Penurunan kualitas air diakibatkan oleh adanya zat pencemar, baik berupa komponen organik maupun anorganik. Komponen anorganik diantaranya adalah
logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan terutama merkuri Hg, timbal Pb, kadmium Cd, arsen As, tembaga Cu, khrom Cr dan nikel
Ni Herlandien, 2013.
2.4 Parameter Kualitas Air
Beberapa parameter dalam pengujian kualitas air bersih adalah:
2.4.1 Parameter fisika a.
Padatan Terlarut
Padatan terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik yang terlarut, mengendap maupun suspensi. Akibat lain dari padatan ini menimbulkan
tumbuhnya tanaman air tertentu dan dapat menjadi racun bagi makluk lain Gintings, 1992.
b. Kekeruhan Turbidity
Kekeruhan dalam air disebabkan oleh adanya zat tersuspensi, seperti lumpur, zat organik, plankton, dan zat-zat halus lainnya. Kekeruhan merupakan
sifat optis dari suatu larutan, yaitu hamburan dan absorpsi cahaya yang melaluinya. Kekeruhan dengan kadar semua jenis zat suspensi tidak dapat
dihubungkan secara langsung, karena tergantung juga ukuran dan bentuk butiran Nainggolan, 2011.
c. Warna
Warna air yang terdapat di alam sangat bervariasi, misalnya air di rawa- rawa berwarna kuning, coklat atau kehijauan. Air sungai biasanya berwarna
kuning kecoklatan karena mengandung lumpur dan air buangan yang mengandung besitanin dalam jumlah tinggi berwarna coklat kemerahan
Kanisius, 1992.
d. Rasa
Air yang normal sebenarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya polusi dan rasa yang menyimpang
tersebut biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian terhadap rasa air jarang dilakukan. Air yang mempunyai bau tidak normal juga dianggap
mempunyai rasa yang tidak normal.
e. Bau
Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau airnya dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia, ganggang, plankton atau tumbuhan, hewan air dan baik yang
hidup maupun yang sudah mati Kanisius, 1992.
f. Suhu
Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses industri air. Pendingin tersebut setelah digunakan akan mendapatkan panas dari
yang didinginkan, kemudian dikembalikan ke tempat asalnya yaitu sungai atau sumber lainnya. Kenaikan suhu air akan menimbulkan jumlah oksigen terlarut di
dalam air menurun, percepatan reaksi kimia meningkat dan kehidupan ikan dan hewan lainnya terganggu Kanisius, 1992.