Alkalinitas Koagulan TINJAUAN PUSTAKA

2.4.3 Parameter biologi

Air minum tidak boleh mengandung kuman-kuman patogen dan parasit seperti kuman-kuman thypus, kolera, dysentris, dan gastroenteritis. Bakteri E.coli yang merupakan bakteri indikator pencemar air. Bakteri yang termasuk jenis coliform antara lain Eschericia coli, Aerobacter aerogenes dan Eschricia feundii Bakteri ini terdapat pada air yang tercemar oleh tinja manusia dan dapat menyebabkan gangguan pada manusia berupa penyakit perut diare. Sifat bakteri golongan coliform adalah berbentuk batang Proses penghilangannya dilakukan dengan pemberian desinfektan Azrul, 1979.

2.5 Koagulan

Koagulan adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan menetralisasi muatan partikel koloid dan mampu untuk mengikat partikel koloid tersebut membentuk gumpalan atau flok. Efektifitas kerja koagulan tergantung dari pH dan dosis Susana, 2010. a Tawas atau Aluminium sulfat Alum, Al 2 SO 4 3 .18H 2 O Aluminuim sulfat merupakan bahan penggumpal yang paling ekonomis karena harganya relatif murah, tetapi dengan adanya sulfat dapat menyebabkan kesadahan tetap, karena itu penggunaanya harus diamati dengan teliti. Untuk proses koagulasi dibutuhkan bahan pembantu untuk alkalinitas air, karena proses koagulasi akan lebih baik bila pH larutan tinggi. Aluminium Sulfat atau alum, diproduksi dalam dalam bentuk padatan atau cairan Muslimin, 1996. Tawas merupakan bahan koagulan yang paling banyak digunakan, karena bahan ini paling ekonomis, mudah diperoleh di pasaran serta mudah penyimpanannya. Bahan ini dapat berfungsi efektif pada pH 4-8. Jumlah pemakaian tawas tergantung pada turbidity kekeruhan air baku. Semakin tinggi turbidity air baku, semakin besar jumlah tawas yang dibutuhkan. Pemakaian tawas juga tidak terlepas dari sifat-sifat kimia yang dikandung oleh air baku tersebut. Semakin banyak dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan semakin turun, karena dihasilkan asam sulfat sehingga perlu dicari dosis tawas yang efektif antara pH 5,8-7,4 Nainggolan, 2011. Aluminium Sulfat atau alum, diproduksi dalam dalam bentuk padatan atau cairan. Banyak dipakai karena harganya relatif murah dan efektif untuk mengolah air dengan kekeruhan yang tinggi dan baik dipakai bersama-sama dengan zat koagulan pembantu. Dibandingkan dengan garam besi alum tidak menimbulkan pengotoran yang serius pada dinding bak. Salah satu kekurangannya flok yang terjadi lebih ringan dibanding flok koagulan garam besi dan selang pH lebih sempit yaitu 5,5 – 8,5 Susana, 2010. b Poly Aluminium Chloride PAC Poly Aluminium Chloride PAC merupakan bentuk polimerisasi kondensasi dari garam aluminium, berbentuk cair dan merupakan koagulan yang sangat baik. Poly Aluminium Chloride PAC mempunyai daya koagulasi lebih besar daripada alum dan dapat menghasilkan flok yang stabil walaupun pada suhu yang rendah dan pengerjaannya pun mudah Susana, 2010. Poly Aluminium Chloride PAC tidak menjadi keruh bila pemakaiannya berlebihan, sedangkan koagulan yang lain seperti alumunium sulfat, besi klorida dan fero sulfat bila dosis berlebihan bagi air yang mempunyai kekeruhan yang rendah akan bertambah keruh. Beberapa keunggulan yang dimiliki PAC sebagai koagulan adalah: 1. Efektif pada pH 5 -10 2. Jumlah lumpur yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan penggunaan garam aluminium biasa 3. Efek korosi yang ditimbulkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan garam aluminium biasa Susana, 2010.

2.6 Jar Test

Untuk mengetahui kekeruhan suatu sampel air, maka kita bisa menggunakan alat laboratorium yaitu Jar Test. Metode pengujian ini digunakan untuk mengevaluasi pengolahan dalam rangka mengurangi koloid, bahan – bahan terlarut dan zat yang tidak dapat mengendap dalam air. Jar Test ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kinerja koagulasi dan flokulasi. Uji koagulasi – flokulasi dilakukan untuk menentukan dosis bahan-bahan kimia dan persyaratan yang digunakan untuk memperoleh ahsil yang optimum. Metode ini dapat mengevaluasi berbagai jenis koagulan pada proses pengolahan air. Jar Test terdiri dari enam buah batang pengaduk, gelas kimia dan stopwatch. Tetapi saat ini sudah ada alat yang terintegrasi dan lebih modern yang diperuntukkan khusus untuk Jar Test Rani, 2010. 2.7 Tembaga Cu 2.7.1 Defenisi Tembaga Cu Tembaga adalah nama kimia cupprum dilambangkan dengan Cu. Unsur logam ini berbentuk kristal dengan warna kemerahan. Tembaga Cu tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer tetapi larut dalam asam nitrat pekat Gintings, 1992.

2.7.2 Sifat Fisik dan Kimia Tembaga Cu

Lambang : Cu No. Atom : 29 Golongan, periode : 14, 4 Penampilan : Kemerah-merahan Massa Atom :63,546 gmol Fase : Padat Massa Jenis : 8,94 gcm Titik Lebur :1084,62 C Titik Didih : 2562 C

2.7.3 Sumber dan Produksi Tembaga Cu

Untuk dapat masuk ke dalam tatanan lingkungan, Cu dapat masuk melalui bermacam-macam jalur dan dari berbagai sumber. Secara global sumber masuknya unsur logam Cu dalam tatanan lingkungan adalah secara alamiah dan non-alamiah Gintings, 1992.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Tawas Terhadap Logam Aluminium Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Hamparan Perak

29 409 48

Perbandingan Efektivitas Poly Aluminium Chloride (Pac) Dan Tawas Dalam Menurunkan Kadar Ammonia Nitrogen Pada Turbidity 590 Ntu Dengan Metode Spektrofotometri Dr/2400

11 116 43

Perbandingan Efektivitas Poly Alumunium Chloride (PAC) dan Tawas dalam Menurunkan Turbidity (Kekeruhan) dan Derajat Keasaman (pH) pada Turbidity 590 NTU

46 281 33

Perbandingan Efektivitas Poly Aluminium Chloride Pac Dan Tawas Dalam Menurunkan Kadar Tembaga (Cu) Pada Turbidity 590 Ntu Dengan Metode Spektrofotometri Dr/2400

2 125 38

Perbandingan Efektivitas Poly Aluminium Chloride (Pac) Dan Tawas Dalam Menurunkan Kadar Khromium (Cr) Pada Turbidity 590 Ntu Dengan Metode Spektrofotometri Dr/2400

2 84 31

Penetapan Kadar Tembaga (Cu) Pada Sampel Air Dengan Metode Spektrofotometri Di Laboratorium PDAM Tirtanadi Medan

3 89 33

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air - Efektivitas Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Tawas Terhadap Logam Aluminium Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Hamparan Perak

1 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Air - Perbandingan Efektivitas Poly Aluminium Chloride (Pac) Dan Tawas Dalam Menurunkan Kadar Ammonia Nitrogen Pada Turbidity 590 Ntu Dengan Metode Spektrofotometri Dr/2400

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Perbandingan Efektivitas Poly Aluminium Chloride (Pac) Dan Tawas Dalam Menurunkan Kadar Khromium (Cr) Pada Turbidity 590 Ntu Dengan Metode Spektrofotometri Dr/2400

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Perbandingan Efektivitas Poly Alumunium Chloride (PAC) dan Tawas dalam Menurunkan Turbidity (Kekeruhan) dan Derajat Keasaman (pH) pada Turbidity 590 NTU

0 0 10