Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

12 Menurut Prianto dan Harnoko dalam Sunyono 2009, manfaat dan tujuan LKS yaitu: a Mengaktifkan siswa dalam proses belajar-mengajar. b Membantu siswa dalam mengembangkan konsep. c Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan proses belajar- mengajar. d Membantu guru dalam menyusun pelajaran. e Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. f Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajarai melalui kegiatan belajar. g Membantu siswa untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis. Karakteristik LKS, menurut Sungkono 2009 adalah a LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegiatan seperti percobaan atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan. b Merupakan bahan ajar cetak. c Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pem- bahasannya tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh peserta didik. d Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dan lain-lain. Menurut Hidayah 2007, isi pesan LKS harus memperhatikan unsur-unsur penulisan media grafis, hirarki dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang efisien dan efektif. Rumaharto Hartati, 2002 mengatakan bahwa: LKS yang baik harus memenuhi persyaratan konstruksi dan didaktik. 13 Persyaratan konstruksi tersebut meliputi syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna LKS yaitu peserta didik sedangkan syarat didaktif artinya bahwa LKS tersebut haruslah memenuhi asas-asas yang efektif. Menurut Darmodjo,dkk dalam Widjajanti 2008, keberadaan LKS memberikan pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar-mengajar, sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik. a Syarat- syarat didaktik Mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pada pe-ngembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa. b Syarat konstruksi Berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat ke- sukaran, dan kejelasan dalam LKS. c Syarat teknis Menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar dan penampilannya dalam LKS. Menurut Widjajanti, secara rinci aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh suatu LKS 14 agar dapat dikategorikan menjadi LKS yang baik adalah : a Pendekatan penulisan adalah penekanan keterampilan proses, hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kehidupan dan kemampuan mengajak siswa aktif dalam pembelajaran. b Kebenaran konsep adalah menyangkut kesesuaian antara konsep yang dijabarkan dalam LKS dengan pendapat ahli kimia dan kebenaran materi setiap materi pokok. c Kedalaman konsep terdiri dari muatan latar belakang sejarah penemuan konsep, hukum, atau fakta dan kedalaman materi sesuai dengan kompetensi siswa ber- dasarkan Kurikulum 2013. d Keluasan Konsep adalah kesesuaian konsep dengan materi pokok dalam Kuri- kulum 2013, hubungan konsep dengan kehidupan sehari-hari dan informasi yang dikemukakan mengikuti perkembangan zaman. e Kejelasan kalimat adalah berhubungan dengan penggunaan kalimat yang tidak menimbulkan makna ganda serta mudah dipahami. f Kebahasaan adalah penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan mampu meng- ajak siswa interaktif. g Kegiatan siswa percobaan IPA yang disusun dapat memberikan pengalaman langsung, mendorong siswa menyimpulkan konsep, hukum atau fakta serta tingkat kesesuaian kegiatan siswa percobaan IPA dengan materi pokok Kurikulum 2013. h Keterlaksanaan meliputi kesesuaian materi pokok dengan alokasi waktu di