32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.4 Peremajaan Bakteri
Stok bakteri dalam agar miring nutrient diremajakan kembali pada media NA miring dengan cara menggoreskan masing-masing bakteri menggunakan ose
yang telah disterilkan dengan cara memijarkan pada api bunsen kedalam 5 ml media agar miring NA, kemudian diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 24 jam Pertiwi, 2010.
3.4.5 Pembuatan Suspensi Bakteri
Pembuatan suspensi mikroba uji dilakukan dengan cara semua mikroba dari hasil peremajaan dibuat menjadi suspensi mikroba 10
9
sesuai dengan kekeruhan Mc Farland III dengan cara diinokulasikan satu ose biakan mikroba,
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah diisi dengan 3 mL larutan NaCl 0,9 kemudian dikocok dengan vortex. Kekeruhan suspensi mikroba yang dibuat
dibandingkan dengan kekeruhan standar Mc Farland III. Apabila kekeruhan belum sama, mikroba diinokulasi kembali ke dalam suspensi yang dibuat hingga
diperoleh kekeruhan yang sama dengan standar Radji, 2006. Suspensi mikroba 10
9
kemudian diencerkan sehingga diperoleh suspensi mikroba 10
6
, pengenceran dilakukan dengan cara suspensi mikroba 10
9
dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi berisi 9 mL NaCl 0,9 sehingga diperoleh suspensi
mikroba 10
8
. Suspensi mikroba 10
8
dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 mL NaCl 0,9 sehingga diperoleh suspensi mikroba 10
7
. Suspensi mikroba 10
7
dipipet 1mL ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 mL BHI sehingga diperoleh suspensi mikroba 10
6
Radji, 2006 dan Bobby, 2013.
3.4.6 Pembuatan Larutan Uji
Ekstrak n-heksan, etil asetat dan metanol daun Garcinia benthami Pierre untuk pengujian aktivitas antimikroba dengan metode bioautografi, dibuat dengan
konsentrasi 5000 ppm dengan cara ditimbang ekstrak n-heksan, etil asetat dan metanol sebanyak 25 mg yang dilarutkan dalam 5 mL pelarutnya masing-masing
Valgas et al., 2007.
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.7 Pembuatan Larutan Kontrol
Kontrol positif yang digunakan berupa kloramfenikol dengan konsentrasi 2000 ppm dibuat dengan cara menimbang serbuk kloramfenikol sebanyak 10 mg
yang dilarutkan dalam 5 mL DMSO 100 Valgas et al., 2007. Kontrol negatif menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol.
3.4.8 Penyiapan Plat KLT
Masing-masing ekstrak n-heksan, etil asetat dan metanol konsentrasi 5 mgmL ditotolkan pada plat KLT sebanyak 10 µL menggunakan mikropipet
dengan jarak tiap totolan ±2cm Ismail et al., 2011.
3.4.9 Uji Bioautografi Nonelusi Antibakteri