Pembahasan Hasil Penilaian Kinerja BMT-UGT Sidogiri dengan

59 menggunaka skala likert 1-7 diketahui adalah sebesar 6,04 lampiran 5. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kepuasan karyawan terhadap sistem kerja dan kebijakan BMT-UGT Sidogiri dapat dikatatakan sangat puas karena memiliki nilai rata-rata diatas 6. Uji validitas terhadap hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pada masing-masing pertanyaan berada di bawah 5 lampiran 6 , hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian dapat dikatakan valid. Uji reabilitas terhadap hasil penelitian menunjukan bahwa nilai Cronbachs Alpha 0,738 lampiran 6 sehingga hasil penelitian tersebut masih dapat dikatakan reliable digunakan dalam penelitian ini. Uji Analisis faktor pada kepuasaan karyawan menggunakan Explanatory factor analysis yaitu mereduksi variabel dengan melakukan ekstraksi tethadap variabel. Berdasarkan hasil ekstraksi terhadap variabel kepuasan karyawan dapat diketahui bahwa variabel kepuasan anggota tereduksi mendjadi 2 faktor yaitu X2, X4 dan X5 mengelompok pada faktor 1, sedangkan X1 dan X3 mengelompok pada faktor 2 Lampiran 6.

5.3 Pembahasan Hasil Penilaian Kinerja BMT-UGT Sidogiri dengan

Pendekatan Balanced scorecard Hasil analisis data dari keempat perspektif memiliki hubungan sebab akibat dan saling berkaitan satu sama lainnya. Kerangka hubungan keempat perspektif Balanced Scorecard seperti dijelaskan oleh kaplan dan norton dapat dimulai dari kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, kemudian dilanjutkan pada kinerja perspektif pertumbuhan bisnis internal dan kinerja perspektif pelanggan. Ketiga perspektif tersebut akan berkaitan dengan kinerja keuangan yang merupakan tujuan akhir kinerja perusahaan. Hasil analisis dari kempat perspektif tersebut dapat dilihat pada tabel 5.7. 60 Tabel 5.7: Hasil Kinerja Keempat Perspektif KINERJA 2012 2013 2014 Rata-Rata KET Perspektif Keuangan Modal Sendiri Terhadap Total Modal 14,71 17,52 22,79 18,34 B Efisiensi 77,54 69,49 71,09 72,71 B Likiuiditas 26,89 30,54 27,08 28,17 B Rentabilitas Asset 5,83 6,16 5,13 5,7 K Rentabilitas Modal Sendiri 38,15 36,68 28,03 34,28 B Partisipasi Bruto 83,27 83,22 87,45 84,65 B Perspektif Pelanggan Jumlah Anggota 5.552 8.871 11.902 31,4 B Kepuasan anggota 6,55 B Profitabilitas Anggota 43,14 50,73 57,38 50,41 B Perspektif Bisnis Internal Rasio NGR 15,95 15,17 10,89 14 B Rasio AETR 24,71 23,83 29,00 25,84 K Perspektif Pertumbuhan Dan Pembelajaran Produktifitas Karyawan 35.913.257 53.376.489 51.253.307 46.847.684 B Kepuasan Karyawan 6,04 B Kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran BMT-UGT Sidogiri pada tahun 2012-2014 menunjukkan tingkat kepuasan karyawan sebesar 6,048 dengan katagori sangat puas. Hal itu menunjukkan keberhasilan BMT-UGT Sidogiri dalam mengelola organisasi, membina hubungan antar karyawan dan juga memberikan kompensasi yang sesuai 61 dengan kinerja karyawan. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan produktivitas karyawan sejak tahun 2012 hingga tahun 2014 cenderung mengalami peningkatan kontribusi karyawan terhadap laba bersih perusahaan dengan nilai rata-rata sebesar Rp 46.847.684,-. Perspektif bisnis internal BMT-UGT Sidogiri menghasilkan nilai rata-rata keseluruhan pada rasio NGR sebesar 14 dan rasio AETR sebesar 25,84. Penilain ini bertujuan untuk mengukur pengembangan inovasi yang dilakukan dengan cara memperluas struktur jaringan operasional, mendesain produk, efisiensi, efektivitas serta ketetapan waktu proses atas transaksi yang dilakukan oleh BMT-UGT Sidogiri. Rata-rata rasio NGR sebersar 14 menunjukkan tingkat pengembangan jaringan unit kerja BMT-UGT Sidogiri Sejak tahun 2012 hingga 2014 terus mengalami peningkatan. Hal tersebut nertujuan untuk lebih mempermudah anggota BMT-UGT sidogiri dalam menngakses layanan jasa BMT-UGT Sidogiri sehingga dapat memberikan tambahan kenyaman dalam menggunakan layanan jasa BMT- UGT Sidogiri. Pencapain kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dan kinerja pada perspektif bisnis internal tersebut berpengaruh pada perspektif konsumen yang dapat mencapai rata-rata peningkatan market share sebesar 31.4. Profitabilitas konsumen dengan nilai rata-rata sebesar 50,41, dan pada tingkat kepuasan nasabah sebesar 6,55 yang mengindikasikan hasil kategori sangat puas. Secara keseluruhan pencapaian kinerja pada perspektif pelanggan BMT-UGT Sidogiri berada dalam kondisi yang sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan melalui keberhasilan BMT-UGT Sidogiri dalam meningkatkan pangsa pasar perusahaan melalui pertambahan jumlah anggota setiap tahunnya, Tingkat profitabilitas konsumen yang juga tersu menigkat setiap tahunnya dan juga BMT-UGT Sidogiri telah berhasil memberikan layanan yang terbaik terhadap pelanggannya yang ditunjukkan dengan tingkat kepuasan pelanggan yang berada dalam kategori sangat puas. 62 Penilain kinerja dari tiga perspektif tersebut berpengaruh besar pada perspektif keuangan. Penilaian kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan suatu perusahaan dapat diukur melalui rasio keuangan. Hasil rasio keuangan yang telah diukur meliputi hasil nilai rata-rata pada rasio modal sebesar 18,34, rasio Efisiensi sebesar 72,71 rasio likuiditas sebesar 28,17, rasio rentanilitas aset sebesar 16,67, rasio rentabilitas modal sendiri sebesar 34,28 dan rasio partisipasi bruto sebesar 84,65. Penilaian kinerja perusahaan secara keseluruhan, mulai tahun 2012 hingga tahun 2014 menunjukkan bahwa kinerja BMT-UGT Sidogiri Pasuruan berada dalam kondisi yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa BMT-UGT Sidogiri Pasuruan berhasil meningkatkan kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. BMT-UGT Sidogiri Pasuruan pada saat ini berada dalam tahap bertumbuh growth menuju ke tahap bertahan sustain. Peningkatan pertumbuhan usaha yang dilakukkan BMT-UGT Sidogiri pasuruan sejak berdiri hingga saat ini telah hampir mencapai puncak pertumbuhan bisnisnya. Hal ini di tunjukkan dengan pencapaian BMT-UGT Sidogiri yang mencatatkan sebagai Koperasi terbesar ke-3 se-Indonesia dan Koperasi syariah terbesar no 1 nasional. Peningkatan kepuasan kinerja karyawan yang dicapai dengan menerapkan sistem kepemimpinan, motivasi dan semangat kerja yang optimal sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan BMT-UGT Sidogiri Serta mendukung peningkatan kinerja BMT- UGT Sidogiri secara keseluruhan.

5.4 Hasil Analisis perspektif Balanced Scorecard Dengan Metode Analytical

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Supplier (Pemasok)

0 35 51

Kajian Analisis Sensitivitas Pada Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

15 94 75

PENGUKURAN KINERJA BISNIS MELALUI PENDEKATAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

0 0 18