Konsep Rapid Application Development

proses pengembangan sistem dengan bertindak sebagai pengambil keputusan pada setiap tahapan pengembangan. RAD bisa menghasilkan suatu sistem dengan cepat karena sistem yang dikembangkan dapat memenuhi keinginan dari para pemakai sehingga dapat mengurangi waktu untuk pengembangan ulang setelah tahap implementasi. Metode RAD mempunyai 4 tahapan utama seperti yang terlihat pada Gambar 2.2 Gambar 2.2. Tahapan RAD Kendall Kendall, 2008: 183 Model Pengembangan RAD memiliki empat fase yaitu fase perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Berikut adalah penjelasan masing-masing fase dalam penelitian ini.

1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat

Pada tahap ini dilakukan analisis untuk mengidentifikasi tujuan- tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasikan syarat- syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan aplikasi atau sistem. Pada fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari user dan penganalisis agar sistem sesuai dengan tujuan-tujuan aplikasi. Kendall Kendall, 2008: 185

2. Fase Perancangan

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain. Apabila memungkinkan, maka masing masing user diberikan satu komputer yang terhubung satu dengan yang lain, sehingga masing- masing bisa melihat desain yang dibuat dan langsung memberikan komentar. Hal ini sering kali disebut dengan Group Decision Support System GDSS. Pada beberapa kasus, GDSS ini merupakan suatu langkah yang ideal, karena user dan analyst dapat menyetujui desain yang dibuat untuk kemudian dilanjutkan oleh programmer dalam pembuatan prototype dari aplikasi yang dimaksud dengan langsung menampilkan kepada user hasilnya dengan cepat. Pada tahap desain ini membutuhkan waktu beberapa hari, akan tetapi bisa semakin lebih lama, tergantung dari besar kecilnya sistem yang dibuat. Pada selang waktu tersebut, user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dikembangkan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan. Dengan demikian proses pengembangan suatu sistem membutuhkan waktu yang cepat.

3. Fase Konstruksi

Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh user dan analyst, maka pada tahap ini programmer mengembangkan desain menjadi suatu program. Hal terpenting adalah keterlibatan user sangat diperlukan supaya sistem yang dikembangkan dapat memberi kepuasan kepada user.

4. Fase Pelaksanaan

Setelah program selesai baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi. Pada saat ini maka user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat serta persetujuan mengenai sistem tersebut. Adapun hal terpenting adalah bahwa keterlibatan user sangat diperlukan supaya sistem yang dikembangkan dapat memberikan kepuasan kepada user, dan di samping itu, sistem yang lama tidak perlu dijalankan secara paralel dengan sistem yang baru. Dalam menggunakan RAD ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama berkaitan dengan keuntungan dan kerugian.

1. Kerugian RAD

a. dalam proyek yang besar RAD membutuhkan sumber daya manusia yang banyak untuk menciptakan team-team. b. apabila pengembang dan user tidak komitmen pada percepatan aktivitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sistem dengan waktu yang singkat maka proyek bisa dinyatakan gagal. c. Lebih banyak kesalahan apabila hanya mengutamakan kecepatan dibandingkan dengan biaya dan kualitas. d. RAD tidak akan di aplikasikan apabila mempunyai resiko yang tinggi.

2. Keuntungan RAD

a. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan. b. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan. c. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas. d. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software- software pendukung.

2.10 Tools Pengembangan Sistem

Tools dan pemodelan pengembangan sistem merupakan alat atau metode dalam pengembangan sistem yang akan dirancang dan dibuat.

2.10.1 Flowchart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma Ladjamudin, 2005. Menurut Ladjamudin 2005, ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu: 1. System Flowchart Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data. 2. Program Flowchart Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.

3. Simbol-Simbol Flowchart

Flowchart disusun dengan symbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 tiga kelompok, yaitu :

a. Flow Direction Symbols Simbol Penghubung atau Alur

Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line, simbol-simbol tersebut adalah : Tabel 2.1. Simbol Penghubung Ladjamudin, 2005 : 266 No Symbol Nama dan Keterangan 1. Symbol arus flow Untuk menyatakan jalannya arus suatu proses 2. Simbol communication link Untuk menyatakan bahwa ada suatutransisi suatu data informasi dari satulokasi kelokasi lainnya 3. Simbol connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman lembar yang sama 4. Simbol offline connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman lembar yang berbeda