23
25 Wajah terasa memerah 26 Diare
27 Merasa sensitif atau “mudah marah”
2.2.2 Proses Terjadinya Kecemasan
Kecemasan pada individu dapat terjadi melalui suatu proses atau rangkaian yang dimulai dengan adanya suatu rangsangan eksternal maupun
internal, sampai suatu keadaan yang dianggap sebagai ancaman atau membahayakan. Spielberger, 1972 dalam Astuti, 2002 menyebutkan ada lima
proses terjadinya kecemasan pada individu, yaitu: 1 Evaluated Situation; adanya situasi yang mengancam secara kognitif sehingga
ancaman ini dapat menimbulkan kecemasan. 2 Perception of Situation; situasi yang mengancam diberi penilaian oleh
individu, dan biasanya penilaian ini dipengaruhi oleh sikap, kemampuan, dan pengalaman individu.
3 Anxiety State of Rection; individu menganggap bahwa ada situasi berbahaya, maka reaksi kecemasannya akan timbul. Kompleksitas respon dikenal sebagai
reaksi kecemasan sesaat yang melibatkan respon fisiologis seperti denyut jantung dan tekanan darah.
4 Cognitive Reappraisal Follows; individu kemudian menilai kembali situasi yang mengancam tersebut, untuk itu individu menggunakan pertahanan diri
defense mechanism atau dengan cara meningkatkan aktivitas kognisi atau motoriknya.
5 Coping; individu menggunakan jalan keluar dengan menggunakan defense mechanism pertahanan diri seperti proyeksi atau rasionalisasi.
24
2.2.3 Simtom – simtom Psikologis
Menurut Blackburn dan Davidson, 1985 dalam Sutadi 1994 beberapa definisi menekankan pada simtom-simtom fisiologis, sedangkan yang lain
menekankan pada simtom-simtom psikologis. Secara keseluruhan, kurang ada kesesuaian pendapat mengenai apakah kedua simtom tersebut harus muncul, atau
sampai pada tingkat apa simtom-simtom ini harus muncul agar dapat diberikan diagnosis bahwa seseorang memang dalam keadaan kecemasan.
Berikut adalah berbagai fungsi yang dapat dipengaruhi oleh gangguan kecemasan:
Suasana hati : Mudah marah, perasaan sangat tegang. Pikiran
: Khawatir, sukar berkonsentrasi, pikiran kosong, membesar- besarkan ancaman, memandang diri sebagai sangat sensitif,
merasa tidak berdaya. Motivasi
: Menghindari situasi, ketergantungan tinggi, ingin melarikan diri.
Perilaku : Gelisah, gugup, kewaspadaan yang berlebihan
Gejala Biologis : Gerakan otonomis meningkat: misalnya, berkeringat, gemetar, pusing, berdebar-debar, mual, mulut kering.
25
2.2.4 Komponen kecemasan