Sifat Fisik dan Kimia Tembaga Cu Sumber dan Produksi Tembaga Cu

Secara alamiah Cu dapat masuk ke alam sebagai akibat dari peristiwa alam. Unsur ini dapat bersumber dari peristiwa pengikisan erosi dari batuan mineral. Secara non-alamiah logam Cu masuk ke suatu tatanan lingkungan akibat aktivitas dari manusia. Contohnya buangan industri yang memakai Cu dalam proses produksinya, industri galangan kapal dan industri pengelolaan kayu Gintings, 1992.

2.7.4. Kegunaan Tembaga Cu

Sebagai logam berat tembaga Cu berbeda dengan logam- logam berat lainnya, seperti Pb, Hg, Cd dan Cr. Logam berat Cu digolongkan dalam logam berat yang dibutuhkan atau logam berat esensial. Artinya meskipun tembaga merupakan logam berat beracun tetapi sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun dalam jumlah yang sedikit. Konsumsi tembaga yang baik pada manusia adalah 2,5 mgkg berat tubuh bagi orang dewasa dan 0,05 mgkg berat tubuh untuk anak- anak. Logam ini dibutuhkan sebagai unsur yang berperan dalam pembentukan enzim oksidatif dan pembentukan kompleks Cu-protein yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin, kolagen dan pembuluh darah. Selain itu Cu juga terlibat dalam pembentukan energi untuk metabolisme Gintings, 1992.

2.7.5 Toksisitas Tembaga

Toksisitas yang dimiliki Cu baru akan bekerja dan memperlihatkan pengaruhnya bila logam ini telah masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar. Bentuk tembaga yang paling beracun adalah debu-debu Cu yag dapat mengakibatkan kematian. Toksisitas tembaga yang terjadi pada manusia ditimbulkan akibat terpapar oleh debu atau uap logam Cu tembaga. Beberapa gejala keracunan tembaga adalah gangguan pada saluran pernapasan yaitu terjadinya kerusakan pada selaput lendir yang berhubungan dengan hidung Gintings, 1992.

2.8 Spektrofotometer

Menurut buku panduan Hach Company 2004, spektrofotometer DR 2400 adalah salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis kandungan nutrien di dalam air. Beberapa petunjuk yang mengatakan bahwa dalam penggunaannya jangan menempatkan botol yang lebih panas dari 100°C 212 o F ke salah satu adapter sel sampel dan jangan dalam kondisi basah harus dalam konsisi kering Khopkar, 1990. Beberapa bagian buku panduan berikut berisi informasi dalam bentuk peringatan, peringatan dan catatan yang memerlukan perhatian khusus. Baca dan ikuti petunjuk ini dengan seksama untuk menghindari cedera dan kerusakan instrumen. Untuk memverifikasi kinerja fotometrik dari DR2400 dengan standar, instrumen nol harus dilakukan pada seperti standar untuk memperoleh kemampuan kinerja maksimum dari instrumen Susana, 2010.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Tawas Terhadap Logam Aluminium Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Hamparan Perak

29 409 48

Perbandingan Efektivitas Poly Aluminium Chloride (Pac) Dan Tawas Dalam Menurunkan Kadar Ammonia Nitrogen Pada Turbidity 590 Ntu Dengan Metode Spektrofotometri Dr/2400

11 116 43

Perbandingan Efektivitas Poly Alumunium Chloride (PAC) dan Tawas dalam Menurunkan Turbidity (Kekeruhan) dan Derajat Keasaman (pH) pada Turbidity 590 NTU

46 281 33

Perbandingan Efektivitas Poly Aluminium Chloride Pac Dan Tawas Dalam Menurunkan Kadar Tembaga (Cu) Pada Turbidity 590 Ntu Dengan Metode Spektrofotometri Dr/2400

2 125 38

Perbandingan Efektivitas Poly Aluminium Chloride (Pac) Dan Tawas Dalam Menurunkan Kadar Khromium (Cr) Pada Turbidity 590 Ntu Dengan Metode Spektrofotometri Dr/2400

2 84 31

Penetapan Kadar Tembaga (Cu) Pada Sampel Air Dengan Metode Spektrofotometri Di Laboratorium PDAM Tirtanadi Medan

3 89 33

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air - Efektivitas Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Tawas Terhadap Logam Aluminium Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Hamparan Perak

1 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air - Perbandingan Efektivitas Poly Aluminium Chloride (Pac) Dan Tawas Dalam Menurunkan Kadar Ammonia Nitrogen Pada Turbidity 590 Ntu Dengan Metode Spektrofotometri Dr/2400

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Perbandingan Efektivitas Poly Aluminium Chloride (Pac) Dan Tawas Dalam Menurunkan Kadar Khromium (Cr) Pada Turbidity 590 Ntu Dengan Metode Spektrofotometri Dr/2400

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Perbandingan Efektivitas Poly Alumunium Chloride (PAC) dan Tawas dalam Menurunkan Turbidity (Kekeruhan) dan Derajat Keasaman (pH) pada Turbidity 590 NTU

0 0 10