Antimikroba yang menghambat sintesis dinding sel mikroba Antimikroba yang menghambat sintesis asam nukleat Antimikroba Pembanding .1 Kloramfenikol Depkes RI, 1995 dan Pratiwi, 2008

24 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta senyawa yang akan berkompetisi dengan PABA. Apabila senyawa tiruan ini menang bersaing dengan PABA untuk diikut sertakan dalam pembentukan asam folat, maka terbentuk analog asam folat yang nonfungsional. Akibatnya, kehidupan mikroba akan terganggu.

b. Antimikroba yang menghambat sintesis protein mikroba

Dalam kelangsungan hidup sel mikroba perlu mensintesis berbagai protein. Di ribosom sintesis protein berlangsung, dengan bantuan mRNA dan tRNA. Pada bakteri terdapat dua sub unit ribosom yang berdasarkan konstanta sedimentasi dinyatakan sebagai ribosom 30S dan 50S, kedua komponen ini akan bersatu pangkal rantai mRNA menjadi ribosom 70S, sehingga dapat berfungsi pada sintesis protein. Penghambatan sintesis protein dapat terjadi dengan berbagai cara, salah satu contoh yaitu streptomisin berikatan dengan komponen ribosom 30S dan menyebabkan kode pada mRNA salah dibaca oleh tRNA pada waktu sintesis protein. Akibatnya, akan terbentuk protein yang abnormal dan nonfungsional bagi sel mikroba.

c. Antimikroba yang mengganggumerusak membran sel mikroba

Membran sel bakteri dapat dirusak oleh beberapa zat tertentu tanpa merusak sel inang. Akibat dari daya kerja zat ini akan terjadi perusakan membran sehingga isi sel akan keluar. Antibakteri ini berdaya kerja terhadap sel baik yang sedang tumbuh maupun yang tidak tumbuh. Misalnya, polymixin dan polyene dan antiseptik golongan surface active agent. Antimikroba golongan ini dapat merubah tegangan permukaan sehingga akan merusak permeabilitas selektif dari membran sel mikroba. Kerusakan membran sel akan menimbulkan kebocoran yang mengakibatkan keluarnya berbagai komponen sel yang esensial sehingga bakteri mengalami kematian.

d. Antimikroba yang menghambat sintesis dinding sel mikroba

Suatu antimikroba yang menghambat sintesis dinding sel. Keseluruhan penghambatan rangkaian sintesis dinding sel tersebut akan menyebabkan tekanan osmotik dalam sel kuman lebih tinggi daripada di luar sel, maka kerusakan dinding sel kuman akan menyebabkan terjadinya lisis. 25 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Salah satu contoh klasik yang memiliki mekanisme antimikroba seperti ini adalah penisilin. Antibiotik ini menyebabkan penghambatan ikatan sebrang silang. Pada konsentrasi rendah, penisilin menghambat pembentukan ikatan glikosida, sehingga pembentukan dinding sel baru akan terganggu dapat dilihat dari bakteri dengan bentuk sel yang panjang tanpa dinding sekat. Pada konsentrasi tinggi, ikatan sebrang silang terganggu dan pembentukan dinding sel terhenti. Kepekaan bakteri terhadap penisilin tergantung pada kemampuan mikroorganisme menghasilkan enzim beta-laktamase enzim ini dapat merusak daya kerjanya.

e. Antimikroba yang menghambat sintesis asam nukleat

Antimikroba tertentu dapat berikatan dengan enzim polimerase RNA pada sub unit sehingga menghambat sintesis RNA dan DNA oleh enzim tersebut, ada pula antimikroba yang menghambat aktivitas satu sub unit dari enzim DNA girase pada kuman yang fungsinya menata kromosom yang sangat panjang menjadi bentuk spiral sehingga dapat termuat dalam sel bakteri yang berukuran sangat kecil. Hambatan pada aktivitas DNA girase akan menyebabkan kematian pada sel mikroba. 2.8 Antimikroba Pembanding 2.8.1 Kloramfenikol Depkes RI, 1995 dan Pratiwi, 2008 Kloramfenikol adalah antibiotik berspektrum luas, yaitu antibiotik yang dapat menghambat bakteri Gram positif dan negatif aerob dan anaerob. Karakteristik kloramfenikol yang digunakan sebagai antibakteri pembanding adalah sebagai berikut : a. Nama lain : D-treo---2,2-Dikloro-N- [β-hidroksi-α-hidroksimetil-p- nitrofenetil]asetamida b. Rumus kimia : C 12 H 12 Cl 2 N 2 O 5 c. Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan. d. Kelarutan : sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam propilen glikol, dalam aseton dan dalam etil asetat. e. Mekanisme kerja : antibiotik memberikan efek dengan cara bereaksi pada sub unit 50S ribosom dan menghalangi aktivitas enzim peptidil 26 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta transferase. Enzim ini berfungsi untuk membentuk ikatan peptida antara asam amino baru yang masih melekat pada tRNA dengan asam amino terakhir yang sedang berkembang, sebagai akibatnya, sintesis protein bakteri akan terhenti seketika. 27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia, Laboratorium Steril dan Laboratorium Penelitian I Progam Studi Farmasi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang dimulai pada bulan Desember 2014 hingga bulan Mei 2015. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain, botol maserasi, gelas ukur PYREX, beaker glass DURAN, tabung reaksi IWAKI, Erlenmeyer DURAN, corong PYREX, cawan penguap, batang pengaduk, spatel, pinset, jarum ose, mikropipet BIO RAD, pipet tetes, cawan petri NORMAX, bunsen, hot plate, timbangan analitik AND, rotary evaporator EYELA, blender, autoklaf HIRAYAMA, oven WTB BINDER, incubator FRANCE ETUVES, refrigerator, laminar air flow SPEG AIR TECH, dan vortex.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain, daun Garcinia benthami Pierre yang diperoleh dari Kebun Raya Bogor dan telah dideterminasi di Pusat Penelitin Biologi-LIPI, akuades, pelarut n-heksan, etil asetat, metanol, DMSO 10, larutan p-iodonitrotetrazolium violet INT SIGMA, NaCl fisiologis, mikroba uji, plat KLT silica gel 60 F 254 MERCK, medium Nutrient Agar NA, Brain Heart Infussion BHI, dan kloramfenikol INDOFARMA.

3.2.3 Mikroba Uji

Bakteri yang digunakan diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi UI, antara lain : 1. Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 2. Bacillus subtillis ATCC 6633

Dokumen yang terkait

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETANOL DAUN Coleus scutellarioides TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

5 92 21

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etil Asetat Daun Garcinia benthami Pierre dengan Metode Braine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 29 67

Uji aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Garcinia benthami Pierre dengan Metode Dilusi

6 31 75

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Garcinia benthami Pierre terhadap Beberapa Bakteri Patogen dengan Metode Bioautografi

5 28 92

Isolasi Fraksi Aktif Antibakteri dari Daun Garcinia benthami Pierre

4 44 99

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Isolasi, seleksi dan uji aktivitas antibakteri mikroba endofit dari daun tanaman garcinia benthami pierre terhadap staphylococcus aureus, bacillus subtilis, escherichia coli, shigella dysenteriae, dan salmonella typhimurium

1 55 0

Isolasi, Seleksi dan Uji Aktivitas Antibakteri Mikroba Endofit dari Daun Tanaman Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium

0 9 116

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Sanctum L) Terhadap Bakteri Patogen Dengan Metode KLT Bioautografi - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 78