Penguasaan Konsep TINJAUAN PUSTAKA

2. Pemahaman Comprehension Kemampuan ini umumnya, siswa diminta membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep. 3. Penerapan Application Dalam jenjang kemampuan ini siswa dituntut memiliki kemampuan untuk memilih abstrasi tertentu konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara secara tepat untuk diterapkan dalam situasi baru secara benar. 4. Analisis Analysis Dalam jenjang kemampuan ini seseorang diminta untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar. 5. Sintesis Synthesis Dalam jenjang ini seseorang diminta untuk dapat menggabungkan atau menyusun kembali hal-hal yang spesifik agar dapat mengembangkan suatu struktur baru. 6. Evaluasi Evaluation Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai suatu kasus. Penguasaan konsep suatu pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Menurut Thoha 2001: 1, bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan dari suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya kemudian dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Salah satu instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Arikunto, 2010: 32. Taraf penguasaan konsep siswa dapat diketahui kriterianya dengan kriteria penguasaan konsep yang dimodifikasi dari Thoha 1994 : 89 sebagai berikut: Tabel 1. Kriteria Penguasaan Konsep Taraf Nilai Rata-Rata Kualifikasi Nilai ≥ 66 Baik 55 – 65 Cukup ≤ 55 Kurang

C. Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, karena tanpa aktivitas, belajar itu tidak mungkin akan berlangsung dengan baik. Menurut Sardiman 2007: 99, aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar. Melalui aktivitas, siswa dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Aktivitas dalam proses pembelajaran memiliki peranan penting untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Diedrich dalam Hamalik, 2009: 172, menyatakan bahwa aktivitas belajar dibagi ke dalam delapan kelompok, yaitu sebagai berikut: 1. Kegiatan-kegiatan visual, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, melihat gambar-gambar, mengamati percobaan, mengamati pekerjaan orang lain atau bermain. 2. Kegiatan-kegiatan lisan oral, seperti: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi. 3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, sebagai contoh, mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik atau pidato. 4. Kegiatan-kegiatan menulis, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, mengerjakan tes. 5. Kegiatan-kegiatan menggambar, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram dan pola. 6. Kegiatan-kegiatan metrik, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat model, bermain, berkebun, menari. 7. Kegiatan-kegiatan mental, misalnya: merenungkan, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8. Kegiatan-kegiatan emosional, seperti, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Selain berperan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, aktivitas dalam belajar juga memberikan nilai tambah added value bagi peserta didik. Hanafiah dan Suhana, 2009: 24. Nilai tambah tersebut adalah: 1. Peserta didik memiliki kesadaran untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal untuk belajar sejati. 2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral. 3. Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuannya. 4. Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokratis di kalangan peserta didik. 5. Pembelajaran dilaksanakan secara kongkret sehingga dapat menumbuhkembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme. 6. Menumbuhkembangkan sikap kooperatif di kalangan peserta didik sehingga sekolah menjadi lebih hidup, sejalan dan serasi dengan kehidupan masyarakat di sekitarnya.

D. Organisasi Kehidupan

Semua tubuh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil penyusun makhluk hidup. Semua aktivitas hidup dari makhluk hidup adalah perwujudan dari proses yang terjadi di dalam sel. Pada organisme uniseluler sebuah sel merupakan kesatuan utuh sebagai individu. Jadi segala aktivitasnya dilakukan oleh satu sel itu sendiri, misalnya respirasi, mencerna makanan, dan berkembang biak. Akan tetapi pada organisme multiseluler seperti manusia, sel-sel tubuh hanya merupakan bagian terkecil dari penyusun tubuh individu Wasis dan Irianto, 2008: 204 Sel-sel saling bekerja sama membentuk jaringan. Jadi jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai bentuk, susunan dan fungsi yang sama, misalnya jaringan epidermis merupakan lapisan sel-sel yang terletak paling luar. Jaringan merupakan organisasi sel, namun suatu jaringan saja tidak dapat melakukan fungsi yang lebih besar tanpa bekerjasama dengan jaringan lainnya. Oleh karena itu, jaringan-jaringan saling bekerjasama membentuk organ. Misalnya organ daun tersusun atas jaringan parenkim palisade, parenkim spons, jaringan pengangkut, dan jaringan epidermis Suyitno dan Sukirman, 2009: 64-68. Beberapa organ kemudian bersatu dan saling bekerja sama dalam melakukan fungsi tertentu membentuk sistem organ. Sebagai contoh sistem organ adalah sistem pernapasan yang tersusun atas hidung, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Tubuh organisme tersusun atas beberapa sistem organ. Kemudian beberapa sistem organ akan bekerja sama membentuk organisme. Urutan tingkat organisasi dari sel yang membentuk jaringan, kemudian jaringan membentuk organ, organ membentuk sistem organ dan sistem organ membentuk organisme inilah yang disebut organisasi kehidupan Suyitno dan Sukirman, 2009: 70-72.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PENCATATAN MIND MAP TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK BIOTEKNOLOGI

1 9 57

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Tulang Bawang Tengah Tahun Ajaran 2011/2012)

0 8 58

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN KELAS VII SMPN 8 BANDAR LAMPUNG

1 13 52

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Eksperimental Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Pangudi Luhur Bandar Lampung Ta

0 8 70

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 5 50

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK GERAK TUMBUHAN

2 24 55

Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar untuk meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok ekosistem

0 7 62

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA

0 8 58

PENGGUNAAN PRAKTIKUM KONFRONTATIF UNTUK MEMFASILITASI PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS VII PADA POKOK BAHASAN KERAGAMAN PADA SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN.

0 1 59

PENGGUNAAN VIDEO ANIMASI DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN ORGANISASI KEHIDUPAN DI KELAS VII SMPN 1 PALIMANAN - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 1 23