5. Kardinalitas relasi Dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan
pemakaian angka 1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan N untuk relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi banyak-ke-
banyak.
2.10.4 Normalisasi
Normalisasi adalah transformasi tinjauan pemakai yang kompleks dan data tersimpan ke sekumpulan bagian-bagian struktur
data yang kecil dan stabil. Disamping menjadi lebih sederhana dan lebih stabil, struktur data yang dinormalisasikan lebih mudah diatur
daripada struktur data lainnya Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall, 2003.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi dua kondisi berikut :
1. mengandung redudansi sedikit mungkin 2. Memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan,dimodifikasi,
dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidak konsistenan
Normalisasi sendiri dilakukan melalui sejumlah bentuk dan tahapan dalam normalisasi adalah sebagai berikut :
1. Bentuk tidak normal Unnormalized
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak
lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk normal kesatu 1 NFFirst Normal Form Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk
dalam file-file file data, data dibentuk dalam satu record dan nilai fieldnya berupa anatomic value atau tunggal. Tidak ada set atribut
yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda multivalue. Tiap field hanya mengandung satu pengertian, bukan merupakan
kumpulan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan dari beberapa kata.
3. Bentuk normal kedua 2 NFSecond Normal Form Ketentuan bentuk normal kedua adalah harus berbentuk normal
pertama dan semua atribut bukan utama harus bergantung fungsional penuh pada kunci relasi. Pada bentuk normal kedua
2NF, relasi harus tidak menyimpan fakta-fakta mengenai bagian kunci relasi. Bentuk normal kedua pun masih memiliki anomali-
anomali yang secara praktis masih belum dapat diterima. 4. Bentuk Normal Ketiga 3 NFThird Normal Form
Ketentuan bentuk normal ketiga adalah harus berbentuk normal kedua dan relasi tidak boleh memuat kebergantungan fungsional di
antara atribut-atribut bukan utama. Bentuk normal ketiga 3NF menghilangkan kebergantungan transitif.
5. Bentuk Normal Boyce-CoddBCNF BCNF adalah suatu keadaan yang menyaratkan bahwa setiap
determinan dalam suatu relasi berkedudukan sebagai kunci kandidat. Oleh karena itu untuk mengetahui suatu relasi memenuhi
BCNF atau tidak perlu dilakuakan identifikasi guna memastikan bahwa semua determinan dalam relasi berkedudukan sebagai kunci
kandidat. Agar relasi yang memenuhi bentuk normal ketiga berada pada bentuk BCNF, depedensi yang melibatkan determinan bukan
kunci kandidat harus dinyatakan dalam relasi tersendiri dan attribut yang berkedudukan sebagai dependen dikeluarkan dari relasi
semula.
6. Bentuk Normal Keempat4NF Bentuk normal keempat adalah suatu keadaan yang menyaratkan
relasi berada pada BCNF dan tidak mengandung lebih dari suatu depedensi berilai-banyak yang bersifat indepeden. Suatu relasi
yang mengandung depedensi bernilai banyak dapat dikonversi agar memnuhi bentuk normal keempat dengan menggunaka teorema
FaginDate,1995. Teorema tersebut berbunyi sebagai berikut:”Bila RA,B,C merupakan suatu relasi dengan A,B, dan C adalah