perundang-undangan. Selain itu juga staff dapat mengupdate content berita agenda dan informasi terkini.
3. User berada pada tingkatan terbawah dalam system. Setelah data
dimasukan oleh staff maupun admin,maka user dapat mengakses informasi yang dia butuhkan mengenai peraturan dan perundang-
undangan dalam Kementrian Lingkungan Hidup RI. 4. Data hukum dan perundang-undangan yang ada dalam sistem telah
dilengkapi dengan data hukum berupa file PDF yang bisa langsung di download dan juga telah dilengkapi dengan peraturan terkait dari
hukum tersebut. 5.
Sistem pencarian dalam sistem ini menggunakan model extended boolean yang merupakan pengembagan dari pencarian boolean biasa
dalam extended boolean ini setiap data hukum dan perundang- undangan harus di indexing untuk mendapatkan bobot yang akan
menjadi perhitungan dalam pencarian model extended boolean.
Gambar flowchart dari sistem yang penulis usulkan ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2. Flowchart System yang diusulkan
4.1.4. Study Feasibilitas
a. Feasibilitas waktu
Ditinjau dari sisi waktu, pengembangan sistem ini dapat menjadi salah satu faktor penghematan waktu bagi pihak yang
terkait. Karena sistem ini dirancang agar semua pihak mempunyai hak akses dalam sistem sehingga mengurangi ketergantungan antar
pihak. Maka dengan adanya sistem ini dapat mengemat waktu user dalam mengakses sistem untuk mendapatkan informasi akan
perundang-undangan di dalam kementrian lingkungan hidup RI.
b. Feasibilitas Teknis
Dari sisi teknis, kinerja sistem yang penulis kembangkan telah dapat dibuktikan kestabilannya karena sistem ini
dikembangkan dengan berbasis web, maka dapat diakses oleh client dengan berbagai macam tipe web browser, seperti misalnya
Mozilla Firefox, Opera, dan Internet Explorer. Sedangkan dari sisi server, aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP. Sistem ini juga dapat dibuktikan kestabilannya dalam menangani banyak data yang dapat dilihat pada lampiran.
c. Feasibilitas Legal
Pada perancangan sistem ini, penulis melakukan penelitian pada divisi Asisten Deputi Pengembangan Peraturan dan
Perundang-undangan Pada Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia sebagai studi kasusnya. Oleh karena itu,
legalitas sistem ini sendiri telah teruji di divisi yang bersangkutan
.
4.2. Fase Perancangan 4.2.1. Perancangan Sistem
4.2.1.1. Perancangan Diagram contex
Gambar 4.3. Diagram Contex
Dalam diagram context sistem yang diusulkan terdapat dua aktor yang menunjang dalam proses sistem manajemen perundang-
undangan, yaitu bagian admin yang merupakan staff dari asisten deputi pengembangan perundang-undangan dan user atau masyarakat umum.
Kedua aktor ini memiliki hak akes berbeda-beda, keterangan mengenai hak akses yang diperoleh dari masing-masing actor adalah sebagai
berikut: