2.2.2.1 Air Sungai
Air sungai adalah alternatif yang sampai saat ini masih digunakan sebagai sumber air yang dapat dikelola menjadi air minum. Namun dalam penggunaanya
sebagai air minum harus mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat
bahwa air sungai pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi.
Sungai adalah suatu saluran drainase yang terbentuk secara alamiah. Sungai mempunyai peranan yang sangat besar bagi perkembangan hidup manusia di
seluruh dunia ini, yakni dengan menyediakan daerah-daerah subur yang umumnya terletak di lembah-lembah sungai dan sumber air sebagai sumber kehidupan yang
paling utama bagi manusia Sosrodarsono, 1994. Hingga saat ini, sungai senantiasa mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan kehidupan kita sehari-hari. Di daerah pegunungan air digunakan untuk pembangkit tenaga listrik dan sebagai sumber air untuk kebutuhan irigasi,
penyediaan air minum, kebutuhan industri dan lain-lain. Sungai-sungai berfungsi pula sebagi saluran pembuangan untuk menampung air selokan kota dan air
buangan dari areal-areal pertanian Sosrodarsono, 1994.
2.2.2.2 Air Rawa Danau
Kebanyakan dari air rawa ini berwarna, hal ini disebabkan oleh adanya zat- zat organik yang telah membusuk, misalnya asam humus dalam air menyebabkan
warna kuning kecokelatan. Dengan adanya pembusukan kadar zat organik tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula. Pada permukaan ini akan
tumbuh alga atau lumut karena adanya sinar matahari atau oksigen Sutrisno, 1987.
2.2.3 Air Tanah
Sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi akan masuk ke dalam tanah dan akan menjadi air tanah. Air tanah adalah air yang tersimpan tertangkap
di dalam lapisan batuan yang mengalami penambahan secara terus menerus oleh alam Sutrisno, 1987.
2.2.4 Air Laut
Air ini rasanya asin karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3 dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk
diminum Sutrisno, 1987 .
2.3 Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan komponen lain ke dalam air atau berubahnya tekanan air oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai
peruntukannya Herlandien, 2013. Pencemaran air dapat terjadi ketika badan air mengalir melalui pori-pori
batuan di bawah tanah maupun yang mengalir dipermukaan tanah. Mineral- mineral yang terkandung di dalam batuan merupakan faktor dominan sebagai
sumber yang memberikan pencemaran pada badan air yang mengalir di daratan. Di samping itu pembuangan limbah ke dalam sungai maupun tanah yang berasal
dari limbah industri dan pertambangan serta limbah pertanian dan rumah tangga dapat menyebabkan baku mutu air menjadi turun kualitasnya.
Penurunan kualitas air diakibatkan oleh adanya zat pencemar, baik berupa komponen organik maupun anorganik. Komponen anorganik diantaranya adalah
logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan terutama merkuri Hg, timbal Pb, kadmium Cd, arsen As, tembaga Cu, khrom Cr dan nikel
Ni Herlandien, 2013.
2.4 Parameter Kualitas Air
Beberapa parameter dalam pengujian kualitas air bersih adalah:
2.4.1 Parameter fisika a.
Padatan Terlarut
Padatan terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik yang terlarut, mengendap maupun suspensi. Akibat lain dari padatan ini menimbulkan
tumbuhnya tanaman air tertentu dan dapat menjadi racun bagi makluk lain Gintings, 1992.
b. Kekeruhan Turbidity
Kekeruhan dalam air disebabkan oleh adanya zat tersuspensi, seperti lumpur, zat organik, plankton, dan zat-zat halus lainnya. Kekeruhan merupakan
sifat optis dari suatu larutan, yaitu hamburan dan absorpsi cahaya yang melaluinya. Kekeruhan dengan kadar semua jenis zat suspensi tidak dapat
dihubungkan secara langsung, karena tergantung juga ukuran dan bentuk butiran Nainggolan, 2011.