19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Shigella bersifat fakultatif anaerob tetapi tumbuh paling baik secara aerob. Koloni berbentuk konveks, bulat, transparan dengan tepi yang utuh dan mencapai
diameter sekitar 2 mm dalam 24 jam. Shigella dapat tumbuh subur pada suhu optimum 37
C Jawetz, 2007.
e. Salmonella thypimurium
Salmonella adalah bakteri Gram negatif dan terdiri dari famili Enterobacteriaceae. Salmonella merupakan bakteri patogen enteric dan penyebab
utama penyakit bawaan dari makanan Klotchko, 2011. Salmonella merupakan bakteri berbentuk batang dan tidak membentuk spora, serta memiliki kapsul.
Bakteri ini juga bersifat fakultatif, dan sering disebut sebagai facultative intra- cellular parasites. Dinding selnya terdiri atas murein, lipoprotein, fosfolipid,
protein, dan lipopolisakarida LPS dan tersusun sebagai lapisan-lapisan Dzen, 2003.
Klasifikasi ilmiah Salmonella adalah sebagai berikut : Kingdom
: Bacteria Filum
: Proteobacteria Kelas
: Gamma Proteobacteria Ordo
: Enterobacteriales Famili
: Enterobacteriaceae Genus
: Salmonella Spesies
: Salmonella thypimurium Todar, 2008. Habitat Salmonella sp. adalah di saluran pencernaan usus halus manusia
dan hewan. Suhu optimum pertumbuhan Salmonella sp. ialah 37 C dan pada pH
6-8 Julius, 1990.
f. Helicobacter pylori
Helicobacter pylori adalah bakteri gram negatif berbentuk batang atau kokoid beberapa kepustakaan menyebutnya spiral atau seperti huruf āSā,
mempunyai flagel yang memungkinkan bakteri ini memiliki daya motilitas tinggi, dan bersifat mikroaerofilik Benaissa, 1994.
Klasifikasi ilmiah H. pylori adalah sebagai berikut : Kingdom
: Bacteria
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Filum : Proteobacteria
Kelas : Epsilon Proteobacteria
Ordo : Campylobacteriales
Famili : Helicobacterales
Genus : Helicobacter
Spesies : Helicobacter pylori
2.6 Metode Pengujian Aktivitas Antimikroba
Metode skrining untuk mendeteksi aktivitas antimikroba dari produk alam terbagi dalam tiga kelompok, yaitu metode difusi, dilusi dan bioautografi. Metode
bioautografi dan difusi dikenal sebagai teknik kualitatif karena metode ini hanya untuk menentukan ada atau tidaknya aktivitas zat antimikroba. Sedangkan metode
dilusi merupakan teknik kuantitatif, karena teknik ini dapat menentukan konsentrasi hambat minimum dari zat antimikroba tersebut Valgas, 2006.
a. Metode Difusi