Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Siswa.

pendidikan Islam yang lain membuat rumusan tentang tujuan pendidikan Islam. Diantara mereka ialah: a. Menurut Mustafa Amin bahwa tujuan pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat. b. Al-Abrasyi merumuskan tujuan umum pendidikan Islam yaitu: 1. Pembentukan akhlaq mulia al-fadhilat 2. Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi pendidikan pemanfaatanya. Keterpaduan antar agama dan ilmu akan dapat membawa masyarakat kepada kesempurnaan. 3. Menumbuhkan roh ilmiah para pelajar dan memenuhi keinginan untuk mengetahui serta memiliki kesanggupan untuk mengkaji ilmu. 4. Persiapan untuk kehidupan dunia akhirat. 49

C. Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Akhlak Siswa.

Tujuan utama pendidikan agama Islam ialah pembentukan akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang yang bermoral, baik laki-laki maupun wanita, jiwa yang bersih, kemauan keras, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi, tahu arti kewajiban dan pelaksanaanya, menghormati hak-hak manusia, tahu membedakan buruk dan baik, memilih suatu fadhilah karena cinta pada fadhilah, menghindari suatu perbuatan yang tercela karena cinta mengingat Allah SWT., dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan. 50 1. Pentingnya Pembinaan Akhlak Siswa 49 M. Atiyah Al – Arbasyi, Op Cit h. 103 50 Ibid Pembinaan akhlak merupakan perhatian pertama dalam Islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad SAW, yang utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Pembinaan akhlak tersebut dapat dilakukan di rumah, sekolah dan masyarakat, hal ini bertujuan agar generasi penerus dapat bangsa memiliki moral yang baik dalam membangun bangsa. Remaja merupakan generasi harapan bangsa yang memegang tongkat estafet untuk menegakkan dan mewariskan cita-cita luhur bangsa dimasa depan. Pada saat ini jumlah remaja di Indonesia cukup besar. Hal diatas diungkapkan oleh Sarlito Wirawan Sarwono , yang mengatakan: jumlah manusia muda yang begitu besar dapat berarti keuntungan sekaligus kerugian bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun ini. Ia merupakan keuntungan jika dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kepentingan pembangunan, akan tetapi kerugianlah yang akan terjadi jika menjadi beban dan tanggungan bagi anggota masyarakat lainya. 51 Sebagaimana dijelaskan oleh H.M. Chatib Thoha, bahwa: Pendidikan agama Islam dapat digunakan sebagai terapi terhadap kenakalan remaja, karena sifat ajaran Islam yang universal adalah shirath al-mustaqim: hudan warahmah: syifaun fi- shudur . 52 2. Cara Pembinaan Akhlak Siswa 51 Sarlito Wirawan Sarwono, Pandangan Sosial Politik Remaja, Jakarta: Prisma, 1985, h.30 52 M. Chatib Thoha, Kapita Selekta Agama Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1996, Cet. Ke-1,h.117. Telah dujelaskan sebelumnya bahwa Rasulallah SAW, diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Oleh karenanya perlu dibina secara optimal dengan cara dan pendekatan yang tepat. Diantara cara yang ditempuh untuk pembentukan akhlak ini,menurut beberapa ahli ilmu adalah: a. Al-Ghazali, yang dikutip oleh Fathiyah Hasan Sulaiman, dalam buku Alam Pikiran al-Ghazali mengenai pendidikan dan ilmu, menyebutkan: 1 Melalui Pembiasaan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu. Karena pada dasarnya manusia dapat menerima segala pembentukan melalui pembiasaan yaitu dengan cara melatih jiwa pada pekerjaan atau tingkah laku yang mulia. 2 Melalui keteladanan. Untuk menanamkan sopan santun maka diperlukan pembinaan, contoh teladan yang baik dan nyata agar dapat diterima anak didik. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat al-Ahzab: 21 ﺔݏܛ܊ ةﻮܚا ﷲا لﻮܚر ﻰܺ ݉ﻜ݆ نﺎآ ﺪ݆ܿ ..... ۤ باﺰ܊ﻷا : ۣ Artinya: Sungguh pada diri Rasulullah SAW itu terdapat contoh teladan yang baik bagi kamu sekalian. Q.S. al-Ahzab: 21 3 Melalui paksaan yang lama kelamaan tidak lagi terasa dipaksa Mahmud Yunus dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam menyebutkan bahwa pendidikan akhlak dapat dilakukan dengan dua jalan, yaitu: b. Jalan-jalan pendorong dan penarik 1 Contoh dan teladan yang baik bagi anak 2 Lingkungan dan pergaulan anak 3 Memberi penghargaan bagi anak yang berakhlak baik 4 Memberi nasehat dengan lemah lembut 5 Menarik hati anak-anak untuk berbuat baik dan berakhlak baik c. Jalan-jalan pencegahan 1 Mengambil pelajaran dari orang lain yang disebut dalam sejarah, cerita dalam kejadian sehari-hari 2 Bermacam-macam hukuman bila terpaksa oleh keadaan, serta berhati-hati dalam melaksanakan hukuman itu. 53 Dari uraian tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa cara pembinaan akhlak terhadap remaja, dapat dilakukan dengan cara pemberian contoh teladan dari pihak pendidik, sehingga anak didik dapat menerima nasehat-nasehat yang telah diberikan. Pendidik berupaya membiasakan anak didik untuk melakukan perbuatan atau tingkah laku yang terpuji. Disamping itu pendidik dapat mengarahkan mereka untuk bersedia mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang ada di sekolah, ataupun di lingkungan tempat mereka tinggal. Seluruh kegiatan tersebut berfungsi untuk menyalurkan keterampilan yang mereka miliki, selain bersosialisasi dengan teman secara lebih baik dan mengembangkan wawasan berfikir yang sangat penting bagi masa depan mereka sebagai generasi penerus bangsa. Dengan kata lain kegiatan tersebut berguna untuk masa depan mereka. 53 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Hidakarya Agung, 1989, Cet.ke-5, h.149-150

BAB III METODOLOGI PENELITIAN