Prinsip Gadai Emas Syariah

mengetahui rincian biaya administrasi tersebut. Bank hanya menginformasikan total biaya administrasi yang harus ditanggung oleh nasabah atau penggadai tanpa menyebutkan rinciannya. Keterbukaan dalam menginformasikan rincian biaya administrasi tersebut sangat penting dalam rangka keterbukaan yang kaitannya dengan ridha bi ridha, karena biaya administrasi tersebut dibebankan kepada nasabah atau penggadai. 19 Dewan Syariah Nasional dalam Fatwa No. 26 DSN-MUI III2002 menyebutkan bahwa biaya atau ongkos yang ditanggung oleh penggadai besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyata- nyata diperlukan. Artinya, penggadai harus mengetahui besar rincian dan pengeluaran apa saja yang dikeluarkan oleh bank untuk melaksanakan akad gadai, seperti biaya materai, jasa penaksiran, formulir akad, foto copy, print out, dll. Hal tersebut diatas yang juga menyebabkan biaya administrasi harus dibayar di depan. 20 Intinya adalah pihak bank tidak diperbolehkan untuk mengambil keuntungan dari akad gadai syariah. Karena pada dasarnya akad gadai adalah transaksi pinjam-meminjam qardh yang bersifat tabarru’ yang berarti kebaikan atau tolong menolong. Sehingga tidak diperkenankan untuk mengambil keuntungan atau manfaat dari kegiatan pinjam-meminjam qardh karena sifatnya 19 http:ekonomikeadilan.wordpress.com20110805 20 Dewan Syariah Nasional MUI dan Bank Indonesia, 2006, “Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI”, Cet 3, CV. Gaung Persada, Ciputat-Jakarta adalah tabarru’. Dalam website tersebut mengutip hadist Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut: 21 ًﺎﺑِر َﻮُﮭَﻓ ًﺔَﻌَﻔْﻨَﻣ ﱠﺮَﺟ ٍضْﺮَﻗ ﱡﻞُﻛ Artinya: “Setiap pinjaman yang menarik suatu manfaat maka itu termasuk salah satu bentuk riba.” [HR Al-Baihaqi] b. Biaya pemeliharaan Ujrah Biaya pemeliharaan atau penyimpanan merupakan biaya yang dibutuhkan untuk merawat barang gadaian selama jangka waktu pada akad gadai. Sesuai dengan pendapat para jumhur ulama biaya pemeliharaan atau penyimpanan menjadi tanggungan penggadai rahin. Karena pada dasarnya penggadai rahin masih menjadi pemilik dari barang gadaian tersebut, sehingga dia bertanggungjawab atas seluruh biaya yang dikeluarkan dari barang gadai miliknya. Dalam website tersebut juga menjelaskan tentang Akad yang digunakan untuk penerapan biaya pemeliharaan atau penyimpanan adalah akad ijarah sewa. Artinya, penggadai rahin menyewa tempat di bank untuk menyimpan atau menitipkan barang gadainya, kemudian bank menetapkan biaya sewa tempat. Dalam pengertian lainnya, penggadai rahin menggunakan jasa bank untuk menyimpan atau memelihara barang gadainya hingga jangka waktu 21 http:ekonomikeadilan.wordpress.com20110805 gadai berakhir. Biaya pemeliharaan penyimpanan ataupun biaya sewa tersebut diperbolehkan oleh para ulama dengan merujuk kepada diperbolehkannya akad ijarah. 22 Biaya pemeliharaan penyimpanan sewa dapat berupa biaya sewa tempat SDB Save Deposit Box, biaya pemeliharaan, biaya keamanan, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk memelihara atau menyimpan barang gadai tersebut. 23 Dengan akad ijarah dalam pemeliharaan atau penyimpanan barang gadaian bank dapat memperoleh pendapatan yang sah dan halal. Bank akan mendapatkan fee atau upah atas jasa yang diberikan kepada penggadai atau bayaran atas jasa sewa yang diberikan kepada penggadai. Oleh karena itu, gadai emas syariah sangat bermanfaat bagi penggadai yang membutuhkan dana tunai dengan cepat dan bagi pihak bank yang menyediakan jasa gadai emas syariah karena bank akan mendapatkan pemasukan atau keuntungan dari jasa penitipan barang gadaian dan bukan dari kegiatan gadai itu sendiri. 24 Dari penjelasan prinsip-prinsip gadai emas syariah di atas, penulis menyimpulkan bahwa gadai emas syariah pada dasarnya sama dengan gadai pada umumnya. Gadai emas syariah yang terdapat pada berbagai bank syariah secara konsep sesuai dengan prinsip-prinsip gadai yang terdapat dalam fiqih muamalah. Namun, dalam prakteknya perlu dipertahikan hal-hal seperti keterbukaan 22 http:ekonomikeadilan.wordpress.com20110805 23 Ibid, h. 21 24 http:ekonomikeadilan.wordpress.com20110805 dalam penetapan biaya administrasi, kewajaran biaya pemeliharaan atau penyimpanan dan proses penjualan barang gadai ketika penggadai tidak mampu menebus atau membayar utangnya. Biaya dari produk yang ditawarkan sangat beragam dan cukup bersaing, mulai dari maksimal dana pinjaman yang dapat diperoleh penggadai dari taksiran, besarnya biaya administrasi dan biaya penyimpanan. Oleh karena itu, nasabah atau penggadai diharap untuk lebih selektif dalam memilih produk yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhannya akan tetapi juga sesuai dengan syariah. 28

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG BANK DKI SYARIAH

CABANG FATMAWATI A. Sejarah Bank DKI Syariah merupakan Unit Usaha Syariah dari PT. Bank DKI, diresmikan operasional usahanya pada tanggal 16 Maret 2004 oleh Gubernur DKI Jakarta Bpk. H. Sutiyoso bertempat di Gedung Cabang Syariah Wahid Hasyim Jl. KH. Wahid Hasyim no, 153, Jakarta Pusat 1 . Bank DKI Syariah bertekad untuk dapat memberikan pelayanan kepada nasabah sebaik-baiknya berdasarkan prinsip syariah, sehingga Bank DKI Syariah dijadikan mitra bagi pengguna jasa perbankan yang mayoritas berbisnis berdasarkan prinsip syariah. Sebagai salah satu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, Bank DKI Syariah senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dan layanan Perbankan yang sesuai dengan ketentuan syariah kepada masyarakat, sehingga masyarakat semakin dekat dan mudah untuk bertransaksi dengan Bank DKI Syariah. 2 Bank DKI Syariah merupakan Unit Usaha Syariah UUS dari PT. Bank DKI berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No. 6371DPbS tanggal 8 Maret 2004. 1 Bank BNI Syariah, Reliable Banking Partner, h. 10 2 Muhammad Ali, Security, WawancaraPribadi, Jakarta: 5 April 2014, 13:24 Bank DKI Syariah diresmikan operasional usahanya pada tanggal 16 Maret 2004 oleh Gubernur DKI Jakarta Bpk. H. Sutiyoso bertempat di Gedung Cabang Syariah Wahid Hasyim Jl. KH. Wahid Hasyim no, 153, Jakarta Pusat 3 . Dengan pemberian modal dari PT. Bank DKI pada saat dibentuknya unit usaha syariah sebesar Rp 2 miliar.Akhir tahun 2007 meningkat menjadi Rp 100 miliar, Bank DKI Syariah bertekad untuk dapat memberikan pelayanan kepada nasabah sebaik-baiknya berdasarkan prinsip syariah, sehingga Bank DKI Syariah dijadikan mitra bagi pengguna jasa perbankan yang mayoritas berbisnis berdasarkan prinsip syariah 4 . Dalam waktu 7 tahun, total aset yang dikelola Bank DKI Syariah telah mencapai Rp. 638,31 milyar, Dana Pihak Ketiga yang dihimpun sebesar Rp. 361,45 milyar dan Portofolio pembiayaan yang telah disalurkan sebesar Rp. 602,58 milyar. Pada tahun 2010, Bank DKI Syariah dapat membukukan laba sebesar Rp. 15,46 milyar.Bank DKI Syariah telah memiliki Jaringan Kantor sebanyak 49 unit, terdiri dari: 2 Kantor Cabang, 3 Kantor Cabang Pembantu, 7 Kantor Kas dan 37 Kantor Layanan Syariah yang tersebar di wilayah Jadebotabek ditambah dukungan fasilitas ATM 24 jam melalui kerjasama dengan ATM Bank DKI dan ATM Bersama. 3 Risa, Customer Service,WawancaraPribadi, Jakarta: 5Februari 2015, 09:24 4 Ibid

B. Visi Misi

5

1. Visi

Menjadi Bank Terbaik Yang Membanggakan 2. Misi Bank berkinerja unggul, mitra strategis dunia usaha, masyarakat dan andalanPemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberi nilai tambah bagi stakeholder melalui pelayanan terpadu dan profesional.

a. Berkinerja Unggul:

1. Berkinerja baik sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan

otoritas lainnya. 2. Mampu mengelola risiko dengan memperhitungkan kecukupan modal capital charge.

3. Tumbuh progresif dan berkelanjutan.

4. Memiliki keunggulan bersaing dalam produk dan layanan.

b. Mitra Strategis Dunia Usaha:

1. Meningkatkan kepercayaan mitra bisnis untuk tetap bekerjasama.

2. Memberikan solusi kepada nasabah dengan prinsip saling

menguntungkan. 3. Memberikan nilai tambah kepada nasabah dalam produk dan layanan bank.

c. Mitra Strategis Masyarakat:

5 Bahrul Ulum , Branch Office ,WawancaraPribadi, Jakarta: 5Februari 2015, 10:30