27
Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa tujuan dilakukan penyuluhan bagi Wajib Pajak adalah:
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peranan pajak
bagi suatu Negara pada umumnya dan bagi daerah pada khususnya agar daerah tersebut mampu melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur. b.
Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hak dan kewajiban perpajakan, yang juga merupakan hak dan kewajiban kenegaraan pula.
c. Meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak termasuk pemungut pajak dan para
bendaharawan yang ditunjuk dan diberi tanggung jawab untuk memungut dan menyetor pajak tersebut.
d. Memperbaiki dan memelihara citra perpajakan yang karena selama ini
masyarakat awam belum mengerti apa itu fungsi dan peranan pajak bagi pembangunan Negara maupun Daerah.
C. Sasaran Penyuluhan Perpajakan
Petugas penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan harus mengetahui dan menguasai teknik berkomunikasi yang baik serta ciri-ciri sasaran yang akan diberikan
penyluhan. Sasaran penyuluhan diklasifikasikan menjadi 3 gelombang besar:
Universitas Sumatera Utara
28
a. Masyarakat Umum
Penyuluhan diberikan untuk menciptakan iklim atau citra perpajakan yang baik sehingga memperoleh dukungan yang positif dari anggota masyarakat yang
dengan arti terbentuk suatu opini masyarakat yang menerima kewajiban perpajakan sebagai suatu kewajiban kenegaraan.
b. Masyarakat Wajib Pajak yang Terdaftar maupun yang Belum Terdaftar
Penyuluhan kepada golongan ini yang utama diberikan untuk membantu mereka dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Hal-hal pokok yang disusun
adalah tatacara perpajakan, Undang-Undang Perpajakan dan ketentuan pelaksanaannya.
c. Aparatur Negara
Yang menjadi sasaran utama dalam penyuluhan aparatur Negara dapat ditinjau dari 2 aspek:
1. Aparatur itu sendiri, atau PNS sebagai Wajib Pajak Laporan Pajak Pajak
Orang Pribadi LP2P. 2.
Aparatur yang mempunyai hubungan dengan tugas pemungutan pajak, seperti Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN , Bank, Bea
dan Cukai, Badan Usaha Milik Negara BUMN , Badan Usaha Milik Daerah BUMD , Bendaharawan Pemerintah, Perum Pos dan Giro.
Universitas Sumatera Utara
29
D. Metode Penyuluhan Perpajakan
Metode penyuluhan perpajakan merupakan teknik-teknik maupun cara-cara yang digunakan oleh petugas penyuluh dalam rangka memberikan penyuluhan kepada
masyarakat. Secara umum ada 2 jenis metode penyuluhan:
1 Metode Informatif
Metode ini merupakan suatu metode dimana penyuluh secara aktif berperan serta dimana komunikasi yang dilaksanakan secara satu arah. Dengan pendekatan ini
informasi program diisi dengan ceramah atau kuliah sehingga partisipasi sangat terbatas pada permintaan penjelasan atau penyampaian pertanyaan mengenai hal-hal
yang belum dimengerti. Yang termasuk Metode Informatif antara lain:
a. Metode kuliah yang dalam bidang penyuluhan perpajakan bertujuan untuk
menyampaikan informasi kebijaksanaan perpajakan secara lengkap dan bulat, dalam waktu yang sudah ditentukan, menyampaikan analisis masalah
perpajakan. b.
Metode diskusi panel yaitu tujuannya untuk menyampaikan kepada peserta segi pandang yang berbeda mengenai perpajakan. Dengan seorang moderator yang
cakap, diskusi dapat lebih tertata dan membahas bahan-bahan yang lebih relevan.
Universitas Sumatera Utara
30
c. Metode symposium yaitu ceramah, uraian atau makalah yang saling
berhubungan dalam masalah perpajakan. Hal ini disampaikan oleh mereka yang menguasai bidang perpajakan didepan peserta penyuluhan.
Dari ketiga metode diatas terdapat kendala-kendala yang terjadi pada saat peimplementasian ketiga metode tersebut:
1. Kurangnya sosialisasi terhadap Wajib Pajak dalam menyikapi sosialisasi
dibidang perpajakan. 2.
Kurangnya minat masyarakat dalam menyikapi penyuluhan yang akan diberikan oleh pihak fiskus.
3. Kurangnya pemahaman Wajib Pajak akan peraturan dalam bidang perpajakan.
Hal-hal yang harus dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat dalam mengatasi kendala tersebut adalah:
1. Meningkatkan sosialisasi di bidang perpajakan.
2. Mengubah image perpajakan menjadi lebih baik dengan sistem administrasi
yang mudah dan memiliki bahasa sederhana agar masyarakat awam lebih mudah memahaminya.
Dampak positif dan negatif terhadap Wajib Pajak dengan diterapkannya metode penyuluhan tersebut :
Universitas Sumatera Utara
31
a. Dampak Positif
• Meningkatnya kuantitas Wajib Pajak di Kantor Pelayan Pajak Pratama Medan barat.
• Terciptanya tertib administrasi yang berazaskan pada kesadaran masyarakat. • Meningkatnya kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakan. b.
Dampak Negatif • Banyaknya waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam hal pelaksanaan
penyuluhan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
• Terjadinya sifat monoton yang dirasakan oleh Wajib Pajak dalam pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Barat. 2
Metode Partispasif Metode ini merupakan salah satu cara yang melibatkan para peserta penyuluhan
secara aktif yang merupakan dari rasa kesadaran sendiri tanpa ada dorongan dari orang lain atau dari luar.
Metode partisifasif dibagi menjadi 3 metode: 1.
Metode audio-visual, yang dibidang perpajakan dibagi atas: a.
Visual, yaitu gambar, poster dan foto
Universitas Sumatera Utara
32
b. Audio, yaitu berupa kaset atau musik cerita dengan diselingi penyuluhan
perpajakan. c.
Audio-visual, seperti sound-slide, film, pita video dan wajang.
Hal ini bertujuan untuk menyajikan materi penyuluhan dengan cara yang lebih menarik. Sehingga dapat dipergunakan untuk menyajikan materi penyuluhan
bagi anggota masyarakat yang masih awam dalam pemahaman bidang perpajakan.
2. Metode diskusi kelompok, yaitu metode yang dapat dipergunakan sabagai
penyuluhan untuk kelompok yang rata-rata mempunyai basis pengetahuan perpajakan yang sudah memadai.
3. Metode studi kasus, adalah metode penyuluhan perpajakan dengan
menyampaikan kepada peserta suatu uraian lengkap tentang suatu masalah untuk dianalisis, diolah dan dipecahkan bersama.
4. Metode konsultasi, adalah metode dimana masyarakat Wajib Pajak mempunyai
masalah perpajakan dan kemudian mendatangi atau menelpon langsung ke kantor penyuluhan maupun ke Kantor Pelayanan Pajak untuk meminta
penjelasan mengenai masalah perpajakan yang mereka hadapi.
Keuntungan dari metode ini adalah: a.
Membuat penyuluhan menjadi realistis, sebab konsultasi ini berdasarkan masalah yang dihadapi anggota masyarakat yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
33
b. Metode ini langusung mencapai sasaran karena tidak bersfiat umum dan
langsung dimanfaatkan oleh masyarakat Wajib Pajak tersebut. Dari metode yang dijelaskan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu jenis metode
dapat dlihat berdasarkan cara penyampaiannya: 1.
Metode langsung, dimana petugas penyuluhan langsung berhadapan dengan sasaran baik secara perorangan maupun kelompok yang bersifat tatap muka.
Contoh : diskusi, kuliah umum, seminar, sosialisasi dll. 2.
Metode tidak langusung, yaitu penyuluhan yang tidak berhadapan langsung dengan sasaran namun melalui media. Seperti media cetak surat kabar, majalah,
buletin dll, media elektronik radio, televisi dll, membuat spanduk-spanduk perpajakan, maupun melalui situs website pajak yang dapat diakses melalui
internet www.pajak.go.id, www.ortax.org, dll.
E. Materi Penyuluhan