Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Kepala Kantor Sub Bagian Umum Seksi Pelayanan

5 membuahkan hasil yang ditandai dengan meningkatnya kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Berdasarkan uraian diatas yang menjadi dasar pemikiran penulis tertarik untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM dengan mengangkat judul “Pengaruh Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat”.

B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM merupakan salah satu syarat yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

a. Untuk mengetahui jenis-jenis upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dalam melayani Wajib Pajaknya. b. Untuk mengetahui prosedur yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dalam melaksanakan penyuluhan. c. Untuk mengetahui masalah maupun kendala yang dihadapai oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dalam melaksanakan penyuluhan. Universitas Sumatera Utara 6 d. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Penyuluhan Perpajakan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat 2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 2.1. Bagi Mahasiswa a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang perpajakan khususnya tentang Penyuluhan Perpajakan. b. Untuk mengaplikasikan teori dan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan. c. Untuk mengetahui tatacara dan prosedur pelaksanaan penyuluhan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. d. Untuk meningkatkan frekuensi komunikasi antara penulis dengan fiskus pada Kantor Pelayanan Pajak khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. e. Guna merangsang Mahasiswa untuk beraktifitas dalam melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM. f. Sebagai sarana latihan berfikir mahasiswa dalam menyusun suatu karya ilmiah berdasarkan ilmu yang diperoleh selama dalam masa perkuliahan.

2.2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat

a. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dengan Lembaga Pendidikan Universitas Sumatera Utara khususnya Program Diploma III Administrasi Universitas Sumatera Utara 7 Perpajakan, sehingga instansi tersebut dapat mengetahui sejauh mana tingkat perkembangan ilmu pengetahuan di lembaga pendidikan Program Sudi Diploma III Administrasi Perpajakan USU. b. Untuk membantu dalam mensosialisasikan pelayanan penyuluhan perpajakan. c. Diharapkan menjadi salah satu sumbangan pemikiran kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. d. Untuk menambah ide dan gagasan demi perbaikan sistem kerja yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

2.3. Bagi Program Studi Administrasi Perpajakan FISIP USU

a. Membuka interaksi antara dosen dengan instansi yang bersangkutan dalam memberikan uji nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM. b. Meningkatkan profesionalisme dan memperluas wawasan serta memantapkan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmu khususnya di bidang perpajakan. c. Untuk memperkenalkan sumber daya mahasiswa Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. d. Membuka interaksi antara Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dengan instansi yang terkait kepada Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat. Universitas Sumatera Utara 8 2.4.Bagi Masyarakat Sebagai penambah pengetahuan barukepada masyarakat desa tentang bidang perpajakan terlebih lagi berkat adanya kegiatan Penyuluhan Perpajakan.

C. Uraian Teoritis

Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dijelaskan bahwa setiap perpajakan yang berlaku di Indonesia adalah menggunakan sistem Self Assesment. Defenisi atau pengertian pajak menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro,SH : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar keperluan umum Waluyo,2011:3. Selanjutnya menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja : Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Erly Suandy,2011:9. Selanjutnya menurut S. I. Djajadiningrat : Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai Universitas Sumatera Utara 9 hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum. Siti Resmi,2009:1 Serta sebagaimana tercantum dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pengertian pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sbesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dari beberapa pengertian di atas maka pajak mengandung unsur yaitu: 1. Iuran dari rakyat kepada Negara. Yang berhak memungut pajak hanyalah Negara, iuran tersebut berupa uang bukan barang. 2. Pajak dipungut berdasarkandengan ketentuan Undang-Undang serta aturan pelaksanaanya, sehingga dapat dipaksakan. 3. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi langsung secara individual yang diberikan oleh pemerintah. 4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni pengeluaran- pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat umum. Sedangkan sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 03PJ2013 tentang Pedoman Penyuluhan Perpajakan, Pengertian Penyuluhan Perpajakan adalah suatu upaya dan proses memberikan informasi Universitas Sumatera Utara 10 perpajakan kepada masyarakat, dunia usaha, dan lembaga pemerintah maupun non- pemerintah.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Di dalam PKLM penulis membatasi ruang lingkup kegiatan yang akan dilakukan dalam upaya meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, antara lain: 1. Untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan serta pengaruh Penyuluhan Perpajakan di kantor Pelayanan Pajak Prtama Medan Barat. 2. Untuk mengetahui data tentang pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. 3. Untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi sesuai dengan metode yang digunakan, maka tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Hal ini berkaitan dengan persetujuan dan pengesahan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM baik dari Program Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara juga dengan Kantor Pelayanan Pajak Universitas Sumatera Utara 11 Pratama Medan Barat. Yang dalam kegiatan tersebut penulis melakukan berbagai persiapan mulai dari pengajuan judul, penentuan judul, penentuan tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM , mencari bahan untuk membuat proposal, serta konsultasi dengan dosen yang terkait dengan judul penulis. 2. Studi Literatur Penulis mengumpulkan data-data yang menyangkut masalah yang akan dibahas melalui sumber bacaan seperti : buku-buku, majalah, Undang-Undang Perpajakan, keputusan Menteri Keuangan, keputusan Direktur Jendral Pajak, artikel ilmiah maupun bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan objek pembahasan. 3. Observasi lapangan Dalam tahapan ini penulis melakukan pengamatan terhadap objek praktik kerja lapangan dan meninjau secara langsung kondisi tempat pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. 4. Jenis-Jenis Data a. Data primer adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak yang berkompeten dan menguasai objek kajian PKLM. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku, Undang-Undang dan referensi ilmiah.

F. Metode Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara 12 1. Daftar pertanyaan Interview guide Dalam hal ini penulis mengajukan pertanyaan langsung kepada para pegawai yang berhubungan dengan masalah yang dibahas atau bertanya langsung kepada pegawai yang dianggap mampu memberikan data primer dan informasi tentang Pengaruh Pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan. 2. Observasi Observation Dalam metode ini penulis langsung turun ke lapangan peninjauan, mendengar serta mencatat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas, meneliti mengenai Penyuluhan Perpajakan. 3. Daftar Dokumentasi optional Studi dokumentasi dengan mempelajari buku dan atau literatur, hasil-hasil penelitian, meminta dokumen atau data-data pendukung yang berhubungan dengan PKLM. 4. Analisa Data dan Evaluasi Setelah memperoleh data yang diperlukan, penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data secara kualitatif sesuai dengan bentuk dan macam data yang diperoleh sesuai tuntutan permasalahan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM mengenai Pengaruh Pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Universitas Sumatera Utara 13 Dalam pembahasan penulisan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini, penulis menyajikan pembahasan 5 bab, yang masing-masing bab diuraikan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Uraian Teoritis, Ruang Lingkup PKLM, Metode Pengumpulan Data dan Sistematika Penulisan Laporan PKLM. BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM Pada bab ini berisikan tentang gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, sejarah singkat berdirinya, struktur organisasinya, serta fungsi dan tugas setiap seksi yang ada. Adapun tujuan dari tinjauan umum lokasi penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai permasalahan yang berlangsung pada lokasi penelitian tersebut. BAB III : GAMBARAN DATA PKLM Menguraikan pengertian-pengertian, dasar ketentuan, subjek dan objek pajak, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan Universitas Sumatera Utara 14 Pengaruh Pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan yang ada di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA Pada bab ini penulis menyajikan data, menganalisis data, dan membahas masalah yang dihadapi mengenai Pengaruh Pelaksanaan Penyuluhan Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Universitas Sumatera Utara 15 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari dua hal yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan intisari dari hasil penelitian. Berdasarkan dari kesimpulan tersebut dibuat rekomendasi yang berisi saran-saran yang dapat diambil sebagai tindakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak khususnya di Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara 16 BAB II

A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak. Pada saat itu masih ada dua Kantor Inspeksi Pajak yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan NO. 276KMK011989 tanggal 25 Maret 1989 tentang Organisasi dan Tata Usaha Direktorat Jendral Pajak, maka Kantor Inspeksi Pajak diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak sehingga sejak April 1989 Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara diganti namanya menjadi Kantor Palayanan Pajak Medan Utara. Kemudian untuk menetapkan pelayanan yang akan diberikan pemerintah kepada masyarakat umum, khususnya kepada Wajib Pajak pada tanggal 29 Maret 1994 dikeluarkan Keputusan Menteri Keuangan NO. 94KMK1994 terhitung mulai tanggal 1 April 1994 Kantor Pelayanan Pajak di Medan dirubah menjadi 4 kantor yaitu: 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, Jl Asrama No.7 Medan. 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur, Jl Diponegoro No.30 Medan. 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara, Jl Sukamulia No.17A Medan. 4. Kantor Pelayanan Pajak Binjai, Jl Binjai No.7 Universitas Sumatera Utara 17 Kemudian sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.443KMK01- 2001 tanggal 23 Juli 2001 Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat dipecah menjadi dua kantor yaitu Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat dan Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia yang mulai berlaku sejak 25 Januari 2002. Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat meliputi: 1. Kecamatan Medan Barat 2. Kecamatan Medan Helvetia 3. Kecamatan Medan Sunggal 4. Kecamatan Medan Petisah PENG -04WPJ.012008 tanggal 26 Mei 2008 dari kanwil DJP Sumatera Utara I, KPP Medan Barat dipecah menjadi KPP Medan Petisah dan KPP Medan Barat yang berlaku sejak 27 Mei 2008. Masa ini lebih dikenal dengan sebutan masa reformasi pajak. Dan wilayah kerja KPP Medan Barat adalah Kecamatan Medan barat. Adapun VISI dari KPP Medan Barat adalah menjadi pelayanan masyarakat yang profesional dengan kinerja yang baik dan dapat dipercaya untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Sumatera Bagian Utara. Dan MISI dari KPP Medan Barat adalah Meningkatkan Penerimaan Negara melalui PPh, PPN, PPnBM dan PTLL serta peningkatan kecepatan dan mutu pelayanan perpajakan serta senantiasa memperbaharui diri sesuai dengan perkembangan aspirasi masyarakat dan tertib administrasi. Universitas Sumatera Utara 18

B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

Struktur Organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan sistematis mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi dan wewenang serta tanggungjawab masing- masing dengan tujuan yang telah di tentukan sebelumnya. Tujuannya yaitu untuk membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan teratur dan baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan secara maksimal. KPP Pratama Medan Barat menerapkan Struktur Organisasi Lini dan Staff. KPP Pratama Medan Barat dipimpin oleh seorang kepala kantor yang secara operasional bertanggungjawab kepada Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak. Untuk mencapai Orgsanisasi yang lebih baik sesuai dengan pangkat dan jabatan, dengan mengetahui tugas dan tanggungjawab masing-masing setiap bagian akan berinteraksi dan beroperasi secara harmonis dengan keteraturan pasti dengan wadah struktur organisasi. KPP Medan Barat terdiri dari sembilan seksi yang masing-masing seksi dipimpin Kepala seksi dan pelaksana. Khusus untuk Seksi Pengawasan dan Konsultasi, selain Kepala Seksi dan Pelaksana, seksi ini juga memiliki Account Representative atau yang biasa disingkat dengan sebutan AR. Struktur Organisasi yang ada di KPP Medan Barat dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Kepala Kantor 2. Sub Bagian Umum 3. Seksi Pelayanan Universitas Sumatera Utara 19 4. Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI 5. Seksi Pengawasan dan Konsultasi WASKON 6. Seksi Penagihan 7. Seksi Ekstensifikasi 8. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal 9. Kelompok Jabatan dan Fungsional C. Bidang Kerja dan Fungsi Organisasi Tugas dan fungsi masing-masing akan diuraikan dalam setiap seksi, dimana Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan di bidang pajak penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Pertambahan Nilai Atas Barang Mewah PPnBM, Pajak Tidak Langsung Lainnya PTLL, berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pajak. Beberapa Tugas dan Fungsi Organisasi Pelaksana Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat: 1. Pengumpulan dan pengolahan data, penggalian potensi pajak serta ekstensifikasi Wajib Pajak. 2. Penatausahaan dan pengecekan data surat pemberitahuan SPT Tahunan serta berkas Wajib Pajak. 3. Penatausahaan dan pengecekan data surat pemberitahuan SPT masa serta pemantauan dan penyusunan masa PPh, PPN, PPnBM, dan PTLL. Universitas Sumatera Utara 20 4. Penatausahaan, penerimaan, penagihan, penyelesaian, Keberatan dan restitusi PPh, PPN, PPnBM, dan PTLL. 5. Verifikasi dan penetapan sanksi perpajakan. 6. Pengurusan penerbitan Surat Ketetapan Pajak SKP. 7. Penyuluhan dan pelayanan perpajakan. 8. Pengurusan tata usaha dan rumah tangga KPP. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai Keputusan Menteri Keuangan No.94KMK.011994 Tanggal 29 Maret 1994, maka pembagian tugas dan wewenang masing-masing seksi dalam Organisasi KPP Medan Barat adalah:

1. Kepala Kantor

KPP Pratama merupakan penggabung dari KPP, KPPBB, dan Karikpa maka Kepala KPP Pratama mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan, penyuluhan, pelayanan, pengawasan Wajib Pajak di bidang PPh, PPN, PPnBM, Pajak Tidak Langsung Lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

2. Sub Bagian Umum

Membantu dan menunjang kelancaran tugas Kepala kantor dalam mengkoordinasikan tugas dan fungsi pelayanan kesekretariatan terutama dalam hal pengaturan kegiatan tata usaha kepegawaian, keuangan, rumah tangga serta perlengkapan. Uraian pekerjaan yang ada dalam Sub Bagian Umum ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 21 a. Tata usaha dan kepegawaian b. Koordinator ke jangan c. Koordinator rumah tangga

3. Seksi Pelayanan

Membantu tugas Kepala Kantor dalam mengkoordinasikan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemeberitahuan dan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta kerja sama perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 70 56

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

1 49 74

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 37 33

Pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 82 86

Pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 0 7

Pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 0 16

Pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

1 4 15

Pelaksanaan Penyuluhan dan Sosialisasi Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) - Pengaruh Pelaksanaan PenyuluhanDalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib PajakUntuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 0 15