Pengertian Gadai Syariah Rahn
maun rahin, yang berarti air yang tenang. Hal itu, berdasarkan firman Allah SWT dalam QS. Al-Muddatsir 74 ayat 38 sebagai berikut :
ﮫﻨﯿھر ﺖﺒﺴﻛ ﺎﻤﺑ ﺲﻔﻧ ﻞﻛ Artinya:
Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Sedangkan dalam pengertian istilah adalah menyandera sejumlah
harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak dan dapat diambil kembali sejumlah harta dimaksud sesudah ditebus.
13
Landasan Syariah di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah:
14
ﹺﺮﹶﻓ ﺎﺒﺗﺎﹶﻛ ﺍﻭﺪﹺﺠﺗ ﻢﹶﻟﻭ ﹴﺮﹶﻔﺳ ٰﻰﹶﻠﻋ ﻢﺘﻨﹸﻛ ﹾﻥﹺﺇﻭ ﻦﻤﺗﺅﺍ ﻱﺬﱠﻟﺍ ﺩﺆﻴﹾﻠﹶﻓ ﺎﻀﻌﺑ ﻢﹸﻜﻀﻌﺑ ﻦﻣﹶﺃ ﹾﻥﹺﺈﹶﻓ ﹲﺔﺿﻮﺒﹾﻘﻣ ﹲﻥﺎﻫ
ﻪﺘﻧﺎﻣﹶﺃ :ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ﴿
٢٨٣ ﴾
Artinya: “Jika kamu dalam perjalanan dan bermuamalah tidak secara tunai sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang…..” Al-Baqarah : 283
ﻦﻣ ﺎﻋرد ﮫﻨھرو ﻞﺟا ﻰﻟا يدﻮﮭﯾ ﻦﻣ ﺎﻣﺎﻌﻃ ىﺮﺘﺷا ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟا نا ﺎﮭﻨﻋ ﷲا ﻲﺿر ﺔﺸﺋﺎﻋ ﻦﻋ ﺪﯾﺪﺣ
Artinya:
13
Zainuddin Ali,“Hukum Gadai Syariah”, Sinar Grafika: Cet.1, 2008, Cet. ke-1, h..1
14
Ibid
“Aisyah r.a berkata bahwa Rasullah membeli makanan dari seorang Yahudi dan menjaminkan kepadanya baju besi”. HR Bukhari No. 1926, Kitan
Al-Buyu dan Muslim
ﮫﻨﻣ ﺪﺧاو يدﻮﮭﯾ ﺪﻨﻋ ﺔﻨﯾﺪﻤﻟﺎﺑ ﮫﻟ ﺎﻋرد ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ﷲا لﻮﺳر لﺎﻗ لﺎﻗ ﮫﻨﻋ ﷲا ﻲﺿر ﺲﻧا ﻦﻋ ﮫﻠھﻻ اﺮﯿﻌﺷ
Artinya: “Anas r.a berkata, “Rasullah menggadaikan baju besinya kepada seorang
Yahudi di Madinah da mengambil darinya gandum untuk keluarga beliau”. HR Bukhari No. 1927, Kitab Al-Buyu, Ahmad, Nasa’I dan Ibnu Majjah.
Adapun yang dapat dijadikan barang jaminan agunan dalam gadai syariah rahn bukan saja yang bersifat materi, tetapi juga yang bersifat manfaat.
Benda yang dijadikan barang jaminan agunan tidak harus diserahkan secara actual, tetap boleh juga penyerahannya secara hukum, seperti menjadikan sawah
atau kebun sebagai jaminan agunan, sehingga yang diserahkan adalah surat jaminannnya sertifikat sawah atau tanah.
15
Adapun barang jaminan itu telah dikuasai oleh pemberi utang, maka akad ar-rahn bersifat mengikat bagi kedua
belah pihak. Bila tidak dapat dilunasi, barang jaminan dapat dijual dan utang dibayar. Apabila dalam penjualan barang jaminan itu ada kelebihan, maka wajib
dikembalikan kepada pemiliknya.
Gadai Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang
ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang
15
Azharudin Latif, “Fiqih Muamalah”, Jakarta: UIN Jakarta Press,2005, h. 154
menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh dan sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn
adalah semacam jaminan utang atau gadai.
16
Pegadaian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150 disebutkan: “Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang
berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berhutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang
memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada
orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang
tersebut dan
biaya yang
telah dikeluarkan
untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus
didahulukan.
17
Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa “Gadai syariah rahn dalam pandangan Islam adalah sesuatu
barang bernilai yang ditangguhkan oleh pemiliknya sebagai jaminan hutang, yang dapat dijadikan seluruh atau sebagiannya untuk
pembayaran hutang apabila orang tersebut tidak dapat membayar hutangnya”.