sisi generasi muda sebagai penerus.
E. Landasan Ilmiah dan Teknologis
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang memiliki dasar-dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori-teorinya, pelaksanaan
kegiatannya, maupun pengembangan-pengembangan pelayanan itu secara berkelanjutan.
1. Keilmuan Bimbingan dan Konseling
Ilmu, sering juga disebut ilmu pengetahuan, merupakan sejumlah pengetahuan yang disusun secara logis dan sistematik. Pengetahuan ialah sesuatu yang diketahui
melalui pancaindra dan pengolahan oleh daya pikir. Dengan demikian, ilmu bimbingan dan konseling adalah berbagai pengetahuan tentang bimbingan dan
konseling yang tersusun .secara logis dan sistematik. Sebagai layaknya ilmu-ilmu yang lain, ilmu bimbingan dan konselingiempunyai objek kajiannya sendiri, metode
penggalian pengetahuan yang menjadi ruang Hngkupnya, dan sistematika pemaparannya.
Objek kajian bimbingan dan konseling ialah upaya bantuan yang diberikan kepada individu yang mengacu pada keempat fungsi pelayanan yang tersebut
terdahulu fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan pemeliharaanpengembangan. Segenap hal yang berkenaan dengan upaya bantuan itu
termasuk di dalamnya karakteristik individu yang memperoleh layanan, jenis-jenis layanan dan kegiatan, kondisi pelayanan, dan Iain-lain diungkapkan, dipelajari seluk-
beluk dan sangkut-pautnya, ditelaah latar belakang dan kemungkinan masa depan, dan akhimya disusun secara logis. dan sistematis menjadi paparan ilmu. Bagaimanakah
cara mengungkapkan pengetahuan tentang bimbingan dan konseling itu? Untuk itu dapat drpergunakan berbagai cara atau metode, seperti pengamatan, wawancara,
analisis dokumen riwayat hidup, laporan perkembangan, himpunan data, dan Iain- lain, prosedur tes dan inventory, analisis laboratoris. Melalui metode-metode itu
akan diperolehiah sejumlah besar pengetahuan tentang objek kajian bimbingan dan konseling. Namun demikian, pengetahuan yang banyak itu belum memiliki makna
yang lebih luas dan belum dapat dimanfaatkan, serta belum menjadi bagian dari ilmu bimbingan dan konseling, apabila belum ditafsirkan dan diberi arti baik secara
spesifik maupun luas daiam kaitannya dengan daerah kajian bimbingan dan konseling. Pemberian makna dan arti itu harus dilakukan secara logis dan sistematik,
berdasarkan penalaran dan kaidah-kaidah keilmuan yang laras dan mapan. Paparan melalui laporan hasii penelitian, buku teks, dan tulisan-tulisan ilmiah lainnya mengenai
objek kajian bimbingan dan konseling merupakan wujud dari keilmuan bimbingan dan konseling.
Telah lama dikenal, bahkan sejak awal gerakan bimbingan dicetuskan, pelayanan bimbingan dan konseling menekankan pentingnya logika, pemikiran,
pertimbangan, dan pengolahan tingkungan secara ilmiah McDaniel, 1956. Dalam kaitan itu, McDaniei mengemukakan bahwa konselor adalah seorang ilmuwan,
karena mendasarkan teori, pendekatan, dan tindakan-tindakannya pada kaidah-kaidah keilmuan. Di samping itu, konselor juga disebutkan sebagai seniman, karena
apa-apa yang dilakukannya tidak terlepas dari unsur-unsur kemanusiaan yang harus didekati dan ditangani dengan penuh kehangatan dan kreativitas dalam
hubungan antarpribadi antara konselor dan klien. Dalam kaitan itu dapat disimpulkan bahwa keilmuan bimbingan dan konseling harus diimbangi dilengkapi
dengan unsur-unsur seni hubungan antar pribadi.
F. Landasan Pedagogis