubungan linier yang sempurna atau eksak di antara variable-variable bebas dalam model regresi, Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variable bebas. Jika variable


(65)

bebas saling berkolerasi diantara variable bebas, maka variable-variable ini tidak orthogonal, Variable orthogonal adalah variable bebas yang nilai kolerasi antar sesama variable bebas sama dengan nol.

Menurut Bhuono (2005:59) untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat VIF (Variance Inflation Faktor) ini tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 .

c. Heteroskesdastisitas

Asumsi ini apabila variasi dari faktor pengganggu selalu pada data pengamatan yang satu kedata pengamatan yang lain. Jika ciri ini terpenuhi berarti variasi faktor penggangu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastik. Jika asumsi itu tidak dapat dipenuhi maka dapat dikatakan terjadi penyimpangan. Penyimpangan terhadap faktor pengganggu sedemikian disebut heteroskesdastisitas Model regresi yang baik yang homoskedastik dan tidak terjadi heteroskesdastisitas.

Menurut Bhuono (2005:62) cara untuk memprediksi ada tidaknya heteroskesdastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskesdastisitas jika :

(a) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0. (b) Titik-titik data tidak mengumpulkan hanya diatas atau dibawah saja. (c) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola


(66)

(d) Penyebaran titiktitik- data sebaiknya tidak berpola. 3. Analisis Regresi Linear Berganda.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang terdiri dari faktor seperti harga, kualitas produk, merek, promosi.

Perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Dimana :

Y = Perilaku Konsumen

a = Konstanta

β 1 s/d β 4 = koefisien regresi

x1 = Harga

x2 = Kualitas Produk

x3 = Merek

x4 = Promosi

€ = Standar Eror


(67)

Dari penghitungan SPSS 16.0 For Windows akan diperoleh keterangan atau hasil tentang koefisien determinasi, Uji F, Uji T untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut diatas yakni :

a) Uji t (uji secara parsial)

Uji t dilakukan untuk melihat signifikan dari pengaruh independen secara individu / parsial terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan atau digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel X dan Variabel Y .Hipotesa: Ho = 0. Untuk menguji hipotesa tersebut langkah - langkah yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

a. Menentukan Ho dan Ha

Ho : βi = 0 ( Koefisien regresi tidak signifikan )

Ha : βi≠ 0 ( Koefisien regresi signifikan )

b. Menentukan Level of Significance

Level of significance yang digunakan sebesar 5% atau = 0,05 . c. Menentukan nilai t (thitung)

Menentukn thitung (t-test) dapat sebagai berikut :

Sb

Se

b

t

hitung

d. Menentukan criteria penerimaan dan penolakan Ho Jika Probabilitas < 0,05 = tolak Ho


(68)

b)Uji F (uji secara simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel–variabel independen serta keseluruhan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesa: Ho : B1 , B2 , B3 , B4 = 0, maka langkah-langkah

yang akan digunakan untuk menguji hipotesa dengan Uji F adalah sebagai berikut :

a. Menentukan Ho dan Ha

Ho : β1, β2, β3, β4 = 0 (Tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel independen dengan variabel dependen).

Ha : β1, β2, β3, β4 ≠ 0 (Tidak pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen).

b. Menentukan Level Of Significance

Level Of Significance yang digunakan sebesar 5% atau (α) =0,05. c. Menentukan nilai F ( Fhitung)

Menentukan Fhitung perumusannya sebagai berikut :

2

1 / 1 / 2 2     k n R k R f hitung Dimana :

R = Koefisien Detrminasi n = jumlah pengamatan / sampel k-1 = Jumlah Variabel Independen


(69)

d. Menentukan criteria penerimaan dan penolakan Ho Jika Probabilitas < 0,05 = tolak Ho

Jika Probabilitas > 0,05 = terima Ho c) Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel independen menjelaskan variabel dependennya yang dilihat melihat adjusted R square karena variabel independen dalam penelitian ini lebih dari dua.

Nilai R square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1. Pada umumnya sampel data deret waktu (time seies) memiliki R square maupun Adjusted R square cukup tinggi (diatas 0,5), sedangkan sampel dengan item tertentu yang disebut data silang (crossection) pada umumnya memiliki square maupun adjusted R square agak rendah (dibawah 0,5), namun tidak menutup kemungkinan data silang memiliki R square maupun Adjusted R square cukup tinggi (Agung Bhuono,2005:51).

E. Operasional variabel penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan batasan pendefinisian dari serangkaian variable yang digunakan dalam penulisan penelitian, dengan maksud menghindari kemungkinan adanya makna ganda, sekaligus mendefinisikan variable-variabel sampai dengan kemungkinan pengukuran dan cara pengukuranya (Hamid,2007:33). Jadi, operasional variable penelitian


(70)

merupakan penjabaran atau penjelasan mengenai variable-variabel yang ada, dan juga merupakan penjelasan-penjelasan mengenai variable-variabel yang menjadi kajian dalam penelitian tersebut.

Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun, maka operasional variabel dalam penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut ini :

a.Variabel bebas (X1) = Harga

(X2) = Kualitas Produk (X3) = Merek

(X4) = Promosi


(71)

Tabel 3.1

Operasional Tabel Penelitian

No Variabel Sub Variabel Indikator Sub Indikator

1. Harga

(Kotler, 2008)

Penetapan Harga

1. Harga dari helm INK yang di tawarkan terjangkau.

2. Harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk

3. Potongan harga yang diberikan kepada pelanggan. 4. Harga helm INK

mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis.

Ordinal

2. Kualitas Produk (David A Garvin,2003) Daya guna Keandalan Daya tahan Estetika

1. Kegunaan atau fungsi produk

2. Keandalan yang diberikan produk 3. Daya tahan yang kuat

dalam kondisi cuaca apapun

4. Keanekaragaman fitur yang ditawarkan 5. Desain produk yang

menarik


(72)

Persepsi kualitas

6. Kualitas produk yang tinggi sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

7. Kenyamanan dapat mempengaruhi konsumen membeli helm ini.

3. Merek (Fandy Tjiptono, 1997) Ciri Khas Gambaran manfaat Mudah diingat Reputasi merek

1. Merek yang berkualitas

2. Merek yang dapat diandalkan.

3. Merek dikenal di masyarakat

4. merek mudah diucap dan diingat

5. kebanggan pada merek

6. reputasi merek pada produk

Ordinal

4. Promosi (Kotler, 2008)

periklanan

Publisitas

1. Sistem promosi melalui media promosi seperti brosur, stiker, spanduk dan lain-lain (periklanan).

2. Mengadakan pameran untuk memperkenalkan


(73)

Personal selling

produk barunya. 3. Sistem promosi melalui

konsumen itu sendiri. 5. Perilaku

konsumen (Kotler, 2008)

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Pembelian produk

1. Kebutuhan akan produk

2. Sumber pribadi 3. Sumber komersial 4. Sumber umum

5. Atribut produk

6. Faktor situasional 7. Kelengkapan fitur


(1)

Promosi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 20.0

Excludeda 80 80.0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.871 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

PM1 3.95 .686 20

PM2 4.05 .759 20

PM3 4.00 .725 20

PM4 4.00 .795 20

PM5 4.10 .718 20

PM6 4.00 .649 20

Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

PM1 20.15 8.450 .637 .855

PM2 20.05 7.734 .747 .835

PM3 20.10 7.779 .780 .830

PM4 20.10 8.095 .605 .862

PM5 20.00 8.421 .606 .860

PM6 20.10 8.516 .667 .851

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(2)

Perilaku Konsumen

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.811 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

PK1 4.15 .671 20

PK2 4.35 .489 20

PK3 4.20 .523 20

PK4 4.45 .510 20

PK5 4.45 .510 20

PK6 4.40 .598 20

Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

PK1 21.85 3.818 .540 .794

PK2 21.65 4.239 .598 .777

PK3 21.80 4.063 .639 .767

PK4 21.55 4.155 .610 .774

PK5 21.55 4.155 .610 .774

PK6 21.60 4.147 .484 .803

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(3)

Uji Regresi Linier Berganda

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

PERILAKU KONSUMEN 23.25 3.255 60

HARGA 19.40 2.526 60

KUALITAS PRODUK 39.02 3.744 60

MEREK 27.60 3.163 60

PROMOSI 24.33 2.341 60

Correlations PERILAKU

KONSUMEN HARGA

KUALITAS

PRODUK MEREK PROMOSI Pearson Correlation PERILAKU

KONSUMEN 1.000 .847 .548 .843 .632

HARGA .847 1.000 .451 .869 .599

KUALITAS

PRODUK .548 .451 1.000 .403 .409

MEREK .843 .869 .403 1.000 .641

PROMOSI .632 .599 .409 .641 1.000 Sig. (1-tailed) PERILAKU

KONSUMEN . .000 .000 .000 .000

HARGA .000 . .000 .000 .000

KUALITAS

PRODUK .000 .000 . .001 .001

MEREK .000 .000 .001 . .000

PROMOSI .000 .000 .001 .000 .

N PERILAKU

KONSUMEN 60 60 60 60 60

HARGA 60 60 60 60 60

KUALITAS

PRODUK 60 60 60 60 60

MEREK 60 60 60 60 60

PROMOSI 60 60 60 60 60

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .895a .800 .786 1.507 1.915


(4)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 500.297 4 125.074 55.053 .000a

Residual 124.953 55 2.272

Total 625.250 59

a. Predictors: (Constant), PROMOSI, KUALITAS PRODUK, HARGA, MEREK b. Dependent Variable: PERILAKU KONSUMEN

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 6.297 2.482 2.537 .014

HARGA .487 .161 .378 3.018 .004 .232 4.314 KUALITAS

PRODUK .164 .060 .189 2.736 .008 .765 1.307 MEREK .399 .132 .387 3.028 .004 .222 4.501 PROMOSI .111 .112 .080 .992 .326 .560 1.787 a. Dependent Variable: PERILAKU

KONSUMEN

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

HARGA .232 4.314

KUALITAS PRODUK .765 1.307

MEREK .222 4.501

PROMOSI .560 1.787


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Pembelian Produk Levi’s Pada Pengunjung Plaza Medan Fair

22 377 108

ANALISIS KONFIRMATORI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PELAJAR SLTA DALAM MEMBELI HELM MEREK INK DI KOTA JEMBER

0 6 22

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN HELM MEREK BMC DI PEMALANG.

2 11 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN.

1 7 18

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK TELEPON SELULER MEREK NEXIAN ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK TELEPON SELULER MEREK NEXIAN DI KECAMATAN SUKOHARJO.

0 1 9

MENGANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI HELM MEREK INK Menganalisa Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Membeli Helm Merek Ink (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMS).

0 0 12

PENDAHULUAN Menganalisa Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Membeli Helm Merek Ink (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMS).

0 2 8

MENGANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI HELM MEREK INK Menganalisa Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Membeli Helm Merek Ink (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMS).

0 0 13

PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN HELM INK DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN HELM INK DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16