4. Penawaran elastis : elastisitas 1. Perubahan penawaran lebih besar dari
perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat
menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas
produksi.
7.3 Elastisitas Permintaan silang
Elastisitas Permintaan Silang Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang
diminta atas sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Keterangan : EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
P1B = harga awal produk B P2B = harga produk B setelah perubahan
ΔQA = kenaikan permintaan produk A Q1A = kuantitas permintaan awal produk A
Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah ΔPB = kenaikan harga produk B
Elastisitas silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu : 1. Produk substitusi.
Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan
kayu bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A dan B, dan lain sebagainya.
2. Produk komplementer. Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan
menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin. Jika harga
bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.
7.4 Elastisitas pendapatan
Dalam ilmu ekonomi
, elastisitas
pendapatan adalah perubahan dalam permintaan sebagai akibat dari perubahan dalam pendapatan. Misalnya,
apabila karena pendapatan meningkat 10, permintaan suatu barang meningkat 20, maka elastisitas pendapatannya adalah 2010 = 2.
RUMUS
Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu : 1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya
adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya. 2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan meningkat.
8. KEBIJAKSANAAN PENETAPAN HARGA OLEH PEMERINTAH
8.1 Kebijakan penetapan harga eceran terendah floor price
PENGERTIAN FLOOR PRICE •
Harga dasar : merupakan tingkat harga minimum yang diberlakukan pemerintah.
• Penetapan harga dasar ini bertujuan untuk melindungi produsen, karena
dirasakan harga pasar produk yang dihasilkan dianggap terlalu rendah sehingga pendapatan para produsen terancam.
• Untuk melindungi para produsen maka pemerintah dapat campur tangan
dengan menetapkan harga minimum atau Harga Eceran Terendah. •
Harga minimum ini lebih tinggi daripada harga keseimbangan yang berlaku di pasar dan disebut Harga Dasar
Floor Price .
PENGARUH FLOOR PRICE TERHADAP PASAR Sebuah harga dasar ditetapkan di atas harga keseimbangan pasar memiliki
beberapa efek samping.
Konsumen mendapatkan keadaan mereka sekarang harus membayar harga yang lebih tinggi untuk produk yang sama.
Sebagai hasilnya, mereka mengurangi pembelian mereka pada produk tersebut atau keluar dari pasar secara total.
Di lain pihak, pemasok menemukan harga yang terjamin, harga baru lebih tinggi daripada yang mereka pakai sebelumnya.
Sebagai hasilnya, mereka meningkatkan produksi. Secara keseluruhan,
Berarti efek sekarang adalah adanya kelebihan pasokan dikenal sebagai “surplus” dari produk di pasar. Untuk menjaga harga
dasar dalam jangka panjang. Harga keseimbangan ditentukan ketika kuantitas yang diminta sama dengan kuantitas yang
ditawarkan.
JENIS-JENIS FLOOR PRICE INELASTIS
• Jika kedua daerah arsiran tersebut dipisahkan maka tampak sebagai berikut:
Arsiran I : pembelian kelebihan oleh pemerintah untuk ditimbun:biaya yang dibutuhkan pemerintah untuk membeli kelebihan penawaran adalah sebesar S’ SFE’
Arsiran II:Pemberian subsidi kepada petani ;biaya yang dibutuhkan pemerintah untuk pemberian subsidi adalah sebesar AEFB
Sehingga,AEFBS’SFE’ Jadi,subsidi lebih mahal daripada pembelian kelebihan.
ELASTIS
jika kedua daerah arsian tersebut dipisahkan maka tampak sebagai berikut : Arsiran 1 : pembelian kelebihan oleh pemerintah untuk ditimbun : biaya yang dibutuhkan
pemerintah untuk membeli kelebihan penawaran adalah sebesar S’SFE’
Arsiran 2 : pemberian subsidi kepada petani : biaya yang dibutuhkan pemerintah untuk pemberian subsidi adalah sebesar AEFB
Sehingga AEFB S’SFE’ jadi pembelian pemerintah lebih mahal daripada subsidi kepada petani
8.2 Kebijaksanaan penetapan harga eceran tertinggi celling price