BAB II URAIAN TEORITIS
II. 1. Komunikasi Massa
Istilah komunikasi massa merupakan sebuah istilah yang diadopsi dari bahasa Inggris yaitu mass communication. Istilah tersebut merupakan kependekan dari mass media
communication komunikasi media massa yang berarti komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang ”mass mediated”. Pengertian komunikasi massa, merujuk
kepada pendapat Tan dan Wright, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah
banyak, bertempat tinggal yangjauh terpencar, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bitter yakni
komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang, bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun
komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media
massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi, keduanya dikenal sebagai media elektronik, surat kabar dan
majalah keduanya disebut sebagai media cetak serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop Ardianto, 2004:3.
Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa menjadi, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah
komunikasi melalui media massa, media cetak dan elektronik. Ardianto, 2004:7. Ada
Universitas Sumatera Utara
beberapa bentuk komunikasi massa antara lain: televisi, radio, internet, majalah, koran, tabloid, buku dan Film Nurudin, 2004:5. Komunikasi massa dapat juga dikenali dari
karakter yang dimiliki yaitu : 1.
Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang melainkan organisasi formal dan pengirim seringkali merupakan komunikator atau orang yang profesional
2. Pesannya tidak unik dan beraneka ragam serta dapat diperkirakan. Pesan tersebut
seringkali diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak sehingga merupakan suatu produk yang mengandung nilai kegunaan
3. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan biasanya bersifat satu arah dan jarang
bersifat interaktif, impersonal, dan pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi pada para individu dan pesan yang diperjualbelikan dengan
uang atau ditukar dengan perhatian tertentu. Unsur impersonalitas tersebut sebagian bersumber dari adanya jarak fisik dan sosial antara pengirim dan penerima pesan.
Mc.Quail, 2004:33.
Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antarpersonal. Dalam
komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan atau tertunda delayed. Untuk lebih jelasnya lagi,
Michale W.Gamble dan Teri Kwal Gamble memberikan batasan komunikasi massa jika mencakup:
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk
menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar,
majalah, televisi, film atau gabungan di antara media tersebut.
2. Komunikator dalarn komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya
bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah
yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain.
3. Pesan adalah publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh
banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik. 4.
Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari
seseorang tetapi lembaga. Lembaga ini pun bisanya berorientasi pada keuntungan bukan organisasi suka rela atau nirlaba.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper pentapis informasi. Artinya, pesan-
pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda dengan
komunikasi antarpribadi, kelompok atau publik dimana yang mengontrol tidak oleh
Universitas Sumatera Utara
sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang
reporter, editor film, penjaga rlibrik, dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper.
Nurudin, 2004:18.
Menurut Bungin, 2008:71 komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi
kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah :
a Komunikator
b Media massa
c Informasi pesan massa
d Gatekeeper
e Khalayak publik, dan
f Umpan balik
Sementara Wright 1959, perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam definisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri, yaitu :
1 Komunikasi massa yang diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan
anonim 2
Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa menapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara
3 Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks
yang mungkin membutuhkan biaya yang besar. Severin, 2005:4.
II. 1. 1. Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi Massa